DEVIL(?)
BAB II. A MEETING
.
.
.
By. FeronV
Viona melihat Edelline yang sedang mencoba gaun yang dia bawakan dari rumah. Gadis itu nampak semangat, berbeda dengan Viona yang kini hatinya tak dapat diartikan lagi. Semenjak percakapannya dengan Ratu Monalisa, pikirannya sekarang menjadi rumit, mulai dari rasa bersalah kepada sahabatnya, hingga rasa tidak percaya mengapa Ratu Monalisa mengatakan hal yang harusnya tidak dia dengar. Siapa yang tidak kacau jika keluarga kerajaan menginginkanmu menjadi penerus ratunya?
"Evelyn!!"
Viona tersentak dan langsung tersadar dari acara melamunnya yang tiada ujung dan segera melihat Edelline yang menatapnya kesal.
"Apa apaan ini Lady? Aku memanggilmu lebih dari sepuluh kali, dank au hanya menatap lantai sejak tadi."
"M- maafkan aku Edelline, kau tadi mengatakan apa?"
"Aku mengatakan gaun yang kau rancang ini sangat indah, ahh, baiklah itu tidak penting sekarang. Katakan padaku apa yang sedang kau pikirkan, kau ada masalah?"
Edelline melepas gaun yang dipegangnya dan duduk di samping Viona."Aku tidak apa apa, memang apa yang bisa menggangguku saat sahabatku akan melangsungkan pesta pertunangannya."
"Jangan mengelak, kau ini tidak pandai berbohong."
Viona menghela nafas, bukan karena pernyataan Edelline. Tidak, Viona sangat mampu berbohong, bahkan dia bisa mengendalikan raut wajah dan gesturnya dengan sangat baik. Tapi untuk masalah ini Viona akui otaknya terlalu buntu untuk memikirkan kedepannya, tentang poin tambah yang diungkapkan ratu dengan terangnya.
"Baiklaah, aku sedikit kelelahan sebenarnya. Seharusnya tadi aku tidur saat di perjalanan, tapi karena terlalu semangat untuk menemuimu, aku tetap terjaga."
Bohong Viona dengan mata yang menatap langsung ke mata Edelline."Maafkan aku.."
Dahi Edelline mengkerut, dan raut mukanya berubah menjadi khawatir.
"Apa kau terlalu memaksakan diri untuk mengerjakan gaunku? Kalau begitu kau perlu istirahat sekarang."Viona tersenyum, lihatkan Edelline termakan kebohongannya.
"Tidak tidak, karena sudah sampai di istana, aku akan tidur nanti saat kembali ke kamar. Lagi pula sekarang semua pekerjaanku untuk gaunmu sudah beres, jadi aku bisa beristirahat dengan nyaman nanti malam"
Viona meneguk teh dicangkirnya dengan santai."Maaf Evelyn, aku pikir desain baju yang diminta raja untukku terlalu rumit untuk dikerjakan."
"Tidak ada yang tidak akan ku lakukan untukmu Edelline. Baiklah, sekarang aku ingin menanyakan satu hal."
"Apa itu? "
"Kenapa kau memintaku tinggal lebih lama jika kau tidak menginginkan tambahan apapun di gaunmu? Aku tidak menerima alasan agar aku tidak kelelahan karena harus bolak balik istana."
Yah, alasan klasik Edelline yang selalu terucap memamg itu adanya, agar Viona tidak bolak balik padahal jarak rumahnya tak memakan waktu lebih dari 3 jam.
"Ohhhh kau benar, aku jadi ingat sesuatu."
Edelline berdiri dari duduknya, dia berjalan kea rah salah satu pelayannya dan membisikkan sesuatu, tak lama kemudian si pelayan mengangguk dan langsung keluar dari kamarnya."Apa itu?"
Viona menatap Edelline dengan raut curiga yang dibuat buat."Mari kita perbaiki bedakmu dan berjalan jalan sebentar."
Ucap Edelline dengan langkahnya menuju meja rias.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL(?) | Ravn
FanfictionKetika dewa cemburu terhadap manusia. Ketika salah satu dewa dunia bawah kehilangan status kedewaannya untuk membela Valkyrie, dan berakhir menjadi manusia. Ketika reinkarnasi Valkyrie mampu mendapatkan kembali sayapnya. . . ONEUS CAST . . HELIOS ...