13

5 0 0
                                    

Happy Reading

Hari ini adalah hari dimana anak-anak akan berangkat menuju Bali, karena semalam mereka begadang menonton bola alhasil pagi ini menjadi kacau.

05.00 wib

yang bangun terlebih dahulu adalah Ara, karena sepi Ara mengecek ruang tengah yang dipakai anak-anak tidur. Ara kaget ternyata semua orang belum bangun. Pesawat bakal berangkat pukul 06.00 dari bandara Soetta.

pertama Ara membangunkan Bintang.

"bangg! bangun deh sumpah telat ini" Ara menggoyangkan badan Bintang sedikit kencang.

"perasaan baru juga tidur ah" Bintang malah kembali tidur dan memeluk Abun dipinggir nya, Ara menggeleng cepat.

"Bintang bangun atau gue siram lo" ujar Ara.

"ganggu banget"

"ganggu ganggu lo liat deh bang jam berapa sekarang" Ara mulai mengomel, masalahnya waktu gak bisa berhenti gitu aja. Bintang melihat jam yang berada di atas TV, matanya melotot kaget.

"yallah kenapa gak bangunin daritadi" ujar Bintang lalu berdiri membangunkan anak-anak yang lain, Ara sudah mandi sejak tadi.

"BANGUN LO PADA! MAU KETINGGALAN PESAWAT?!" Bintang berteriak sekencang mungkin agar semua bangun, yang pertama bangun yaitu Yongki dan Fauji mereka sama kagetnya saat melihat jam.

yang paling susah dibangunkan adalah Gibran dan Abi, walaupun berisik anak-anak lain heboh mereka berdua masih betah bergulung dengan selimut.

Mau tidak mau Yongki harus membangunkannya dengan cara yang kejam, yaitu menyiramnya air.

byurr!

"BANJIR" teriak Gibran.

"bocor bocor tolong no drop" Abi berkata tidak jelas membuat Ara yang sedang membereskan tempat mereka tidur tertawa terbahak-bahak.

"humor banget" ucapnya.

"sumpah ya, ini udah mau telat lo bangun dah" ujar Yongki geram, anak laki-laki semuanya tidak mandi mereka hanya mencuci muka dan mengganti pakaian.

jam 05.30 Arsel dan juga Nathan sudah berada di depan rumah Paman dan Bibi Ara. Bintang yang melihat Nathan seketika amarahnya memuncak.

"berani-beraninya lo ada disini" ujar Bintang, Nathan kaget juga anak-anak yang lain yang sedang memakai sepatu.

"kenapa bang? dia siapa?" ujar Abi dengan sok jago.

"bang udah! Ara udah maafin dia" Ara datang untuk memisahkan, Nathan menundukkan kepalanya dan Arsel terlihat kaget. Ara menjadi tidak enak pada Arsel.

"kenapa ada orang ini?" tanya Bintang.

"Ara yang ajak bang, udah sih Ara juga udah maafin Nathan" ujar Ara, walaupun Bintang tidak suka melihat Nathan tetapi ia mencoba untuk biasa saja.

Mereka diantar memakai mobil menuju bandara. Sampainya di Bandara mereka langsung menuju tempat yang dituju, ada waktu 15 menit. Semuanya berlarian menuju pesawat yang membawa mereka ke Bali. Sampai akhirnya mereka duduk ditempat masing-masing.

Ara yang duduk ditengah dengan Bintang dikiri dan Abun dikanan, sebenarnya tadi ada sedikit cek-cok karena Abi ingin duduk bersama Ara begitupun Abun yang ingin duduk dengan Ara, akhirnya Ara bilang untuk mengalah pada anak yang lebih muda.

"dek, Abang mau tidur lagi ya" ujar Bintang.

"hmm"

perjalanan sekitar 1 setengah jam, mereka akan sampai di daerah pantai Kuta Bali. Mereka kembali tertidur karena merasa ngantuk, Ara sedang membaca sebuah novel yang ia bawa seketika ia teringat orang tuanya, ia merindukan orang tuanya.

. . .

Pesawat lepas landas 10 menit yang lalu, sekarang anak-anak sedang mengambil koper mereka. Ara berjalan beriringan dengan Arsel dan Jordan Abi dibelakangnya.

"aduh gak sabar gue liat bule berbikini" ujar Abi. Jordan mendengarnya lalu ditoyornya kepala Abi.

"sakit anjir, ngapasi toyor pala gue hah" gaduhnya.

"otak lu tuh emang gabener ya, kotor tau ga" omel Jordan, hadeh padahal sendirinya juga suka yang kaya gitu, bener ga Dan?

"halah jangan muna deh, gue juga tau lu suka yang begitu setiap malem nonton bokep, ngaku anjing?!" Abi berbicara dengan tidak santainya sehingga di dengar oleh orang lain.

"woy! kalemin suara lo" tegur Jefan.

Entah sejak kapan Nathan dan anak cowok yang lain sudah saling dekat, udah kaya temenan lama aja. Tapi engga dengan Bintang yang masih cuek dengan Nathan.

Jordan pindah dari pinggir Abi jadi kepinggir Arsel, malu lama-lama bersama Abi. Inget Jordan masih naksir sama Arsel.

"kita cari makan dulu ya" ujar Gibran.

"bener gue laper banget" ucap Dafin sambil mengelus perutnya.

"kasian kaga dikasih makan dari pagi, mau makan apa kita sayang?" ujar Abun yang langsung merangkul Dafin, orang yang dirangkul menatap aneh kepada orang yang merangkul, orang gila pikirnya.

Mereka beristirahat sejenak untuk makan di Cafe yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Arsel sama Ara mana?" tanya Jordan.

"emangnya kemana? daritadi juga berdua tu—" ucap Bintang lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling, benar saja Arsel dan Ara tidak ada!

"telfon telfon bikin khawatir aja udah tau ini daerah orang" omel Bintang. Yang menelepon Ara adalah Yongki sedangkan Nathan menghubungi Arsel.

"punya cewe kenapa kaga dijaga" ujar ketus Jordan, sedangkan Nathan menatap Jordan dengan tatapan bingung.

"kamu dimana?" tanya Nathan ditelepon.

"aku lagi foto-foto sama Ara tapi pas liat yg cowok-cowok udah gak ada" ujar Arsel diseberang telepon.

"aku nanya kamu dimana Sel"

"a-aku di deket yang banyak kursi, ngga tau dimana" Nathan menghela nafasnya.

"aku kesana sekarang" ujarnya.

Dan akhirnya Ara kena omel Bintang dari Bandara sampai penginapan terus saja Bintang berbicara dengan nyerocos.

"kamu gak tau segimana khawatir nya Abang Ra" ujarnya, sedangkan Ara cuman tertunduk udah takut kalo liat Bintang marah.

Dimata Bintang tuh Ara cuman anak kecil umur lima tahun yang gak tau apa-apa, saking sayangnya dia sama Ara bahkan Bintang lebih menunggu Ara nikah duluan.

Ara sedang merebahkan dirinya di king bed nya, Ara satu kamar dengan Arsel sedangkan cowok-cowok misah. Ini seperti villa yang disewa oleh satu orang dan diisi banyak orang, pemandangannya langsung mengarah ke pantai Kuta. Dan villa ini milik keluarga Gibran.

"Sel, bawa obat gak?" tanya Ara.

"bawa Ra, buat jaga-jaga takut jetlag. Kenapa? lo sakit?" ujar Arsel menghampiri Ara.

"iyanih pening kepala gue, terus keliatan gelap semuanya" ujar Ara, Arsel panik.

"lo biasanya minum obat apa?"

"apa aja yang bisa redain sakit kepala, cepet gue gak kuat" ujar Ara. Arsel segera mengambil obat sakit kepala dan diminumkan kepada Ada.

"lo tidur aja dulu Ra, perlu gue panggil Kak Bintang?" Ara menggeleng lalu memposisikan dirinya di kasur.

Arsel kembali membereskan barangnya juga barang Ara sekalian, setelah beres tiba Nathan didepan pintu kamarnya.

"ayo ke pantai, anak-anak cowok nungguin tuh" ujar Nathan.

"enggak deh by, aku jagain Ara dia kena jetlag" Nathan menengok kearah Ara yang sedang tertidur.

"yaudah besok aja lagi, nanti aku kabarin kamu ya" ujar Nathan lalu mengecup kening Arsel dengan lembut.

TBC

Ini aku update nih wkwk, jangan lupa vote dan komen para readers!!

tinggalkan jejak! ❤

KOSAN COGANWhere stories live. Discover now