Sorry kalo banyak typo, langsung aku publish dan belum sempet aku edit.
🐇🐇🐇
7 tahun berlalu. Jungkook dan Jihyo juga sudah lulus kuliah. Gak tau kenapa Jungkook awet banget sama Jihyo. Biasanya juga kalo Jungkook pacaran seminggu juga udah putus.
Perjalanan asmara mereka biasa aja. Jihyo sering berkunjung ke rumah Jungkook dan Jungkook sering bermalam di apartemen Jihyo. Iya, nginep gitu. Rumahnya Jungkook agak jauh dari sekolah sama kampus. Jadi dia nginep di apartemen kecil Jihyo.
Plis jangan mikir yang macem-macem☺
"Yang, garemnya dimana?" Tanya Jungkook yang sibuk di dapur nyiapin makanan buat Jihyo yang lagi sakit.
"Itu, di rak yang paling atas." Jawab Jihyo sambil menonton tv.
"Yang, gula dimana?" Tanya Jungkook.
"Gulanya abis."
"Yaudah aku beli dulu ya." Jungkook pun keluar apartemen, namun belum ada 30 detik, ia kembali.
"Loh, kok balik?" Tanya Jihyo heran.
"Hehe.. lupa bawa uang." Jungkook mengambil uang dan kembali pergi membeli gula di minimarket terdekat.
Tak butuh waktu lama, Jungkook kembali. Namun bukan hanya gula yang ia bawa, melainkan juga beragam macam snack ringan.
"Kamu abis ngerampok, Yang?" Jungkook cuma meringis.
"Buat simpenan."
"Yaudah deh. Terserah kamu." Jihyo kembali melanjutkan aktivitas rebahannya. Bingung dia sama siluman kelinci ini.
"Yang yang yang yang." Jungkook memanggil Jihyo dengan excited.
(Jadi keinget ayangku alias Yangyang☺)
"Apa lagi sih? Aku tuh capek. Pengen tidur." Jihyo semakin malas meladeni Jungkook. Padahal tadi ia sudah hampir mencapai alam mimpi.
"Ih.. lihat dulu ini." Jungkook menarik paksa tangan Jihyo hingga Jihyo terduduk di sofa. Jihyo yang badannya makin lemes cuma bisa pasrah dan ngebuka matanya.
"Lihat!"
(Maaf kalo gambarnya kurang jernih. Jadi karena aku lupa nyarinya dimana dan fotonya udah aku apus, aku ss aja cerita sebelah🙃 Mana dulu gak ngasih credit lagi. Ya.. untuk visualisasi lah.)
Mata Jihyo yang sayu kini berubah menjadi segar. Jungkook kumat kan gilanya.
"Nih liat. Sekali putaran. Setengah putaran. Bersihkan sel kulit mati dan kotoran. Tar putar di wajah. Bilas!"
"Muka ku ilang!!"
Jungkook menaikan kembali masker yang tadi belum ia lepas. Sontak hal itu membuat Jihyo tertawa.
"Wortel tanggung jawab! Perutku sakit gara-gara kebanyakan ketawa." Tuh kan panggilan sayangnya muncul lagi.
"Udah-udah. Ini, makan dulu. Terus lanjut tidur biar makin gemoy." Jungkook membawa piring-piring yang diatasnya tersaji makanan yang ia masak.
"Gimana mau tidur lagi. Orang mataku jadi melek gara-gara kamu." Jihyo mempoutkan bibirnya. Sumpah pasti imut banget itu sksksksksk😶
"Ya harus bisa, biar cepet sembuh."
"Idih maksa." Jihyo mencibir.
Dengan khusyuk mereka berdua menikmati makan malam. Jihyo pun sudah meminum obatnya dan bersiap tidur.
"Bentar dulu, Yang. Jangan tidur dulu." Jungkook menahan tangan Jihyo yang akan beranjak ke kamarnya.
"Apa sih? Katanya suruh cepet tidur. Ini aku mau tidur hoam.." Mungkin efek samping obat itu bekerja sehingga Jihyo merasa ngantuk.
"Tara..." Jungkook mengeluarkan cincin dari saku jaketnya.
"Ayo kita nikah." Ajak Jungkook.
"Ih.. apaan sih bercandanya gak mau gak suka gelay."
"Enggak. Aku serius." Jungkook meyakinkan dengan mata yang tulus.
"T-tapi kan kita masih 24 tahun. Aku gak mau." Tolak Jihyo.
"Tapi kan kita udah legal, sayang."
"Lagipula.." Jungkook memjeda ucapannya dan mencium bibir Jihyo sekilas.
".. aku ini ngajak, bukan nanyain kamu mau atau enggak. Dan semua ajakanku itu sifatnya gak bisa ditolak." Sambung Jungkook.
🐇🐇🐇
Sorry kalo gak dapet feelnya😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Junghyo : Jeon Family
FanfictionBercerita tentang Jihyo yang punya suami kelebihan hormon dan anak-anaknya yang aktif semua. Cerita ini masih kegantung nasibnya. Kemungkinan besar bakal aku lanjutin di akun baru. Sumber foto: Instagram, Pinterest, Google.