𝐒tipulated

642 88 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Deburan ombak menyapu pasir putih yang terhampar
Suara burung camar bersahutan menghasilkan nyanyian yang menghiasi semesta
Kini dua anak manusia itu larut dalam dunianya sendiri

Keduanya saling menautkan jemari, berlari sambil tertawa lepas ketika ombak kecil datang menerpanya

Setelah puas berlarian disekitar bibir pantai, mereka menepi dan berteduh dibawah pohon kelapa, keduanya saling mengukir senyum, saling menatap tanpa mengeluarkan sepatah kata dari mulut keduanya

Mun Yeong mendekat, menyandarkan kepalanya pada tempat favoritnya kala sedih maupun gembira sejak setahun terakhir, yaitu bahu Hyun Su

Sedangkan Hyun Su merangkulnya, menransfer kehangatan dari tubuhnya lewat sentuhan tangan dan mengeratkan rengkuhannya, sore itu angin pantai yang menjadi saksi betapa bahagianya kedua insan tersebut

Hari itu merupakan hari hari bahagia seperti biasanya

Ya..
Mereka sangat bahagia
Namun mereka tak pernah tau apa yang akan terjadi beberapa jam kemudian

Terkadang semesta memang sesekali suka bercanda

Lihatlah..

Kini Mun Yeong duduk tergugu dalam tangis, padahal beberapa jam yang lalu hanya tawa yang keluar dari bibir mungilnya, namun setelah ibunya mengeluarkan beberapa patah kata

Seketika semestanya hancur, yang tadinya dipenuhi tawa, kini berbalik menjadi duka..

Padahal selama ini Mun Yeong sudah mengikuti apapun perkataannya, Mun Yeong sudah menjadi 'boneka' sejak kecil, bahkan ia selalu dipaksa melakukan apapun yang tak ia sukai

Berlenggak lenggok di catwalk, tersenyum paksa saat puluhan flash kamera menimpanya, memakai berbagai macam baju dan make up yang sebenarnya tak ia suka

Apakah belum cukup?

Apakah dengan menjadi 'boneka' mereka selama belasan tahun ini tidak cukup memuaskan hati mereka?

Ingin tau apa yang dikatakan oleh Ibu Mun Yeong?

Pernikahan.

Mau tak mau Mun Yeong harus mau menikahinya

Hal sakral yang seharusnya tak ada paksaan dalam melakukannya

Alih alih mencintainya

Bahkan Mun Yeong tak pernah bersua dengan lelaki pilihan ibunya

Dering telepon yang berbunyi membuyarkan tangisnya

"Ayo bertemu"

Ujar Mun Yeong pada seseorang di ujung telepon yang tak lain adalah Hyun Su

Rintik rintik kecil dari langit itu turun membasuh bumi, bau petricor menguar kuat menusuk hidung

Bahkan semesta seolah menyoraki kesedihannya

SAFETY PINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang