Part 5

6 4 0
                                    

Happy Reading guys...

kebahagian itu sederhana cukup bersyukur dengan apa yang kita miliki hari ini dan seterusnya.
-
|AsriNr✨|



Setelah selesai urusan curhat, kita bertiga pergi ke cafe AR, ya nongkrong sambil Dengerin Live Musik. Sesampainya di cafe, kita memilih tempat duduk di pojok dekat kaca.

setelah duduk pelayanpun datang "silahkan mau pesen apa kak? tanya sipelayan. "steak dan jus Alpukat, eum kalian mau apa?" tanyaku. "samain aja" ucap mereka. "oke mba steak tiga jus alpukatnya tiga" jawabku. "oke kak saya ulang lagi pesanannya, steak tiga jus alpukat tiga, ditunggu ya kak pesanannya".

Kini alunan musik pun terdengar, band di sana sedang menyanyikan lagu Rizky febian makna cinta.

Pagi hari menyapa dengan indah
Ku tersenyum melihat kau masih lelah
Sudah dengan berbagai cara
Agar tak terlewatkan hari yang indah
Banyak hal yang tlah kita lewati
Di setiap harinya

Denganmu ku mengerti arti cinta
Arti cinta sesungguhnya
Tumbuh di setiap saat
Dan mengerti makna cinta
Makna cinta yang abadi
Kan kujaga cinta ini

Sudah dengan berbagai cara
Agar tak terlewatkan hari yang indah
Banyak hal yang tlah kita lewati
Di setiap harinya

Denganmu ku mengerti arti cinta
Arti cinta sesungguhnya
Tumbuh di setiap saat
Dan mengerti makna cinta
Makna cinta yang abadi
Kan kujaga cinta ini
Kita di pertemukan oleh cinta
Kita tak saling ingkar janji
Kita saling melengkapi
Hingga tua...

selama menunggu pesanan datang kita pun melanjutkan obrolan, sampai tiba-tiba ada tiga cowok yg menghampiri meja kami. Dan sepertinya aku mengenal salah satu diantara mereka, ah ya orang yang pernah aku tabrak dulu.

"Hy, boleh kita gabung disini?" tanya salah satu dari mereka sambil membawa makan mereka, "ah iya silahkan" jawab esa.

"perkenalkan nama gue Gilang edzard panggil gilang aj" ucap cowok jangkung, "gue Arza ar-rehan panggil arza, dan dia Aditya Dzikri panggil Adit" sambung cowok berjambul.

"gue Tessa Arsyana panggil esa" balasnya, "gue Annisa Ardyasa panggil icha, dan dia Nura Archiana panggil aja chici, ya kan chi" ucapnya sambil menyenggol bahuku. "ah iya chici aja" balasku.

icha dan esa sedang mengobrol dengan gilang dan arza, entahlah aku tidak terlalu memperhatikan mereka karna aku lebih menikmati musik. Setelah beberapa saat pelayanpun datang membawa pesanan.

"selamat menikmati kak"ucap pelayan cafe, "iya mba terimakasih"ucapku degan senyuman. setelah itu hanya live musik yang terdengar karena mereka semua fokus pada makanan nya masing-masing.

setelah selesai makan ternyata icha pulang duluan. "sa chi gue pulang duluan ya ada sepupu datang kerumah" ucap icha, "oke hati-hati" jawab kita serempak. "oke semuanya gue pamit"balas icha, dibales anggukan oleh kami.

kini yang ada hanya tiga orang cowo, gue serta esa rasanya canggung, karena gue belum terbiasa berinteraksi dengan orang yang baru dikenal.

"hey kenapa pada diem?anggap aja kita temen kalian siapa tau nyaman kan"ucap gilang sambil mengedipkan mata, "baru kenal uda genit aja lu"balas esa. "kalian dari sekolah mana?" tanya arza, "eum kita sekolah di Bhakti Mulya"jawabku
"ouh tenyata sekolah tetangga"balas gilang.

banyak Hal yang kita obrolkan, ah tidak lebih tepatnya esa, gilang, dan arza yang mengobrol dan yang kuliat hanya adit yang tidak menimpali pembicaraan mereka begitupun aku jika ditanya ya jawab jika tidak ya diam. esa orang nya mudah akrab, makanya cepat dekat dengan orang baru.

Obrolan terhenti saat vokalis band menawarkan menyanyi kepada pengunjung cafe. "ada yang mau menyumbang lagu?"tanyanya sang vokalis band.

seperti dugaan ku tidak ada yang mau, huft semoga esa gak julid. Batinku

tiba-tiba tanganku terangkat, siapa lagi kalo bukan setan esa yang ngelakuinnya, terpaksa dah gue.

"ya silahkan yang di bangku pojok untuk menaiki panggung" ucap sang vokalis. "huh" akupun hanya dapat menghela nafas. "semangat chi" jawab esa dan yang lainnya kecuali adit.

setelah dipanggung akupun membisikan lagu yang akan kunyanyikan. "kak, lagunya Melly Goeslaw Catatanku"ucapku. "oke" balasanya.

Awan-awan menghitam
Langit runtuhkan bumi
Saat aku tahu
Kenyataan menyakitkan

Mengapa semua menangis
Padahal 'ku selalu tersenyum?
Usap air matamu
Aku tak ingin ada kesedihan

Burung sampaikan nada pilu
Angin terbangkan rasa sedih
Jemput bahagia di harinya
Berikan dia hidup

Tuhan, terserah pada-Mu
Aku ikut mau-Mu, Tuhan
Kucatat semua ceritaku
Dalam harianku

Mengapa semua menangis
Padahal 'ku selalu tersenyum?
Usap air matamu
Aku tak ingin ada kesedihan
Burung sampaikan nada pilu
Angin terbangkan rasa...

*Adit Pov
Saat ini gue lagi di cafe AR bareng sahabat sahabat gue. Tiba-tiba gilang ngajakin pindah tempat duduk ke sebelah pojok yang sekiranya ada tiga orang cewe.

Sesampainya di tempat tersebut gilang mengajak kenalan ke salah satu cewe yamg ada disana. berakhir dengan gue melihat seorang cewe yang entah kenapa sepertinya gue pernah melihatnya.

setelah itu kita pun makan dengan keadaan hening, aku tak banyak omong karna malas saja. Saat selesai makan vokalis band menawarkan untuk menyumbang lagu, kulihat tak ada yg ingin maju.

sampai suara vokalis band mengarah ke meja kami dan ternyata seorang cewe, kalo tidak salah bernama chici mengacungkan tangan. Dan kulihat dia pergi menuju panggung dan mulai menyanyikan lagu, catatanku.

Suara yang indah serta senyum yang manis. Batinku

"dit, lagi ngelamunin apaan?" tanya Arza sambil menyenggol bahuku, akupun tersadar dan segera menjawab "tidak ada"balasku, "ongey deh" balasnya balik.

setelah itu kulihat dia turun dari panggung dan kami Pun segera pulang kerumah masing-masing.

"Kita pamit pulang dulu ya" kata cewe bernama esa "ah iya Ayo bareng kita aja"ajak gilang, "tidak usah kita bisa pulang sendiri makasih" ucap chici disertai senyum yang kulihat begitu manis. "yasudah kita duluan"sambungnya. "iya" balasku singkat.

*chici pov
Setelah turun dari panggung kita pun pulang dan berpamitan kepada arza gilang dan adit, lalu mereka menawarkan untuk pulang bersama namun aku menolaknya. akhirnya kita berdua pulang.

sesampainya dirumah, masih seperti biasanya tidak ada sambutan hangat yang kudapatkan, selalu dan selalu ucapan menyakitkan.

hari telah sore kebiasaanku hanya membaca watpaad tanpa keluar kamar, untuk keluar kamar rasanya percuma, karena yang kudapat bukan kasih sayang melainkan ucapan-ucapan yang menambah luka, luka yang entah kapan akan kering.

TBC

hay kamu yang baca jaga kesehatan ya😉


See U Next Chapter❤️
Jangan lupa coment dan vote 👌

A smile behind fragility Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang