My struggle

9 1 0
                                    

Happy reading🦋🦋

Jangan lupa vote

*****

Satya mengacak rambutnya prustasi. kenapa? lihatlah sekarang, didepan nya Alma sedang memandang dirinya dengan mulut sedikit terbuka

Sudah beribu ribu kali dia menegur Alma untuk fokus belajar, tapi tetap dengan keras kepalanya Alma 50% persen terus memandang dirinya

"Bisa fokus gak,"? Ucap Satya sangat geram.

"Mana bisa gue fokus, muka lo lebih enak dipandang dari pada buku yang ada ditangan lo,"ucap Alma sambil tersenyum.

Satya mendelik tajam. Ini nih akibatnya kalau dia menyetujui perjanjian bersama kakek nya, tapi ini semua demi dirinya juga, padahal Satya yakin Alma bisa menjawab soal-soal olimpiade nanti, dia juga tau Alma selalu menang saat mengikuti perlombaan olimpiade.

"Kerjain." Satya menyodorkan kertas berisikan soal-soal untuk Alma jawab, dia juga sedikit penasaran seberapa cerdas Alma hingga selalu menang dalam olimpiade dan berujung mengharum kan nama sekolaha.

"Yahh...kok banyak banget, cape tau nulisnya." Alma berkata sambil mengembungkan pipinya.

"lebay,"Ejek Satya.

"Soal nya terlalu gampang."Ucap Alma saat membolak-balikan kertas itu.

"Yaudah cepet kerjain"

Terlihat disebrang sana Alma terihat sangat pokus mengerjaan soal-soal yang dia berikan. Alma sangat cantik jika dia sedang fokus dan tenang, hehh apa-apaan ini bisa-bisa nya dia memuji Alma cewek terrese yang pernah dia temui.

"Selesai." Alma memberikan kertas itu kepada Satya.

bagai mana bisa Alma mengerjakan soal-soal yang dia berikan dengan sangat cepat, hanya 4menit bayangkan hanya 4menit!, semua itu berhasil membuat Satya melongo.

"Kerjain yang bener." Satya kembali menyodorkan kertas itu.

Alma berdecak."udah selesai, cek aja"

Satya membawa kertas itu kehadapan nya untuk dia periksa, dengan sangat teliti dia mengecek jawaban Alma tapi dia sama sekali tidak melihat kesalahan pada jawaban yang ditulis Alma. Dia sangat mengharapkan Alma menjawab nya dengan salah, tapi nihil .

"Gue akui lo pinter." Satya menyimpan kertas itu kemeja dan segera bersandar dikursi.

"Biasa aja." Saat mendengar Satya memuji dirinya, jantung Alma terasa seperti marathon.

"Kenapa lo mau belajar sama gue?"

"Karna gue mau terus bareng lo"

"lo pinter,cantik. Masih banyak cowok yang lebih baik dari gue." Ucap Satya memberi Alma penjelasan.

"Gak segampang itu buat berpaling dari satu cowo."Mata mereka saling memandang satu sama lain.

"Begitu pula dengan gue,"ujar Satya melembut.

"Lo masih nunggu siapa?." Tanya Alma.

"Seseorang." Ucap satnya sambil tersenyum taksadar,karna membayangkan wajah gadisnya.

Satya bingung, apakah gadis itu masih akan tetap menjadi gadisnya setelah 2 tahun menghilang tanpa kabar? jawaban nya iya karna Satya merasa hubungan nya masih belum selesai. Mungkin itu juga sebagai alasan dia belum membuka hati untuk orang lain karna masih ada masalalu yang belum selesai.

Alma yang mendengar Satya sedang menunggu seseorang sangat merasa bersedih.Hatinya seperti tertusuk beribu ribu jarum, bukan nya lebay tapi memang itu yang Alma rasakan saat ini. Bagaimana nasibnya jika seseorang yang Satya tunggu datang? Ahhh membayangkan saja mampu membuat Alma hancur apalagi kenyataan.

MY STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang