awal

3 0 0
                                    

[Seluruh cerita berdasarkan Author POV, enjoy ;)]

pukul 15.15

gadis itu tak henti menatap layar handphone nya lekat. musik dari salah satu idolanya terdengar nyaring dari speaker yang ada dikamarnya.

abangnya kok lama banget sii..

gadis tersebut mulai tak sabar menunggu pesanan makanan yang ia order melalui aplikasi ojek online. rasanya, perutnya kini sudah sangat lapar. tak sabar untuk menyantap menu makanan pesanannya.

tak lama setelah itu,

"permisi.." gadis tersebut mendengar seseorang memanggil dari luar rumahnya. ia mematikan lagunya sejenak untuk memastikan pendengarannya.

"haloo, permisi" sekali lagi suara terdengar dari luar rumah.

mendengar itu, gadis tersebut langsung beranjak dari kamarnya. saking tidak sabarnya, ia lupa diwajahnya masih terpasang masker wajah yang sedang ia gunakan.

asikk abangnya udah sampee!

"iyaa, sebentarrr pakk" sahutnya dari dalam rumah.

gadis itu pun membuka pintu rumahnya, lalu ia melihat seorang pria berdiri menghadap pagar, memunggungi posisi pintu saat ini. ya, ia hanya melihat punggung dari pria itu saja.

"atas nama dae ra ya pak?"

pria itu pun berbalik,

"eh?" pria itu mengerutkan dahinya, bingung dengan pertanyaan seseorang dibelakangnya.

"e-eh!" pria itu kaget dengan keberadaan gadis tersebut dengan masker yang masih menempel diwajahnya. "siapa lu?"

"lah! lu yang siapa!" gadis bernama dae ra itu tak kalah kaget. "kirain abang ojol!"

"ganteng gini," pria itu bergumam pelan.

"apa?" sahut dae ra.

"gak, he-he." ucap pria itu canggung. lalu ia melirik no rumah yang terpampang di dekat jendela. "lah, perasaan nomer rumahnya bener. masa sih gue salah rumah."

"apasih maksudnya? cari siapa mas?" Dae ra menyenderkan tubuhnya di daun pintu sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"ini bukannya rumanya sarah ya?" ia menggaruk tengkuk lehernya, kebingungan.

"Sarah, sarah ananda?" tanya dae ra.

"nah! iya bener,"

"Lah itu kakak gue!" Jelas dae ra.

"Ooohh adeknya toh." Doyoung mulai paham dengan situasinya.

Doyoung terlihat sedang mencari sesuatu dari dalam tasnya. "Nih, gue mau balikin ini." Jelasnya, ketika barang yang ia cara sudah ketemu.

"Bukunya kak sarah?" Tanya dae ra pada doyoung yang menyerahkan buku kepadanya.

"Iya, tadi kayaknya sarah buru-buru sampe lupa bawa bukunya sendiri di fotocopy-an. Sama bilang juga hasil fotocopy-annya udah sama gue." Jelas doyoung dengan rinci.

"Hmm oke."

"Yaudah gitu aja si."

"Atas nama?" Tanya dae ra.

"Maksudnya?" Doyoung bingung dengan maksud pertanyaan dae ra.

"Nama lo. Masa nanti gue ngasih tau kak sarah yang ngasih bukunya anon. Kayak penggemar rahasia aja hhaha." Tawanya garing.

"Oh iya, doyoung- nama gue doyoung pratama."

"Sip."

"Yaudah gue balik ya, buru buru soalnya." Doyoung pun menutup kembali resleting tasnya dan berjalan ke luar perkarangan rumah dae ra.

Bersamaan dengan itu, dae ra juga masuk kembali kerumah nya dan menutup pintu. Ia langsung masuk lagi ke kamar untuk mengecek kembali handphone nya, mencari tau status pesanan makanannya.

Tak lama penantian dae ra menemukan titik terangnya. Pesanan makanannya sudah tiba. Karena sudah kelaparan, ia pun langsung menyantap makanannya tanpa babibu.

Aku harap kalian dapat menyukai ff inii ;) jangan lupa berikan kritik dan saran supaya aku bisa terus memperbaikinya terusss...

Don't forget to vote and like
Please enjoyyy!!
Thankchuu~

have a nice day! -KdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang