🍒16🍒

229 54 8
                                    

Tampak seorang gadis dengan pakaian simpelnya yang mana saking simpelnya hanya menggunakan kaos oblong dan rok tanggung saja, tapi masih terlihat modis karna dia yang memakainya.

Gadis itu terlihat menenteng kopernya dengan bersusah payah, padahal seingatnya ia hanya membawa baju sedikit saja dan sisanya oleh-oleh untuk beberapa kerabat terdekatnya.

"Nggak kerasa ya udah lumayan lama nggak ke Jakarta, ih gue jadi putih banget ye di Jakarta. Haha --AW"

Ia berhenti berbicara dengan dirinya sendiri setelah ia merasa ada yang memukul kepalanya dengan sangat tidak estetik itu.

"Siapa si anj--"

"Mau ngomong apa lu?!"

Gadis itu hanya meringis melihat siapa yang baru saja menampol kepalanya sekaligus memergokinya hampir berkata kasar, padahal jika dipikir seseorang yang memergokinya saat ini lebih sering berkata kasar, tapi tidak pernah sadar diri singkatnya begitu.

"Katanya sih gue suruh jemput orang dari luar negeri, tapi kayanya gue malah jemput nyai ronggeng dari bojong gede deh," terdengar sindiran yang hanya ditanggapi malas oleh gadis itu, dan ia lebih memilih untuk menarik si penjemputnya daripada berlama-lama mendengar ocehannya.

"Udah buruan balik aja deh, nggak tau apa gue udah laper,"

"Harusnya gue yang bilang gitu ye, untung sepupu gue lu kalo nggak gue gelindingin lu ke Ancol,"

"Cepet!"

"Gue bukan babu lu!"

"Bodo."

Gadis yang ternyata baru saja sampai dari London ini mendengus, ia memang selalu adu bacot jika bertemu dengan sepupunya yang akhlakless ini, sebenarnya kadang ia berpikir bahwa dia dan sepupunya itu 11 12 tapi tentunya ia selalu merasa lebih baik, haha. Tapi ia selalu berkata adu bacot itu sama artinya dengan saranghae ala ala oppa korea yang selalu Mama -nya tonton di rumah.

***

Taeyong memutar bola matanya malas ketika ia melihat laki-laki di depannya ini tidak berhenti untuk mondar-mandir, masalahnya ia sudah menyaksikan ini dari semalam dan sekarang laki-laki itu bangun pagi hanya untuk mondar-mandir di depannya. Oh ayolah ini masih sangat pagi dan ia ingin bersantai sejenak sebelum berangkat sekolah, bukan untuk melihat adik sepupunya yang tampan tapi sayang nya kadang rada-rada itu kospley jadi kereta api.

"Jae diem nggak lu, gue yang pusing liatnya. Tau gitu tadi malem gue suruh balik lu!"

Jaehyun berhenti, hal itu membuat bibir Taeyong sedikit melebar, harusnya ia buka mulut daritadi.

"Nggak bisa tenang nih gue bang, lu sih tadi malem ngasih tau kan gue jadi nggak bisa tidur nyenyak makanya gue kebangun pagi," cerocos Jaehyun, ya dia akan menjadi cerewet jika sudah dekat dengan seseorang apalagi orang ini Taeyong bahkan terkadang Taeyong ingin resign saja menjadi sepupu Jaehyun karena tingkat kecerewetan Jaehyun yang mungkin fans-fans laki-laki ini diluar sana tidak tau.

"Ngawur aja lu nggak nyenyak, yang ngorok tadi malam siapa heh sapi di luar menurut lu ha! Harusnya gue yang bilang nggak nyenyak tidur terus sekarang diganggu lagi sama lu, mana nanti pelajaran Bu Desi lagi (guru biologi super cerewet)," tuhkan masih pagi tapi ia harus keluar urat, mana energinya belum diisi lagi.

Jaehyun meringis ia malas mendengar Taeyong yang bahkan 1000x lebih cerewet jika sedang kesal itu, "Ya gimana ya bang gue panik aja,  gue belum siap nih, gue nggak tau mau nyamperin atau nggak"

Akhirnya laki-laki itu benar-benar diam dan kalem seperti biasanya tapi dengan tatapan yang putus asa.

Taeyong jadi nggak tega liatnya, ia menepuk pelan bahu adik sepupunya itu, "Temuin lah, lu mau ngilangin kesempatan kaya gini? Kalo gue sih nggak akan,"

S I M P L E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang