Chapter Sebelumnya....
"Sial gue hari ini" ucap Naya sambil melangkah menuju lapangan
Ketika Naya melihat ke arah lapangan
Deg
Pandangannya bertemu dengan seseorang
***
Naya diam ditempat, ia dan Devan saling bertatapan, Naya merasakan detak jantungnya berpacu lebih cepat. Seketika Devan memalingkan wajahnya dan melanjutkan bermain basket bersama teman sekelasnya
Devan adalah kakak kelas Naya, lebih tepatnya XII IPS3
"Kenapa gue bisa lupa kelas Devan lagi olahraga sih" gerutu Naya
"oh iya anjrit kan ada perubahan jadwal semester 2" lagi lagi Naya berbicara sendiriNaya bimbang, antara tetap kelapangan melanjutkan hukuman atau kembali ke kelas. Tapi jika ia kembali ke kelas bisa habis di amuk Bu Arini
"Ahh gue punya ide, ke kantin ajalah hahaha" sembari tersenyum setan
lalu Naya beranjak menuju kantin.
Tiba tiba Naya diam
"Itu kan pak Edy bisa bisa dijeblosin ke ruang BK gue" Naya bergidik ngeriPak Edy- Guru BK dengan kepala botak licin yang terkenal galak seantero sekolah dan tidak segan-segan memberi hukuman kepada siswa maupun siswi yang melanggar peraturan sekolah, apalagi seperti Naya sekarang yang bolos dari hukuman Bu Arini
"Heh kamu yang berdiri di pintu!" Panggil pak Edy
Otak Naya seketika lemot
"Gue di panggil pak Edy?" bermolog sendiri dengan suara pelan
"Eh anjing gue ketahuan gimana nih" panik sendiriNaya lari tanpa arah asal bebas dari hukuman pak Edy. Dan Naya berakhir di perpustakaan sekolah, kira kira ada 1 2 siswa yang berada disini
Lalu Naya berjalan ke pojokan yang sepi
"Puji Tuhan bisa selamat dari amukan Pak Edy sm Bu Arini gue" bersyukur dalam hatiNaya melihat keadaan sekitar dan ternyata sepi, lalu ia tiduran disana dan terlelap
***
Suasana di kelas XI IPA1 cukup tenang, meskipun Bu Arini tadi izin karena ada panggilan dari kepala sekolah. Mungkin karna siswa siswi pilihan terbaik seangkatan atau karna Alden selaku ketua kelas yang cerewet jika ada salah satu teman kelasnya berisik
"Diem woy nanti gue yang jadi sasaran Bu Arini kalo kalian berisik!" teriak Alden kepada seisi kelas
Awalnya seisi kelas langsung hening, tiba tiba ada salah satu dari mereka teriak
"TARIK SIS!"
"SEMONGKO HAHAHA" jawab seisi kelas
Sedangkan Alden diam dengan wajah masam"Udah kasian tuh Alden mukanya masam gitu" Ujar Rania
"Bercanda elah, Alden aja yang baperan" kata Faro sambil menggoda Alden
Rania beranjak dari bangkunya untuk mencari Naya, tidak lupa meminta izin kepada Alden selaku ketua kelas
"Den gue izin ke toilet bentar"Sedangkan Alden yang namanya disebut hanya mengangkat jempolnya, karna ia sibuk main game online
***
Sesampainya Rania di lapangan, ia tak melihat keberadaan Naya
Lalu ada kakak kelas yang melihat Rania seperti mencari seseorang
"Nyari siapa Ran?" tanya Ryan- siswa kelas XII IPS3 yang merupakan teman akrab Devan dan kebetulan kenal dengan Rania"Eh kak Ryan!"
"Lagi nyari Naya nih" jawabnya
Tak mau buang buang kesempatan, Rania bertanya kepada Ryan
"Kak Ryan Liat gak?""Loh kok nyarinya di lapangan kalian gak lagi mapel olahraga kan?" tak langsung menjawab, Ryan malah balik tanya kepada Rania
"Tadi tuh Naya dihukum suruh lari di lapangan gara-gara nggak ngerjakan tugasnya Bu Arini, trus gue cari kesini malah ketemu sama kak Ryan" ucap Rania berusaha menjelaskan (buka aib sahabat sendiri ceritanya)
Sedangkan Ryan hanya menyimak sambil mangut mangut
kringgg saatnya istirahat kringgg
"udah istirahat aja nih" kaya Ryan
"Yaudah deh kak, gue mau lanjut cari Naya bye" pamit Rania
Tanpa di sadari ada yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka, dia adalah Devan
Devan sempat melihat kemana Naya pergi tapi ia tak ada niatan untuk memberi tahu Rania
***
Rania telah puas memutari sekolah tapi ia tak dapat menemukan keberadaan sahabatnya itu
"Lo kemana sih Nay?" tanyanya pada diri sendiriRania hendak melangkah untuk mencari Naya lagi, tetapi
kring kring kring
Bel masuk mengharuskan ia kembali ke kelas, satu persatu siswa siswi XI IPA1 memasuki kelas. Setelah semua siswa siswi XI IPA1 sudah menduduki bangku mereka masing-masing kecuali Naya
***
Di perpustakaan, ada seorang siswi yang terlelap sejak satu jam terakhir, ketika ia terbangun karna mendengar bel yang sangat nyaring
"Eumm hoaai"
Naya sudah terbangun dari tidurnya dan masih mengumpulkan nyawanya, lalu ia bengong
"Udah bel pulang ternyata" ucapnya tanpa sadarNaya melangkah santai ke kelas untuk mengambil tas nya. Ia sudah sampai di depan kelas XI IPA1, ia langsung masuk tanpa melihat guru yang ada di depan kelas
"Kanaya dari mana saja kamu baru masuk kelas?" tanya sang guru yang tengah mengajar di kelas tersebut
Mampus Naya kira ini sudah jam pulang sekolah
Naya diam sambil memutar badannya menghadap guru yang bertanya kepadanya
"Eh Bu Sarah hehe, saya dari perpustakaan bu" ucapnya
dalam hati Naya melanjutkan "habis tidur AWOKAWOK""Oh iyasudah cepat duduk, lain kali kalau dengar bel langsung masuk kelas ya" ujar Bu Sarah- guru geologi yang sangat baik hati
"Iya bu siap" jawab Naya lalu ia berjalan menuju bangku kosong di sebelah Rania
Rania terus menatap tajam Naya meminta penjelasan, sedangkan yang ditatap tidak peka
"Lo dari mana aja sih?! gue nyariin lo keliling sekolah bahkan kolong tikus pun gue datangi" ucap Rania hiperbola"Hehe gue tidur di perpustakaan" jawab Naya
Rania memutar bola matanya malas
setelah beberapa jam kelas XI IPA1 hening
kringg pelajaran telah berakhirWajah- wajah lesu pun berubah menjadi semangat, tak ada suara yang lebih indah daripada suara bel pulang sekolah
Semua siswa segera memasukkan buku serta alat tulis lainnya ingin cepat cepat bertemu dengan kasur kesayangan mereka, ada pula yang langsung keluyuran
"Ran gue duluan ya bye" pamit Naya
"Hati-hati Nay!" sambil berteriak karna Naya semakin menjauh
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Sadgirl
Teen FictionKanaya Syahira Kinandita Gadis cantik dengan rambut panjang sifatnya yang ceria dan mudah bergaul membuat ia memiliki banyak teman tapi, siapa sangka ia memiliki kisah masa lalu dengan kakak kelasnya yang terbilang cukup singkat namun sangat membeka...