CHAPTER 3

373 28 2
                                    

KETIK ⭐ DULU YA, TANDA KALIAN SUPPORT MAMI HARGAI SETIAP HASIL KARYA MAMI WALAUPUN MUNGKIN PUNUA SEDIKIT KEKURANGAN.

TERIMA KASIH BUAT YG SELALU SUPPORT MAMI DAN SELALU FOLLOW SETIAP HASIL KERJA MAMI THANKS AGIAN GUYS.

SEMOGA KALIAN ENJOY YA.
SELAMAT MEMBACA.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Seperti biasa kana, mild dan karyawan mereka lagi sibuk menanggani pelangan café nya. Memang waktu itu waktu kemuncak dan mereka akan sangat sibuk pada saat itu. Kana sedang asyik mengambil oder, tidak menyadari ada satu sosok yg sedang memerhatikan dirinya. Sehingga kana merasa dirinya seperti di perhatikan lalu coba memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya coba mencari adakah benar ada yg memerhatikan dirinya.

Dan deg deg deg deg.... Sosok itu, sosok yg sangat ingin dirinya temui. Tapi kana masih belum siap, kana masih terpegun memandang ke arah sosok tersebut. Wajah itu tidak pernah berubah masih tetap tampan seperti dulu Cuma sekarang sosok tersebut lebih maskulin membuatkan hati kana berdebar debar.

Kana menyadari sosok tersebut coba untuk menghampirinya. Dan kana berjalan mundur, dia belum siap untuk menemui sosok itu. Belum masanya, sekarang dalam pikiran kana dia harus pergi sebelum sosok itu benar benar menghampirinya.

"mild.. aa..ku keluar dulu. Terus pulang, ngak usah tunggu aku ya."kana terus berlari keluar dari belakang café nya.

Mild yg benggong akan ulah kana, hanya memandang hingga sosok kana tidak lagi kelihatan. Mild tertanya tanya kana kenapa. Tapi mild urungkan dulu kerna pelangan mereka masih lumanyan banyak dan dia harus uruskan tanpa kana.

Kana yg masih coba melarikan dirinya menunggu taksi di halte. kana tercungap cungap kelelahan, akibat berlari coba untuk melarikan dirinya dari sosok tersebut. Kana ingat dirinya udah lolos dari sosok tersebut, tapi kana salah sosok yg ia hindari itu mengikuti dirinya hingga ke halte.

Kana kaget dan ingin melarikan diri lagi tapi apa daya nya dirinya sempat ditahan. Kana meronta ronta coba untuk melepaskan dirinya tapi tenaga kana kalah telak akan sosok tersebut ternyata lebih kuat darinya. Dan tanpa aba aba badan kana di gendong kayak karung guni, walau bagaimana pun kana meronta ronta tetap tidak memberi effect pada dosok tersebut. Dan tubuh kana terus dimasukan kedalam sebuah mobil. Sosok itu dan kana sekarang berada di bahagian belakang mobil, dan sepertinya mobil itu dipandu oleh supir sosok itu.

"lepaskan... aku..."lirih kana lemas. Kerna tangannya masih di genggam erat oleh sosok tersebut.

Sosok itu masih berdiam diri, tanpa bicara. Kana dia masih coba melepaskan dirinya sehingga dia pasrah kerna tidak guna juga jika dia terus terusan meronta ronta hingga tenaganya habis.

Disini di sebuah penthouse yg mewah, dan kana sudah berada di dalam sebuah kamar yg menurut kana sangat elegent dengan warna contra yg cocok membuatkan kesan nya sangat mewah sekali. Sosok itu kini duduk tepat di depan kana mandang dengan wajah datarnya, dan kana dia sudah tidak meronta lagi dia pasrah dengan apa yg bakal berlaku nantinya.

"maaf.." ucap sosok itu.

Dan kana memandang aneh mendengarkan kata maaf dari sosok itu.

"maaf kerna dulu aku, jahat."lagi ucap sosok itu.

Kana memejamkan matanya, dia tahu kemana arah tuju kata bicara itu menyimpang. Semuanya kembali kepada 10 tahun yg lalu, peristiwa yg kana ingin lupakan.

"jangan katakan lagi plz. Biarkan semuanya berlalu, tolong jangan diingat lagi kumohon."ucap kana tanpa sadar airmatanya mengalir tanpa dipinta.

Sosok yg di hadapan nya kaget melihat kana menangis terus memeluk tubuh kana. Coba menenangkan kana dari tangisannya.

"maaf.. kerna telah membuat mu menangis. Aku tahu, aku pengecut saat itu maaf..." lagi sosok itu mengatakan maafnya.

"kamu..jahat ...hikss... kamu jahat hikss..."kata kana dalam masa yg sama memukul belakang punggung sosok yg masih setia memeluk dirinya.

Sosok tersebut pasrah menerima setiap pukulan dari kana, dia tahu diri nya menyebabkan luka yg sangat dalam di dalam hati kana. Sudah bertahun tahun dirinya mencari keberadaan kana, hatinya juga sakit ketika itu, yg harus melihat kana tersakiti. Andai saja dirinya saat itu berani dan tidak menjadi pengecut. Mungkin saat ini kana akan ada disisinya.

"kana, maafkan aku. Aku tahu aku salah dulu. Berikan aku kesempatan untuk menebus semua kesalahan ku kana. Plz."ucap sosok itu lagi. Dan melepaskan pelukan mereka memberi sedikit jarak. Memandang terus kewajah kana yg masih sembab akibat menangis tadi.

......





🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

MAAF BANYAK TYPO NYA.
HAVE A NICE DAY.
LOVE U ALL GUYS.

MAAF....(END)Where stories live. Discover now