2

2.1K 246 32
                                    

 

   Park jeongwoo atau yang sering dipanggil jeongwoo dengan warna kulit tan-nya adalah seseorang yang sangat menyayangi Doyoung. Jadi jangan heran dimana ada Doyoung pasti ada Jeongwoo. Selain itu mereka juga sekelas. Jadi otomatis mereka selalu bersama. Mereka juga tetanggaan jadi mamanya Doyoung nitip anaknya ke Jeongwoo.

Jeongwoo sayang banget sama Doyoung, karena Doyoung selalu ada buat jeongwoo kapanpun saat dia kesusahan. oleh karena itu jeongwoo selalu berusaha untuk menjaga Doyoung semampunya.  Jeongwoo gak mau ada air mata yang jatuh dari mata kelinci itu. Walaupun Doyoung lebih tua beberapa bulan dari jeongwoo, dimata Jeongwoo Doyoung itu adiknya tapi tetap saja yang lebih dewasa diantara mereka berdua itu Doyoung.

Karena mereka satu kelas, kemanapun selalu bersama jadi keliatan serasi. Jeongwoo yang tampan, dan Doyoung  manis, sampai sampai ada yang iri. Oleh karena itu guru sekolah mereka mengutus Jeongwoo dan Doyoung sebagi pemain utama didrama yang akan ditampilkan pada acara pensi semester ini.

"Owh jadi ini lawan mainnya Jeongwoo di pensi nanti?" Ucap seorang perempuan dengan rambut sebahu sambil menyilangkan tangannya didepan dada.

Setelah itu datanglah beberapa temannya, sepertinya ingin mengeroyok Doyoung. Karena mereka bertiga sedangkan Doyoung cuma sendiri.

Disekolah mereka kini sepi karena siswa dan siswi lainnya sudah pulang beberapa menit yang lalu. Doyoung telat keluar kelas karena guru les pianonya mengajaknya berbicara sebentar tapi berujung lama.

"Lo itu gak cocok jadi lawan mainnya Jeongwoo tau gak!!" Ucap teman yang satunya lagi sambil mendorong bahu Doyoung dengan tangannya.

Setelah itu datanglah seorang lalu menarik rambut Doyoung kasar dari belakang.

"Arghhh," teriak Doyoung kesakitan.

Doyoung ingin membalas tapi dia sadar kalau dia hanya sendiri sedangkan lawannya sekarang berempat atau mungkin akan bertambah.

Perempuan yang menjambak rambut Doyoung semakin menariknya kasar sampai kepala Doyoung mendongkak keatas. Doyoung terlalu lelah jadi dia tidak bisa melawan, ukuran tubuh mereka juga mendukung. Ke empat perempuan itu terlihat seperti laki laki sedangkan Doyoung memiliki ukuran seperti perempuan mungil.

Plak

Perempuan dengan rambut sebahu itu menampar pipi kanan Doyoung dengan keras sampai pipinya memerah.

Setelahnya ia menampar pipi kiri Doyoung sampai sudut bibirnya terluka.

"Kasihannya," ucap salah satu teman yang menampar Doyoung lalu melempar Doyoung dengan telur busuk.

Penampilan Doyoung kini Sangat menyedihkan, rambutnya acak acakan, bibirnya mengeluarkan darah dan sekarang Doyoung bau telur busuk.

Seseorang tolong Doyoung sekarang juga.  Tapi mungkin tak ada yang bisa menolongnya kali ini karena matahari juga mulai tenggelam. Pasti tidak ada sesorang yang tersisa disekolahnya.

Setelahnya perempuan berambut pendek sebahu itu mengangkat tangannya kembali ingin menampar Doyoung namun gagal karena sebuah tangan menahannya lalu memutarkan tangan itu kebelakang.

"Aarghhh," Teriaknya tangannya kini memerah, perempuan itu ingin membalas namun ia urungkan karena yang menahan tangannya saat ini adalah orang yang menjadi alasan ia  berada disini.

"Jeongwoo,"

Pandangan jeongwoo kemudian teralihkan pada pemuda manis yang menyebut namanya itu. Ia meringis saat melihat penampilan Doyoung, jeongwoo merasakan sakit seperti yang Doyoung rasakan. Ia kemudian menatap perempuan yang masih menjambak Doyoung. Perempuan tersebut langsung melepaskan tangannya dari rambut Doyoung, bersamaan dengan itu jeongwoo juga melepaskan tangan perempuan yang menampar Doyoung tadi lalu menghampiri Doyoung. Lalu dijadikan kesempatan untuk kabur dari para perempuan itu Sebelum jeongwoo melukai mereka.

"Lo gapapa kan doy?" Tanya jeongwoo khawatir. Ia langsung menagkup dagu Doyoung memeriksa luka di sudut bibir mungil itu.

"Aku mau ganti baju,"

Jeongwoo mengangguk lalu mengantar Doyoung ke kamar mandi. Setelah beberapa menit Doyoung keluar dari bilik kamar mandi dengan kaos tipis yang menutupi badannya.  Keduanya langsung berjalan menuju tempat jeongwoo memarkirkan motornya.

Setelah sampai Jeongwoo menatap Doyoung yang menggigil kedinginan. Ia kemudian melepaskan jaketnya lalu memasangkan ke Doyoung.

"Kamu gimana?" Tanya Doyoung

"Lo lebih penting Doy," 

"T-tapi-"

"Pake ya?" Ucap Jeongwoo memohon. Doyoung pun mengangguk lalu memasukkan tangannya ke lengan jaket.

Jaket jeongwoo yang kebesaran lalu dipakai oleh Doyoung yang berbadan mungil terlihat sangat lucu. Doyoung seperti bayi kelinci sangat kecil untuk ukuran laki laki seumurannya.

Doyoung langsung menaiki motor jeongwoo  dan mulai meninggalkan area sekolah karena matahari benar benar telah tenggelam.

Diperjalan pulang tidak ada yang berbicara mereka sama sama diam  berada di dunianya masing masing.

Doyoung menggigil kedinginan padahal ia sudah memakai jaketnya jeongwoo. Tapi angin malam ini sangat dingin sampai menusuk tulang doyoung. Kemudian  Doyoung menatap punggung jeongwoo.

Doyoungpun melingkarkan tangannya di perut jeongwoo menyalurkan kehangatan. Dia tau pasti jeongwoo juga kedinginan.

Jeongwoo yang menerima pelukan itu tersenyum, dia lebih membiarkannya karena tau Doyoung tidak baik baik saja.

Setelah 30 menit perjalan mereka telah sampai dirumah Doyoung. Doyoung turun dari motor jeongwoo diikuti oleh jeongwoo.

"Sorry, gue telat" ucapnya menatap Doyoung yang sedang menunduk.

Doyoungpun mendongkak kan kepalanya menatap jeongwoo saat mendengar penuturan pemuda itu.

"Kamu gak salah"

"Gue salah, gara gara gue telat lo jadi gini," ucapnya memegang pipi Doyoung

Doyoung menggelengkan kepalanya menggenggam tangan Jeongwoo yang berada dipipi mulusnya sambil tersenyum.

"Daripada gak datang? Seharusnya aku yang terima kasih" ucap Doyoung masih  dengan senyum manisnya.

Jeongwoo menatap Doyoung yang sedang tersenyum, ia menghela nafas lega. sangat melegakan melihat Doyoung tersenyum kembali.

"Masuk diluar dingin." Perintahnya pada Doyoung

"Kalau kak ji marah, bilang aja ke aku. Nanti aku jelasin,"

Jeongwoo mengangguk kemudian menaiki motornya.

"Gue pulang dulu ya"  pamit jeongwoo dibalas lambaian dari Doyoung.










Tbc

>\\\<


•》Putar《•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang