3

1.6K 212 43
                                    

Jeongwoo duduk dimotornya menunggu Doyoung untuk berangkat kesekolah bersama. Ia melihat Doyoung keluar dari rumahnya kemudian menutup gerbang.

Jeongwoo menatap wajah kelinci itu intens, terdapat plester disana. Akibat tamparan itu sudut bibir Doyoung sedikit terluka. 

Tentang pembullyan, Doyoung melarang Jeongwoo untuk memberi tahu siapa pun. Cukup ia dan jeongwoo saja yang tahu, Jangan ada orang lain apalagi kakaknya junkyu.

"Tumben pake yang serigala, biasanya pake plester kelinci," kata jeongwoo sambil memberikan Doyoung helm cadangannya.

Doyoung menerima helm tersebut "yang kelinci udah habis, sisa cuma Llama, sapi sama serigala. Jadi aku ambil aja yang serigala" ucap Doyoung menjelaskan dengan bibir yang mengerucut lucu karena kesal tak menemukan plester kelinci kesayangannya.

"Tau gak kenapa aku ambil yang serigala?" Tanya Doyoung sambil menggoyang kan badannya.

"Kenapa?"

Doyoung pun berjinjit dan mendekatkan bibirnya ke telinga jeongwoo "soalnya mirip kamu," bisik Doyoung  lalu menjauhkan wajahnya sambil menampakkan senyum manisnya.

Jeongwoo terkekeh geli Mendengar gombalan Doyoung. Seperti biasa anak itu pasti melayangkan beberapa gombalan dan tentu saja Doyoung tak mau bertanggung jawab atas detak jantung jeongwoo yang berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya.

"Bisa banget sih gomabalan lo  gue aja sampe degdegan" Ucap Jeongwoo sambil memegang dadanya dramatis,  tapi memang benar dia degdegan. "Udah cepat naik ntar telat,"

"Udah?" Doyoung mengangguk walaupun jeongwoo tak melihatnya.

°•.__________♧__________.•°

"Junghwaniieee" panggil Doyoung ditengah kantin yang ramai. Ia mengajak junghwan duduk namun seperti biasa junghwan tak akan menghiraukannya dan memilih duduk bersama haruto di tengah kantin.


Doyoung mengembangkan pipinya kecewa. ia selalu mengajak junghwan makan siang bersama namun tetap saja hasilnya sama.

"Oi, kasian deh ditolak lagi hahaha" kata jeongwoo mengejek sambil memainkan dan mencubit pipi gembul Doyoung.

"Lepas ih, pipi aku masih sakit tauu," setelah mendengar ucapan Doyoung, jeongwoo berhenti mencubit  pipi gembul Doyoung dan beralih duduk didepannya.

"Kenapa si masih ngejar dia? Mending sama gue" ucap jeongwoo menaik naikkan alisnya.


"Gak ah kamu kan udah aku anggap adik" kata Doyoung santai samabil mengaduk masuk minumannya.

"Oh adik ya?"

"Kalo gue bisa bikin lo jatuh cinta ke gue gimana?" Kata jeongwoo menatap mata kelinci itu.

"Gabakal, soalnya kamu kayak toa hahaha," ucapnya mengejek diakhiri tawa elegan khas Doyoung.

"Gemes banget sih" batin jeongwoo, dia benar benar tak tahan dengan pemuda manis ini.

"Kita liat aja" ucapnya lalu mengusap pelan rambut Doyoung.


Perlakuan Jeongwoo pada Doyoung ternyata dipantau oleh sepasang mata yang menahan api cemburu. Ia ingin berada di posisi Doyoung menggantikannya dan memandang senyuman Jeongwoo yang manis.

__________°•.•°__________












Tbc
>\\\<

Tidak sepanjang chap sblmnya. Ini mungkin setengah dari sebelumnya.

Kalau bukan kapal kalian tidak apa, mari aku racunkan.

•》Putar《•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang