Regret

299 23 1
                                    

Sudah enam bulan setelah Sarada pergi meninggalkan Boruto. Seharusnya bulan ini ada anniversary Boruto dan Asuka karna telah berpacaran selama setahun, tapi ternyata Asuka hanya memanfaatkan Boruto, dan tentu saja Boruto murka.

A/N: Bagaikan Naruto ngamuk liat Hinata gelut sama pain

Back to story

"Bor, lo tau gk dimana si Sarada sekarang? Udah enam bulan kgak muncul, takutnya kenapa-kenapa" Tanya Chocho

"Oo, dia dirumah"

"Tapi tiap kita kerumah lu si Sarada kgak ada tuh" Cukup. Boruto tidak mau ditanya apa-apa lagi, karna itu hanya akan membuatnya semakin merasa bersalah.

"STOP! GAK USAH NANYA-NANYA LAGI BISA GAK! LO SEMUA  PADA TAU GUE BARU AJA PUTUS!"

Pada saat itulah semua teman Boruto diam. Tidak ada yang berani bicara jika dia sudah marah begini. Boruto mengambil nafas dalam-dalam dan pergi meninggalkan teman-teman nya yang masih terdiam di kampus, dia tidak peduli jika harus bolos, dia hanya ingin sendiri saat ini.

Skip di rumah Boru~

"Arrrggggghhhh!!!" Teriak frustasi Boruto. Dia merasa sangat bersalah telah mengusir Sarada dari hidupnya. Dia menyadari hal itu setelah pulang dari rumah sakit enam bulan yang lalu.

Flashback on

Ceklek

Sekarang sudah jam 01:00 malam, dan Boruto baru kembali dari rumah sakit setelah menjenguk Asuka.

'Seperti ada yang hilang' Batin Boruto ketika memasuki kediamannya yang terlihat sepi dan gelap, dan saat itu ia sadar, dia baru saja mengusir teman sekaligus istrinya.

"Apa ini?" Boruto bertanya-tanya  ketika melihat selembar kertas terlipat rapi, ternyata itu adalah surat yang ditinggalkan Sarada untuknya.

A/N: Kalau kalian mau tau isi suratnya udah author tulis di chap sebelumnya

Back to story

Setelah membaca surat dari istrinya, Boruto sadar kalau dia telah menyakiti hati Sarada, perlahan air mata Boruto mulai menetes. Rasanya kakinya sudah tidak bisa menopang tubuhnya lagi. Akhirnya Boruto pun terduduk dilantai yang dingin sambil tersu menyalahkan dirinya.

"Maaf..."

Flashback off

"Andaikan waktu bisa diputar ulang, aku pasti tidak akan mengusirmu seperti itu, maafkan aku" Lirih Boruto sambil terus menyalahkan dirinya.

Di lain sisi~

"Oeek...oeek..oeek...oekk!" Terdengar suara tangisan bayi yang baru saja lahir.

"Omedeto Sarada-chan, anak -anakmu sehat, kau bisa menggendong putramu sementara aku bersihkan putrimu" Ucap seorang dokter.

"Hai Putraku"

.

.

.

.

.

.

.

.

Maaaaaaaaaaaaffffffffff banget ya minna, chap ini pendek banget, Authro lg hak ada ide soalnya.

Kayanya kalian semua udh bosen denger author minta maaf mulu.

Yaudah deh segini dulu

See you




[BoruSara] Just Need Some TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang