Meeting

358 22 9
                                    

"Hei Boruto, kemarilah dan nikmati udara segar ini! Kau tau lama-lama kau terlihat sepeti orang yang sudah bosan hidup" Teriak Inojin ketika melihat Boruto terus melamun sambil memandang sebuah cincin emas.

Semua temannya tau jika hilangnya Sarada pasti sangat berat untuk Boruto, apalagi jika ia sendiri yang telah menyebabkan itu semua.

"Boruto...Boruto....SARADA!"

"Hah?! Dimana?! Shikadai! Jangan lakukan itu!"

" Lalu aku harus katakan apa biar kau mendengarkanku, huh..mendokusai"

"Asal kau tau aku berharap kau memanggilnya sungguhan"

"Terserah kau. Ayo kita makan siang, jangan menghabiskan waktu dengan menggerutu tak jelas dan malah membuat kita semakin lama menemukan Sarada"

Ada benarnya juga, dari pada menggerutu dan merasa menyesal terlalu lama lebih baik fokus ke hal yang sebenarnya.

Skip aja lah ya

Selesai makan siang, mereka semua melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman mantan kekasih Boruto. Boruto pikir mungkin Asuka tau beberapa hal tentang Sarada dan bisan membantu nya menemukan istrinya.

"Boruto, ayah ingin menanyakan sesuatu"

"Tentu saja"

"Kenapa kau berbuat seperti itu pada Sarada? Kau tau  dia selama ini berbohong pada ayah, pada ibumu pada semua orang. Dia bilang kau selalu ada untuknya, kamu merawatnya dengan baik, dan dia bahagia bersamamu"

"Sejujurnya aku tidak tau, mungkin selama ini aku terlalu mencintai Asuka, dan hanya melihat Sarada sebagai gadis yang menyebalkan di kampus. Kami sering sekali bertengkar hanya karna hal kecil. Aku akui dia adalah gadis yang kuat, baik fisik maupun mental, mungkin itu yang membuatku menyakitinya, ditambah selama pernikahanku dengannya aku masih kesal dengan keputusan perjodohan ini, padahal aku sudah mempunyai kekasih. Tapi akhirnya kekasihku itu bukan yang tepat untukku, dia hanya mengincar uangku saja. Aku terlalu fokus pada Asuka sampai menjadi buta dan tidak melihat siapa sebeneanya yang benar-benar ada untukku"

"Kau benar-benar mirip ayah bodohmu Boruto"

"Apa maksud paman?"

"Sasuke! Jangan beritahu dia!"

"Mulut mulutku, terserah aku ingin bicara apa"

"Cerita apa paman?"

"Jadi dulu ayah bodohmu ini melakukan kesalahan sampai hampir kehilangan ibumu"

"Benarkah? Hey ayah bodo apa yang kau lakukan pada ibuku?!"

"Aku tidak melakukan apapun -

"Ayahmu terlalu mencintai orang lain sampai tidak menyadari kehadiran ibumu"

"Bisakah kau ceritakan semuanya paman? Aku selalu ingin mendengar kisah tousan dan kaasan" Pinta Himawari antusias, sedangkan kakaknya hany tersenyum melihat ke antusiasan sang adik yang membuatnya sangat menggemaskan.

"Aku hanya tau sedikit karan aku sedang pergi keluar kota saat itu. Jika kalian ingin tau tanyakan saja pada Sakura"

"Ayolah Sakura-chan, tolong jangan ceritakan hal itu, kau akan membuatku terlihat bodoh"

"Tousan kan memang sudah bodoh" Balas Boruto dengan entengnya mengejek ayahnya sendiri diikuti tawa dari ibunya

"Anakmu benar Naruto, kau memang bodoh dari dulu sampai tidak melihat Hinata"

Sepanjang perjalanan Sakura bercerita pada teman-teman anak gadisnya tentang kisah cinta Naruto dan Hinata yang pernuh kebutaan, perjuangan dan lain-lain

[BoruSara] Just Need Some TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang