pertemuan

58 7 0
                                    

Ruangan persegi bernuansa terang, di dalamnya terdapat sosok wanita paruh baya terbaring tak bernyawa di atas brankar rumah sakit.Di sebelah kanannya terdapat remaja laki-laki tengah menangis sesegukan dengan raut wajah sedih.

Sesekali dia bermonolog, melontarkan beberapa pertanyaan pada sosok wanita paru baya yang terbaring tak bernyawa, dia memanggilnya ibu.Ya wanita paru baya itu ibunya, wanita yang sangat ia sayangi satu-satunya orang yang peduli padanya, satu-satunya orang yang menyayanginya dengan tulus.

Sekarang dia tidak bisa merasakan kasih sayang yang tulus dari ibunya. Dia kehilangan sosok yang paling berharga dihidupnya, cuman karena perjanjian seseorang dengan ayahnya.

"Ibu,kenapa kau meninggalkan ku begitu cepat?" Dia terdiam,manik hijau zamrudnya menatap ibunya sendu.

Ceklek!

Dari arah pintu seseorang masuk kedalam ruangan. "Cleone Salment, bisakah kau berhenti menangis?" Suara berat pria paruh baya bernama Hendric Salment, seseorang yang masuk kedalam ruangan dan merupakan ayah dari remaja laki-laki yang menangisi ibunya, Cleone Salment.

"Sudahlah Cle, berhenti menangis,"

"Berhenti katamu?" Cleo menimpali perkataan ayahnya tanpa menoleh pada Hendric.

"Karena kau, wanita yang kucintai pergi tuk selamanya," Lanjutnya dengan suara yang terdengar dingin.

Hendric melangkah mendekati putra bungsunya yang selama delapan belas tahun tidak pernah ia pedulikan dengan tatapan datar. "Karena saya?Dia meninggal karena ulahnya yang kab--"

"Kau memang tidak punya hati Tuan Hendric, kau memberikan wanitamu pada laki-laki kejam seperti David Anglo Breat,karena perjanjian konyol itu." Potong Cleo dengan suara naik satu oktaf.

Plakk!

Satu tamparan keras lolos mengenai pipi mulus Cleo.

"Anak kurang ajar! Bisakn kau tidak memotong ucapanku?!" Ucapnya geram dengan tatapan tajam menatap manik hijau zamrud Cleo,sedangkan Cleo membalas tatapan dengan sinis.

"Kau laki-laki brengsek tuan Hendric!"

"JAGA UCAPANMU!"Tutup Hendric.

~~~~

Hari senin hari yang sangat dibenci siswa siswi tapi tidak dengan Angel Berent,siswi baru SMA Garuda 3 kelas XII IPA 2 .
Dia nampak begitu senang dengan hari senin,hari pertama ia masuk sekolah barunya di Jakarta.

Dia sudah berdiri didepan gerbang sekolah,menatap gedung sekolah dengan mata berbinar sampai tidak sadar dia berdiri ditengah jalan,dan--

Tiinn tiiin

Suara klakson mobil tepat dibelakangnya membuat dia terkejut dan berbalik kearah mobil dan tampak seorang pria dari kaca mobil menatao datar.
Angel terpaku menatap kagum pria yang menatapnya datar.

'Ganteng banget ya tuhan' Ucapnya dalam hati

"Minggir lo!" Teriakan laki-laki itu membuatnya tersadar.

"Eh... I-iya maaf,"

Laki-laki itu memakirkan mobilnya dan turun diikuti 2 laki-laki,Angel memerhatikan gerak gerik mereka dan berjalan menghampiri.

"Haii," Sapa Angel pada ketiganya dengan memasang senyum terbaiknya.

"Haii," Jawab Zio dan Reyhan bersamaan.Laki-laki itu ternyata Cleo cs.

Cleo hanya menatap gadis didepannya dan memasang muka datar andalanya tanpa minat membalas sapaannya.

"Lo siswi baru ya? Kenalin gue Zio Ardan." Zio menjulurkan tangannya.Angel menatap uluran tangan Zio dan membalasnya.

"I-iya,gu-gue Angel," Jawab Angel gugup.

"Gue Reyhan El Adan."

"Angel" Angel menatap Cleo yang melangkah melewatinya tanpa memperkenalkan namanya seperti temannya.

"Cle,mau kemana lo?"

"Kelas." Jawaban singkat, padat, dan jelas.

"Gak kenalan dulu nih ma cewe cantik?" Tanya Zio sedikit berteriak karena Cleo melangkah semakin menjauh.

"Gak."

Zio dan Reyhan menatap Angel bersamaan,Angel menatap keduanya kikuk."Dia itu namanya Cleo,emang dia tuh dingin cuek gitu ma cewek."

"Tapi dia baik kok,"Lanjut Reyhan tersenyum.

Angel mengangguk dan pamit pergi ke kelasnya.

"Cantik juga tuh cewek,gue gebet aah," Celetuk Zio membuat Reyhan membulatkan matanya.

"Gila lo?! Nabila lo kemanain?!" Reyhan menatap tidak percaya pada sahabatnya yang satu ini,sedangkan yang ditatap cengengesan.

"Nabila buat lo aja mau nggak?" Reyhan geram bisa-bisanya sahabat nya yang satu ini dengan mudahnya mengucapkan kata seperti itu.

~~~~

Dikelas XII IPS 1 Cleo mendudukan badannya dibangku, kepalanya ia tumpukan pada kedua tangannya, Cleo termenung membuang sebentar wajah datarnya diganti kan wajah sedihnya.

Ia merindukan ibunya,baru saja dua hari dia tidak melihat ibunya dia sudah sangat rindu.
Matanya memanas,Cleo menangis mengingat kenangan manis bersama ibunya,untungnya dia sendiri dikelas,mengingat ini masih sangat pagi untuk jam para siswa XII IPS 1,karena jam menunjuk pukul 06:30.

Sementara diluar dua laki-laki menatap sahabatnya prihatin."Masuk yok Rey," Reyhan mengangguk berjalan mengikuti Zio.

"Haloo gaiss kembali lagi bersama saya Zio cowo tertampan di SMA Garuda."

Cleo tersadar dari lamunannya kedua tangannya mengusap sisa air mata di pipinya dan memasang wajah datarnya yang sempat ia buang tadi.

"Pede banget lo Yo," Reyhan menoyor kepala Zio yang sedang terkikik geli karena ucapanya sendiri.

"Udahla Cle jangan kaya gini,lo harus semangat,"

"Gue udah gak punya semangat lagi buat ngapa-ngapain Rey,gue kehilangan seseorang yang paling berharga dihidup gue,sekarang gue gak punya siapa-siapa lagi," Ucap Cleo lesu.

"Kata siapa lo udah gak punya siapa-siapa lagi? Lo masih punya abang lo, gue sama Zio, kita bakalan ada disisi lo Cle," Cleo termenung mendengar perkataan Reyhan,beruntung sekali Cleo punya sahabat seperti Reyhan dan Zio yang selalu ada disamping Cleo.

"Makasih Rey, Yo udah ada disamping gue,"

"Gak perlu makasih kali Cle, kita kan sahabat iya gak Rey?"

"Yoi men." Cleo tersenyum, senyum yang sempat hilang.

Bersambung...


Minggu,24 januari 2021

Love But Prestige [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang