Hari terakhir

19.4K 168 23
                                    


Di pagi yang cerah, seperti biasa Bella merapikan buku-bukunya untuk sekolah.
"La..la...la...la...." Suara merdu nya mengiringi segala kegiatannya di pagi itu. Ketika semua sudah selesai, dan segalanya telah di persiapkan, Bella segera memakai sepatu lorengnya yang di taruh di bawah lemari.
"Ekh...... susah banget sih...! Akhirnya kakiku masuk juga." keluhnya.

Memang ukuran sepatu Bella agak kecil, karena sudah dari dulu Bella belum membeli lagi, itulah sifatnya. Bella adalah seorang anak yang hemat, tidak suka berneko-neko, rapi, dan rajin. Makanya, orang tua Bella sangat bangga dengan anak semata wayangnya tersebut.

Setelah sepatu di kakinya terpakai rapi, saatnya berangkat ke sekolahnya. Bella bersekolah di SMP Girls. Orang tuanya memang sangat memperhatikan Bella, hingga akhirnya Bella dimasukkan ke dalam SMP khusus para remaja putri.
"Saatnya going to school dech... Hmmm... mudah-mudahan sampai di sekolah gak ada masalah kayak kemarin lagi ah... jadi sebel...!" Cetus Bella.
Ya, memang akhir-akhir ini Bella sedang ada masalah dengan sahabat kecilnya yang bernama Ricky.

Dari kemarin, Ricky seperti tidak memperdulikannya lagi. Kian hari, dia selalu acuh padanya. Hal ini membuat Bella bertanya-tanya.

Ketika sampai di sekolah, Bella kembali di kejutkan oleh Ricky yang sedang bermain-main bersama yang lain di SMP Boys sebelahnya, padahal dia sendiri tidak di pedulikan dengan Ricky. Bella hanya dapat mengelus dada saja.
"Hufffttt..... rasanya hari hanya lewat saja, bagai kapas melayang. Hidupku cuma seperti robot yang dikendalikan. Suatu saat bisa dimatikan oleh yang punya. Kenapa ya... penyakit ini harus ada pada aku? kenapa yang lain gak? Aku udah seneng karena punya sahabat sejati, tapi sekarang.... Dia juga menjauh dari aku..."Keluhnya di halaman belakang sekolah.

Bella mempunyai sebuah penyakit yang kecil harapannya untuk bisa sembuh. Yaitu, penyakit kanker darah atau leukimia akut. Hidupnya hanya tinggal beberapa minggu saja. Gejala-gejala sakitnya mulai terasa. Jika sudah seperti ini, Bella hanya bisa pasrah kepada Tuhan YME. Ricky pun mengetahui hal ini, namun dia tidak tahu bahwa hidup sahabatnya itu tinggal menunggu hari saja.
Kringgg...kringg.... Jam pulang sekolah pun berbunyi.
"Ricky...!" Panggil Bella yang melihat Ricky keluar dari gerbang sekolah SMP Boys.
"Eh, Bella. Iya, ada apa?" Sahut Ricky
"Temenin aku ke toko buku yuk..!" Ajak Bella
"Bel, kamu sebagai sahabat aku, masa enggak tahu sih aku jadwalnya apa? Aku itu lagi ada latihan nyanyi bareng temen-temen, jadi maaf aku enggak bisa temenin kamu ke toko buku." Kata Ricky
"Cuma buat 1 jam?" Pinta Bella
"Aku bilang Enggak, ya enggak..!" Bentak Ricky sembari meninggalkan Bella sendirian di depan gerbang sekolah.

Tanpa terasa air mata Bella menetes, mukanya merah, dan badannya menjadi lemas. Itulah yang di rasakkan Bella ketika dirinya merasa sedih berat, terkadang dia sering juga pingsan.
"Untuk seorang sahabat sejati, meluangkan waktu  jam untuk sahabatnya, bukan hal yang berat..." Ucap Bella sambil terisak-isak.

Hari demi hari Bella lewati tanpa Ricky. Dia hanya bisa menyendiri di belakang sekolah sambil meratapi nasibnya yang semakin hari, semakin memburuk.

Suatu hari mama Bella dikejutkan oleh teriakkan Bella dari kamar atas. Segera mamanya naik ke kamar Bella.
"Aduh.......!!!!!!! Sakit...!!! " Teriak Bella
"Sayang kamu kenapa?" Tanya mamanya dengan badan yang gemetar. Karena mamanya sudah mempunya firasat buruk pada Bella.
"Sakit, Ma....! Kepala Bella pusing sekali, badan Bella dingin, Ma...!" Ucap Bella sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit tersebut.
"Iya sayang.......  Mama tau... Ayo kita ke rumah sakit sekarang..!" Bujuk Mama Bella.

Ketika sampai di rumah sakit, Bella dibaringkan di tempat tidur dan diperiksa oleh dokter pribadi Bella. Setelah di pindahkan di kamar rawat, dan di beri obat penghilang rasa sakit, Bella kembali tenang dan keadannya pulih kembali. Tiba-tiba Bella meminta mama nya untuk mengambilkan handphone milik Bella di kantong jaketnya.
"Ma, tolong ambilkan handphone Bella donk.." Pinta nya
"Ini sayang..." Mamanya memberikan handphone Bella sembari meminum teh hangat yang dibelinya.
"Makasih ya, Ma...."Kata Bella

Bella ingin mengirimi pesan untuk Ricky, bukan untuk menjenguknya, bukan juga untuk memberitahu Ricky tentang dirinya. Namun, Bella ingin memberikan ucapan terakhir untuk Ricky. Isinya adalah:

To: Ricky
Hay Rik....! Lagi ngapain nih..? Lagi latihan nyanyi ya? Maaf kalo aku ganggu ya...?
Rik, aku pengin bilang sesuatu ke kamu. Tolong ya, kamu jangan sms aku, jangan telfon aku, jangan temui aku, juga jangan cariin aku. Kamu boleh dateng dan cariin aku, kalo kamu udah bener-bener rindu sama aku. Oke???
By: Bella

Itulah sms yang dikirim buat Ricky. Dirumah Ricky, dia pun membaca sms dari Bella.
"Maksudnya apa ya..? Emangnya kenapa sih..?" Ricky pun menunjukkan muka herannya.

Sudah 3 hari Bella tidak masuk sekolah. Ini yang dimaksud oleh Bella untuk Ricky.
Ricky pun mulai merasa rindu kepada sahabatnya. Biasanya, ada yang menyuruhnya dia istirahat, ini tidak ada satu kata pun. Akhirnya Ricky menuruti sms dari Bella. Dia datang ke rumah Bella dengan sepeda miliknya.

Namun, Ricky kaget sekali. Karena di depan rumah Bella terdapat bendera kuning, dan dilihatnya orang tua Bella menangis terisak-isak. Juga dilihatnya Bella terbujur kaku ditutupi oleh kain coklat. Spontan saja, Ricky berlari meninggalkan sepedanya di luar, dan menuju ke dalam rumah Bella. Ricky pun menangis di depan jenazah Bella yang sudah pucat, dan kaku tersebut. Ricky memeluk dan mencium Bella untuk terakhir kalinya. Mama Bella pun memberikan sepucuk surat untuk Ricky, Mama Bella berkata pada Ricky itu surat titipan Bella untuknya. Isi suratnya:

To: Ricky sahabatku
Rik, kamu jangan sedih atas kepergianku... Aku sudah tau akan kematianku, jadi aku buru-buru menulis surat ini untuk kamu.
Rik, kamu sudah berhasil melakukan apa yang aku mau, dengan tidak menemui aku, melepon aku dan mencari aku, tapi bisakah kamu melakukan untuk aku selamanya...? Aku yakin kamu bisa melakukan itu. Jangan nangis Ricky, kalo kamu ingin curhat datang saja ke makam ku, kalo kamu kangen aku peluk saja nisan dan fotoku, tapi kalo kamu nangis aku enggak bisa berbuat apa-apa untuk kamu, karena aku enggak akan bisa bangun untuk menghapus air mata kamu.... Ya??? Janji ??? Ya udah aku pergi dulu ya..?? Bye..!
By; Sahabatmu, Bella.

Itulah terakhir kalinya Ricky melihat wajah Bella, hingga akhirnya Bella meninggalkan Ricky untuk selama-lamanya.

Kumpulan cerpen persahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang