6. Cemburu?

33 4 0
                                    

Happy reading guys!jangan lupa vote dan komennya oke😉see you guys😘

'Terasa menyakitkan saat rasaku tak tersampaikan untukmu. Aku hanyalah upik abu yang tak pantas mencintai seorang pangeran.'

by Eliana.

Eliana yang melihat Arl tersenyum sendiri saat menghadap kebun teh berinisiatif menepuk bahu Al dengan keras, karena ia berfikir sang dokter kesurupan kan gawat kalo tiba-tiba si Arl nyekik El.

"Eh!" kaget Arl saat bahunya ditepuk keras Eliana.

"Arl ngapain bengong?" tanya El kepada Arl

"Siapa yang bengong, saya cuma mengenang masa lalu."

"Saya udah siap Arl, ayo pulang besok kan Dokter udah kerja. Aku juga kan harus sekolah," jelas El karena setelah meninggalnya kedua orang tuanya, ia izin meliburkan diri dan besok baru akan bersekolah lagi. Eliana saat ini masih mengenyam pendidikan di bangku SMA Binajaya kelas XII.

****

Hari ini El berniat memberikan makan siang kepada Arl. Beruntung di sekolahnya sedang mengadakan rapat untuk ujian hingga siswa-siswinya diminta belajar dirumah.

Saat berada di rumah sakit, ia langsung menuju ke meja resepsionis.

"Selamat siang mbak, mau tanya ruangannya dokter Arlo dimana ya?" ucap Eli dengan memberikan senyuman.

"Emang kamu siapanya dokter Arl?" tanya salah satu resepsionis itu dengan nada sinis dan melihat penampilan Eli dari bawa sampai atas.

"Dari sini adek lurus bisa naik lift yang ada diujung sana, nanti belok kanan diruang pertemuan, para Dokter sedang rapat di sana," ujar salah satu resepsionis.

"Terimakasih ya mbak," ucap Eli kepada si resepsionis yang baik hati memberitahukan keberadaan Arl.

"Jangan hiraukan perkataan Cika dek, dia itu iri karena dari dulu dia suka sama Dokter arl. Cuma ga pernah direspon," ujar resepsionis itu sambil menahan tawa. Sedangkan resepsionis yang menatap sinis El sedang menahan kekesalannya.

"Haha, yaudah mbak aku duluan ya. See you next time!" Pamit El berlenggang pergi meninggalkan mereka.

Saat sampai didepan ruang anggrek yang masih tertutup, ia hanya bisa menunggu dengan duduk di kursi sebelah ruangan.

15 menit kemudian pintu itu pun terbuka. Semua yang ada disitu pun keluar masing-masing. Sampai
Orang yang sedari ia tunggu keluar ruangan. Belum sempat ia memanggil, ada seorang Dokter cantik menghampiri Arl.

Dokter itu terlihat sangat anggun dan cantik. Belum lagi saat Arl berinteraksi dengan dokter itu. Seperti orang yang berhubungan dekat. Mereka terlihat serasi.

"Ish, apa sih yang aku pikirkan. Aku kan cuma pasien yang beruntung bisa dirawat sama dokter Arl. Mana mungkin dokter Arl punya rasa sama aku yang hanya sebatang kara ini. Tapi kenapa rasanya sesak banget ya," senyuman getir terpampang di wajah ayu Eliana.

Seakan sadar akan lamunannya, ia mengejar dokter Arl.

"Dokter Arl."

Dokter Arl yang merasa dipanggil pun menengok kebelakang.

"Lho, Lia! Kamu ngapain disini? Kamu sakit?" cerocos Arl begitu melihat Eliana disini.

"Eh bukan Dok, saya cuma ingin memberi makan siang buat dokter," jelas Eliana.

"Ngapain repot-repot Lia, aku jadi ga enak sama kamu."

"Aku ga repot kok dok, hitung-hitung sebagai ucapan terimakasih sudah merawat saya selama sakit."

"Engga papa kok 'kan itu juga sudah menjadi tugas aku. Eh ayo ke ruanganku engga enak kita ngobrol disini."

"Saya duluan ya Sil," ucap Arl kepada dokter cantik disebelahnya.

Maaf ya guys🙏part kali ini aku bikin pendek. Semoga kalian suka ya....
Salam dariku Heraya rindu

Between Us there in Love [Belum Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang