16. Benar-benar Berakhir?

26 5 1
                                    

🤗Kangen ga guys sama cerita DT?

jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya....

Happy reading 😘

Dari kejauhan Eliana melihat mobil yang mirip, bukan mirip tapi memang benar mobil Arlo bergerak menuju rumahnya.

Eliana bergegas menghubungi Arga yang sudah tau tentang penyakitnya sehingga memilih pindah ke rumah kosong di sebelah rumah El agar jika ada apa-apa Arga bisa membantu, seperti saat ini contohnya.

Dengan suara lemahnya El berkata,
"Arga, tolongin aku ... Arlo mau kesini. Kamu kemari lewat pintu belakang ya."

Dengan cepat ia memoles lipstik ke wajah pucat nya dan segera membukakan pintu belakang untuk Arga.

Belum sempat Arga berucap salam, Eliana langsung menariknya dan berkata, "Kita ke taman samping ya!"

Arga yang faham akan situasi memulai aktingnya. Dengan menceritakan pengalaman lucu bahkan El sampai terbawa arus suasana yang Arga ciptakan.

Mereka pun tahu, ada Arlo yang menatap mereka dengan amarah tertahan.

Prok prok prok

Suara peraduan tangan menggema ditelinga Eliana. Mereka pun menoleh pada Arlo yang berjalan.

Setelah sampai dihadapan mereka, Arlo berkata, "Oh, jadi gini ya kamu. Haha hihi disini, sedangkan aku ... aku nunggu kabar kamu sampai uring-uringan ga jelas, dan apa yang aku lihat sekarang?"

Kentara sekali Arlo menahan amarahnya.

"Ar...."

Belum sempat Eliana berbicara, Arlo memotong dan berucap tegas, "Mulai sekarang kita putus!"

Arlo meninggalkan kediaman El, tapi sebelum benar-benar keluar ia berbalik dan berkata, "Aku kecewa sama kamu."

Dengan perasaan campur aduk ia mengemudikan mobilnya dengan cepat seperti orang kesetanan.

Dilain tempat, Arga menenangkan Eliana yang masih menangis selepas kepergian Arlo.

"Sudah benarkah apa yang aku lakukan?" tanya El dengan mata bercucuran air mata mendongak menatap Arga.

Tanpa menjawab Arga semakin memeluk El dan berkata, "Ustttt ... semua akan baik-baik saja."

Tanpa El sadari, Arga juga meneteskan air mata melihat orang yang dia sayang sedih apalagi mengingat dia begitu karena mencintai orang lain.

Apa salah Arga jika dari dulu hingga sekarang ia masih mengharapkan Eliana? Meski ia tahu, hati gadisnya masih dimiliki orang lain.

🥀🥀🥀

"Arghhhhh apa salahku Tuhan? Kenapa harus seperti ini?" Teriakan emosi Arlo menggema di danau yang sunyi.

Tanpa Arlo sadari ada seseorang gadis cantik yang duduk tak jauh dari tempatnya.

Dengan berlahan gadis itu bangkit dan berjalan ke arah Arlo.

"Hai!"

Arlo tersentak kaget menyadari ada orang lain di belakangnya. Ia tak menyahut sapaan gadis itu.

"Aku tahu kamu pasti ada masalah. Satu hal yang harus kamu tahu, jangan pernah kegabah mengambil keputusan disaat kamu sedang emosi," tutur lembut gadis cantik itu.

Masih dengan wajah ketus Arlo menimpali ucapannya, "Semua tak ada hubungannya dengan mu!"

"Ya memang, saya akui saya hanya orang asing. Kalau begitu saya permisi!" Gadis itu pun pergi meninggalkan Arlo dengan keterdiamannya.

Arlo termenung dengan perkataan gadis itu, ia menatap kosong punggung itu sampai menghilang dari pandangannya.

🥀🌷🥀🌷

Disisi lain seorang gadis sedang menyeruput secangkir teh. Dengan senyum smirknya, ia berkata, "Tak perlu susah payah lagi untuk menghancurkan hubungan mereka. Jika mereka sendiri yang membuat semua menjadi sempurna untukku."

"Sekarang giliran aku yang harus turun tangan, tunggu saja tanggal mainnya sayang!" sambungnya lagi diiringi tawa yang mampu membuat orang takut mendengarnya. Ia seperti psikopat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between Us there in Love [Belum Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang