1

1.6K 131 12
                                    

Langkah pemuda ini berjalan gontai masuk kedalam rumahnya itu, mengabaikan bagaimana sambutan dari pelayan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah pemuda ini berjalan gontai masuk kedalam rumahnya itu, mengabaikan bagaimana sambutan dari pelayan rumahnya.

Hari yang dijalaninya sangat berat saat ini,maka setelah kehilangan yang dilalauinya, apa hari akan jauh lebih berat lagi untuknya?

Masuk kedalam kamarnya dengan ragu, nafasnya tercekat saat didalam kamar itu bisa ia temukan foto dirinya dan wanita cantik yang selalu ia sayangi.

Satu-satunya alasan bertahannya ia dirumah besar dengan aura mencekam ini. Tidak ada interaksi antar keluarga hanya ia, pelayan dan dulu ada ibunya.

Sekarang wanita itu berpulang pada penciptanya, meninggalkan pemuda ini sendirian dengan rasa enggan hidup.

"Ma..sekarang apa alasan ku ada dirumah ini?"ia terduduk di lantai, kepalanya besandar pada kasur.

Kamar itu masih gelap, bajunya masih sama dengan baju yang ia kenakan sendari pagi tadi. Hitam, tanda ia menghadiri sebuah pemakaman.

Kwon Soonyoung.

Pemuda inilah yang tengah menerawang isi kamarnya dengan seksama, ia dititik kesakitan tapi tidak bisa menangisi

Perasaan kecewa dan semua duka yang dimilikinya terlalu banyak untuk diluapkan, hingga sekarang ia hanya bisa diam dengan wajah yang datar.

"Permsisi tuan muda..Tuan besar memanggil untuk mengajak makan malam.."lamunannya buyar, ia tidak memberikan balasan dan langsung berdiri melangkah keluar kamar itu.

Membuka pintu dan menggangguk pada pelayan yang memanggil dirinya, menutup pintu kamarnya ia berjalan menuju meja makan yang sudah disambut dengan pemandangan aneh dimatanya.

Disana, seorang wanita dan pria mungil manis, yang sepertinya tidak jauh umur dengan dirinya tengah duduk. Berbincang dengan ayahnya yang sendari pagi enggan ia temui.

"Oh, Soon ayo duduk"Soonyoung duduk, ia tidak menoleh sama sekali dengan tamu asing yang datang itu.

"Kenapa belum ganti baju?"Soonyoung yang memang tidak sering bicara dengan ayahnya itu hanya bergumam kecil untuk menjawab.

Membuat ayahnya sedikit tidak senang karena diabaikan, tapi harusnya pria dewasa ini tau bahwa ia penyebab utama keadaan ini.

Ia yang sibuk dengan tumpukan kertas dan dunia kerjanya itu sampai lupa bahwa ia harus pulang kerumah sesekali.

"Sudah, anaknya masih berduka"ucap wanita yang duduk didekat tuan Kwon, membuat pendengaran Soonyoung terasa gatal mendengarnya.

MarcapadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang