Soonyoung sudah lama ga mendatangi acara makan malam perusahaan ayahnya. Rasanya terakhir kali adalah sebelum ibunya sakit-sakitan. Itu juga kalau Soonyoung tidak salah ingat, karena dia ga suka basa-basi datang ke acara resmi seperti ini.
Menyusahkan. Ia harus terus ramah, harus terlihat lebih tenang dan ga banyak tingkah dari kesehariannya. Dan ya, Soonyoung menghadapi banyak omongan yang jelas-jelas bisa masuk ke telinganya dengan mudah.
Soonyoung paling tidak suka bagian itu. Rasanya kalau bisa, Soonyoung mau membuat keributan disana. Sayang sekali, dia ga mau reputasi buruk melekat didirinya kalau bukan lingkungan sekolah.
Hah. Malam ini Soonyoung pasti akan lebih sakit kepala. Jihoon, bunda dan dia akan datang bersama. Kali pertama. Baiklah, perbicangan macam apa yang akan didengar nya malam ini? Semoga ga buat sakit hati.
Soonyoung takut ga bisa menahan amarahnya, apalagi kalau bawa-bawa bunda dan Jihoon. Dia sudah mau membangun keluarga, tolong ga ada yang mengusiknya. Soonyoung sudah banyak masalah soal perasaannya, yang makin lama makin mengkhawatirkan saja.
Aduh, mana kadang dia suka ga sadar kalau kelepasan memperlakukan Jihoon berlebihan. Salahkan Jihoon, dia terlalu mudah meluluhkan Soonyoung. Apalagi sekarang-sekarang ini.
Melihat Jihoon pagi hari saja Soonyoung sudah bertambah sayang, bukan kah hatinya terlalu lemah? Bukankah dia terlalu mudah luluh? Aduh.
"Hyung! Udah belum! Lamaaaa" Jihoon didepan kamar Soonyoung meneriaki kakak tirinya yang ga juga keluar kamar. Padahal mereka sudah mau berangkat pergi ke acara perusahaan.
Soonyoung keluar sambil tertawa, detik berikutnya seperti nya dia menyesal tertawa sambil mengatakan bahwa Jihoon akan terlihat menggemaskan. Salah, ini sih lebih dati menggemaskan. Aduh, jantung diam.
"Rapi banget?" Otaknya setengah berfungsi cuma gara-gara Jihoon. Adiknya tertawa, Soonyoung sadar ucapannya.
"Jadi?kan acara resmi..masa pakai baju kaos oblong?" Soonyoung cuma senyum, kepalang malu karena terlalu ketara terpesonanya. Jalan mengurusi anak tangga dengan Jihoon dibelakangnya. Soonyoung senyum lihat bunda, pura-pura jadi pangeran kerajaan tiba-tiba.
"Cantik, mau dansa berdua bunda?" Bunda tertawa, dalam hati dia menyeka duka. Aduh, anakmu rupanya luar biasa penuh cinta ya? Bunda bilang begitu pada ibu Soonyoung.
Soonyoung di didik luar biasa, bukan buaya. Dia jadi pemuda yang tau cara memperlakukan wanita dengan banyak kasih. Semoga bunda bisa jaga Soonyoung dengan baik juga. Semoga.
"Ayo! Malah bercanda"papa bilang begitu sambil ulurkan lengan pada bunda. Soonyoung tertawa, ada sedikit rasanya kecewa. Haha, kalau cinta memang beda ya caranya?
Aduh, sudah. Kita mau jadi keluarga, hilangkan semua kecewa yang mau coba dilupakan ya? Jihoon tiba-tiba taruh tangannya ke uluran tangan Soonyoung buat bunda. Di gandeng, dibawa jalan keluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marcapada
Fanfic[ Marcapada dalam Kbbi artinya adalah Dunia.] Another story from Metanoia; Kwon Soonyoung adalah Pemuda yang menyayangi ibunya dengan sangat,anak Pertama dan pewaris perusahaan dari ayahnya ini menjadikan ibunya dunia yang ia cintai,tapi dunianya me...