01- Cowok Sableng

26 5 16
                                    

Nadin memantapkan hatinya sebelum melangkah memasuki gerbang megah SMA Star's. Sedari rumah, jantungnya berdetak abnormal. Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari pertama ia menjadi siswi baru. Lebih tepatnya sebagai siswi pindahan. Yang dapat dipastikan, ia akan menjadi sorotan banyak orang. Akan mendapat berbagai macam tatapan.  Mungkin juga akan menjadi bahan perbincangan.

"Bismillah...
Semangat, Nad! Kalo lo baik, pasti orang lain memperlakukan lo dengan baik juga!" pekiknya dalam hati, menyemangati diri sendiri.

Perlahan, ia melangkah mantap.
"Semoga nggak ada masalah!"

***

Di sisi lain, cowok tampan berlesung pipit tengah bersusah payah keluar dari kerumunan cewek yang mengelilinginya, di ujung koridor gedung kelas dua belas. Hari masih pagi dan ia sudah dimintai banyak  foto dan tanda tangan. Kadang ia bangga karena punya banyak fans. Tetapi saat ini, ia mendadak ingin jadi orang jelek saja agar mereka pergi sekarang juga!

"Ayo kak satu lagi!"

"Kak punyaku belum ditandatangani."

"Kak ayo fotbar sekali lagi."

"Kak gantian sama aku dong!"

"Kak aku duluan yang minta!"

"Kakak jadi pacar aku aja, mau nggak?"

"Jangan kak sama aku aja! Cuma sehari juga nggak papa!"

"Mendingan sama aku kak!"

Tebar pesona adalah hobinya. Memikat cewek dalam satu kedipan adalah keahliannya. Tapi entah kenapa, hari ini ia tidak mood untuk melakukannya.

"Udah dulu ya gue mau ke kelas."

Sebenarnya percuma saja ia mengatakan itu. Karena mereka tak peduli dan tetap riuh memperebutkannya. Sepertinya, ia harus buru-buru mencari pacar lagi. Karena ketika ia punya pacar, mereka tidak akan seliar itu. Tidak akan mengejar-ngejar sampai segitunya.

'Hem, ide bagus!'

Tiba-tiba saja terlintas ide jahil dalam otaknya. Ia memandang mereka sebentar, yang terus saja berceloteh ria berusaha mengambil hatinya.

"STOOOPP!!! Gue sebenernya udah punya pacar lagi!! Jadi sekarang kalian minggir atau pacar gue bakal labrak kalian!!"

Para cewek itu terdiam sejenak, mencerna kalimat yang keluar mulus dari bibir seorang pakboy kelas kambing.

Cowok itu juga ikutan diam setelah berteriak tadi.

"Serius kak?"

"Siapa? Kok gue baru tau?"

"Jadian kapan? Kenapa nggak sama gue aja kak?"

"Kakak pasti bohong! Jangan pura-pura ya kak!!"

"Siapa kak ayo jawab sekarang juga! Kita pengin tau siapa cewek yang berhasil mendapatkan hati lo secepet ini!"

"Atau lo balikan lagi? Tapi nggak mungkin. Udah jelas-jelas Kak Tiara muak sama lo."

Cowok itu menelan salivanya, kebohongannya sepertinya akan gagal. Ia tak bisa asal-asalan menyebut nama, karena mereka akan terus mencari nama itu sampai ketemu!

Ekor matanya melirik-lirik, siapa tau ada sosok yang bisa dijadikan tumbal. Dan..
Pandangannya jatuh pada cewek mungil berpipi chubby yang tengah berjalan ke arahnya, lebih tepatnya akan melewati koridor yang mereka pijak.

Tanpa berpikir panjang, ia berteriak, "itu! Itu dia cewek gue! Minggir-minggir gue mau nyamperin!" sambil menujuk-nunjuk dengan dagu.

Sedangkan yang ditunjuk-tunjuk, merasa was-was. Merasa bahwa ia tak aman jika melewati kerumunan itu. Apalagi tiba-tiba tatapan mereka terlempar sengit untuknya. Ia memelankan langkahnya. Dan ketika hampir mendekat, ia mundur lalu berputar arah. Pandangan mereka seperti akan menelannya hidup-hidup!

Jangan Baper! Gue PakboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang