PROLOGUE

190 26 1
                                    

Typo bertebaran:')

--PERFECT ANTAGONIS--


'Cihh'

Jessy menatap kasihan pada pantulan dirinya di cermin. Hati nya sungguh sakit. Bagaimana tidak? Ia dibawa orang tuanya ke pesta perusahaan milik teman ayahnya namun dirinya sama sekali tidak di perkenalkan pada partner ayahnya itu. Bukan nya ia ingin ikut dalam politik mereka, tapi apa salahnya memperkenalkannya pada rekan kerja mereka?

Lauren Adhita, adik kandung Jessy. Tetapi Jessy bahkan tak pernah menganggapnya sebagai seorang adik. Lauren adalah sosok yang selalu dikenalkan pada partner ayah nya. Sedangkan Jessy? Jessy hanya disuruh menemani Lauren agar tidak kesepian di acara tersebut.

Haha miris bukan? Orang yang membuat impiannya hancur adalah orang yang sangat di sayangi orang tuanya. Itu lah yang membuatnya berperan menjadi Antagonis. Jessy memperbaiki make-up nya dan bergegas keluar menjumpai Lauren di meja nya.

Langkah Jessy memelan melihat sosok pria yang duduk di samping Lauren. Arion Bastian. Sosok yang masih tenggelam dalam hati Jessy. Ia melihat mereka tertawa kecil. 'Harusnya aku yang ada disana Ron', batin Jessy sedih. Ia berusaha memasang wajah datarnya dan menghampiri mereka.

Ia duduk dengan tenang dan mencari kesibukan dengan handphone nya. Ia dapat merasakan tatapan dingin Arion padanya. Hatinya teriris. Bayangkan saja pada dirimu, bagaimana rasanya orang yang kau suka menatap mu dingin dengan tatapan tak suka.

"Kak Jes, kata mama kalau kakak udah mau pulang, kita pulang dulu aja pakai mobil"

"Kalau aku mau pulang? Ga salah? Kalau lo mau pulang kali", ucap Jessy datar dan memasukkan beberapa barangnya ke dalam tas nya

"Lo pulang aja sendiri", ucap Jessy kemudian mengambil langkah untuk pulang sendiri

"Dasar antagonis", ucap Arion yang membuat langkah Jessy terhenti

"Kalau seandainya dari tadi lo bilang kalian bakalan pulang masing-masing, dia udah pulang duluan dari pada lo. Tapi apa? Karena lo itu kakak nya dia makanya dia nungguin lo, perasaan lo dimana sih?!", ucap Arion kesal membuat Jessy berbalik.

"Pffftt....siapa suruh dia bodoh!! Dan gue bukan kakak nya dia dan gitu juga sebaliknya, lo gatau apa-apa dan lo berhak untuk diam", ucap Jessy berusaha tegar dan langsung pergi keluar.

💫💌💫

"Hai Derren...gue balik lagi. Kok lo lama banget si rebahannya....", ucap Jessy dengan mata berkaca kaca. Semua masih sama seperti dulu. Tidak ada sahutan dari Derren. Hanya bunyi alat medis lah yang menemani Jessy berbincang

"...lo tau ga Ren, tadi gue sok tegar di depan Arion hehe....gue jadi antagonis lagi di depan dia. Ren sikap gue kali ini salah ya? Gue butuh jawaban lo...", ucap Jessy lagi dan lagi-lagi tak mendapat jawaban.

"Hahh...sekarang udah malem, gue pulang yaa. Besok gue dateng lagi, lo jangan lama lama rebahan sama mainan lo ini. Gue udah lama nungguin lo tau" ucap Jessy lagi. Jessy kemudian pergi meninggalkan bunga di meja samping brankar Derren dan bergegas pulang ke rumah.

Terkadang nyeri masih menjalar di kaki kiri Jessy. Jessy tersenyun miris mengingat kejadian dulu. Dimana kakinya terkilir dan ia gagal ikut kontes Balerina yang seharusnya dapat menjadikannya Balerina Internasional. Namun, lagi-lagi Lauren merusak semuanya. Ia lah penyebab terkilirnya kaki Jessy. Jessy segera menghapus ingatan itu dan berjalan hendak menyebrang.

"Dasar antagonis", kata kata yang tiba tiba muncul dalam benak Jessy yang membuatnya terdiam sebentar.

Tin tin!!

Jessy berada di tengah jalan besar sekarang. Ia maju dengan cepat menghindari mobil yang mengklaksonnya, namun ada lagi mobil yang masih melaju di tempatnya membuatnya harus mundur beberapa langkah berusaha untuk tidak tertabrak.

Cittttt....BRRAKK!!

Jessy tak dapat menghindari kecelakaan itu. Mundur secara tiba tiba menyebabkan mobil-mobil di jalur tersebut mengerem secara tiba-tiba. Jessy terpental jauh, untung saja tidak ada mobil jarak dekat di jalurnya jatuh. Orang orang berkumpul ingin menyelamatkannya. Semua terasa gelap. Ia berusaha sadar, namun tak bisa.

"Lo harus kuat", hanya suara pria yang familiar itu yang dapat di dengarnya diakhir kesadarannya. Menurutnya itu adalah suara Arion.

MAAF FEEL NYA KURANG TERASA.

DERREN SIAPA? OH IYA MASIH PROLOGUE😂😂

KENAPA SIH JESSY BILANG LAUREN PENCURI MASA KECIL MEREKA?

SEMUA BAKAL KEJAWAB DI PART- PART SELANJUTNYA!!

HOPE YOU ENJOY IT GUYS!!😊😊
SALAM AUTHOR BAIK😇

follow my ig @eunike_pjtn

PERFECT ANTAGONIS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang