Happy reading❤️
Emerald mencebikkan bibir kesal karena mobil kakaknya tak kunjung muncul. Jika tahu kakaknya akan selama ini, lebih baik dari tadi ia naik kendaraan online. Waktunya jadi terbuang sia-sia. Padahal seharusnya, saat ini ia tengah bersantai menikmati drama Korea.
"Sial, kenapa hujan, sih? Mana gue enggak bawa jas hujan lagi," umpat seorang laki-laki yang juga berseragam putih biru seperti Emerald.
Emerald menoleh sebelum menaikkan sebelah alis. Bukankah itu Roan? Kakak kelas yang selalu menjadi buah bibir sekolah mereka, terutama para gadis. Roan dikenal sebagai laki-laki yang memiliki lekuk wajah sempurna, pintar di bidang akademik, maupun non akademik—khususnya basket.
"Lo nunggu hujan reda?"
Emerald menunjuk dirinya sendiri kemudian berucap, "Lo nanya ... gue?"
"Emangnya ada orang lain, selain lo di sini?" dengkus Roan.
Emerald menggaruk tengkuknya canggung. "Ah, iya. Bukan nunggu hujan, sih, lebih tepatnya kakak gue."
Alih-alih menanggapi, Roan malah kembali menatap ke depan. Sepertinya hujan tidak akan reda dalam waktu dekat. Haruskah dia menerobos saja?
"Kak Roan baru pulang?"
"Lo kenal gue?"
Emerald buru-buru menggeleng. "Cu-cuma tahu nama aja, Kak."
"Oh," balas Roan tidak berniat memperpanjang obrolan mereka. Akan tetapi, ada sesuatu yang mencuri perhatiannya dari gadis di sebelahnya tersebut. Tanpa berucap sepatah kata pun, Roan sontak melepas jaketnya dan menyampirkannya pada pinggang Emerald.
"Gue enggak kedinginan, Kak," ujar Emerald lalu hendak melepaskan jaket tersebut. Namun, tangannya langsung ditahan.
"Pakai aja. Udah, ya, gue duluan." Tidak menunggu balasan Emerald, Roan lantas berlari menerobos hujan menuju tempat parkir. Seulas senyuman pun melengkung di bibir Emerald.
"Udah ganteng, baik lagi. Gila, sih. Kayak cowok di drakor-drakor," gumam Emerald salah tingkah.
Emerald yang semula berpikir alasan Roan meminjamkannya jaket karena khawatir ia kedinginan, sontak menjerit malu begitu di rumah. "MAMA, MAU DITARUH DI MANA MUKA GUE? TERNYATA GUE BOCOR."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Bucin
Jugendliteratur(Chat Story) "Mau sampai kapan lo kayak gini, hah? Emangnya lo enggak capek? Perlu gue tekanin berapa kali kalau gue sama sekali enggak tertarik sama lo?" "Emangnya apa yang salah dari gue, Kak? Gue cakep, pinter, enggak kalah hits dari Kak Roan jug...