Tampak seorang remaja lelaki tengah menuruni anak tangga dengan wajah yang ditekuk, alias cemberut." Maaf tuan muda, sebaiknya anda turun menggunakan lift. Dan jangan menggunakan tangga ini, jika tidak maka tuan-tuan dan nona-nona akan marah tuan muda. " Ucap pria berbaju hitam di belakang, seraya memperingati.
" Terlanjur. Lagian lo ngomongnya telat, gue udah turun lo baru ngomong. Jadi jangan salahin gue, kalo gue turunnya pake tangga. Salahin diri lo tuh, yang ngomongnya telat mulu! " Balasnya rada ketus, sedangkan si pria itu hanya geleng kepala saja.
Gimana dia gak geleng kepala coba? Sebab sendari tadi dirinya itu sudah berulang kali berucap bahkan berujar sampe mulutnya berbusa. Guna sang tuan mudanya itu tak turun menggunakan tangga, melainkan menggunakan lift. Tapi apa? Eh, malah gak digubris sama sekali oleh si tuan mudanya itu. Dan yang lebih parah lagi, dirinya itu di salahin mulu sama si tuan muda nya itu. Ck, gimana gak nyesek tuh hati? Ah tau lah, emang udah nasib ya mau gimana lagi? Pikirnya menyayat hati.
" Sabar-sabar, untung tuan muda gue. Beuh kalo bukan, udah gue buang di cemboran deket neraka juga lo. " Hatinya berucap kata sabar. Tapi ujung-ujungnya ngedumel. Maklum, dia kan cuma manusia biasa yang tingkat kesabarannya itu gak sebanyak sang Pencipta, apalagi ngadepin makhluk berwujud manusia kayak tuan mudanya itu.
" Loh, Dek. Kamu ko turun pake tangga sih? " Heran salah satu dari empat jejeran orang di sana.
" Suka-suka lah. Lagian turun pake tangga aja masa gak boleh sih, heran gue. " Dumelnya yang membuat tiga orang lain yang ada di sana pun ikut mengalihkan atensinya.
" Kalo gue turun sama janda tetangga noh, baru gak boleh. Lah ini, apaan? " Lanjutnya yang membuat ke empat orang itu menatap tajam ke arahnya.
Tetapi, remaja itu malah bersikap acuh tak acuh kala empat saudaranya itu tengah memandangnya tajam. Sebab, bodo amat adalah prinsipnya.
Dan dengan tak elitnya remaja itu malah menggidikkan bahunya acuh, lalu berjalan santai ke arah sofa. Karena satu niatnya, apalagi kalau bukan duduk santai di sofa ruang keluarganya.Tapi sebelum itu, dirinya menyempatkan untuk menatap tajam balik mereka.
Setelahnya keheningan pun terjadi, karena mereka fokus pada layar gawai nya masing-masing. Hingga, mulut remaja itu pun mulai mengeluarkan kata-kata, ngedumel gak jelas deh pokonya.
" Huwaa... Hidup gue ko gini amat sih?!.. " Teriaknya yang entah ke berapa kali. Dah gitu kaya orang lagi dirundung banyak masalah, frustasi berat deh pokonya tu anak.
Yah, remaja yang lagi ngoceh gak jelas itu Dandy. Dandy Alfarel. Si tokoh utama yang kadar ketampanannya bisa bikin anak orang jatuh cinta dalam sekali lirik. Eits, jangan salah, tampan-tampan gitu otaknya rada sengklek. Dah gitu badung pula, dah pokoknya banyak tingkahnya lah si tokoh utama kita satu ini.
" Apaan sih Dek, berisik tau? " Tanya salah satu dari mereka, karena merasa terganggu dengan suara sang adik yang sebelas-duabelas macem toa masjid itu.
Dia Lexa. Alexa Aleeyshia nama lengkapnya. Bernotabe sebagai Kakak tertuanya Dandy, yang sifatnya netral. Tapi sayang, posesif. Eits, jangan salah yah. Walau pun posesif gitu tapi tampang nya, beuh cantik parah. Seperti bidadari yang turun dari kayangan, bukan hanya itu, dia juga smart loh. Buktinya diumur nya yang masih 25 tahun itu, dirinya sudah mengambil alih bahkan mempinpin perusahaan inti milik keluarganya. Yaitu, ZN Company, perusahaan besar yang bergerak di segala bidang. Plus, satu-satunya perusahaan yang diklaim oleh dunia sebagai pusat ekonominya negara Jerman.
" Iyah, kenapa sih Dek? " Ucapnya ikut menyahuti.
Kalo dia itu, Daniel. Daniel Darelano. Si Abang pertamanya Dandy, yang sifatnya protective, dah gitu kadang-kadang kaya es batu lagi. Dingin. Tapi kalo lagi kumat aja tu orang bakal jadi manusia es.
Daniel itu usianya gak beda jauh sama Lexa, cuma beda setahun aja. Yup, 24 tahun usianya. And, dia juga seorang CEO loh di perusahaan besar yang bergerak di bidang pembuatan senjata. DND Corp, itu lah nama perusahaannya. Tampan? Beuh jangan ditanya, adeknya aja udah tampan begitu apalagi abangnya. Dah, gak diraguin lagi deh kadar ketampanannya. Eh, tapi ati-ati yah kalo sama dia. Karena dia adalah seorang wakil ketua dari mafia kejam yang berkuasa dijagat raya ini, Killer Eagle." Heran Abang sama kamu tuh, dari tadi Abang perhatiin ngedumel mulu. Emang ga cape apa? " Ucap pemuda berkaos hitam yang sedari tadi memerhatikan Dandy yang tiada hentinya mendumel-dumel gak jelas itu.
Pemuda berkaos hitam tersebut adalah Rico. Adimas Hendrico, sang Abang kedua yang berumur 21 tahun. Yang selalu bikin Adiknya kesel melulu. Tau lah, mereka mah udah kaya curut sama kucing garong, berantem mulu kerjaan nya. Bahkan sampe bikin anak cicak tetangga sebelah geleng kepala, gegara liat adu bacot mereka yang hakiki. Tapi tetep, Rico itu juga sama kaya yang lain. Posesif, bahkan protective sama Dandy. Si bungsu kesayangan nya itu. Dan profesi dirinya itu adalah seorang mahasiswa di Universitas ternama yang ada di Jerman.
" Gak! " Ketus Dandy, berhasil membuat perempuan cantik yang tengah fokus dengan gawainya itu pun mengalihkan atensinya kembali, menatap wajah sang Adiknya tampan nan imut nya itu.
" Apa sih? Kamu kenapa sih Dek sebenernya? Sakit, apa pusing hem? " Tanya nya bertubi-tubi.
Nah, kalo yang ini mah namanya Lisha. Alisha Faulina, si Kakak cantik nya Dandy. Tapi cerewetnya minta ampun, ampe Dandy aja ngamuk kalo lagi sama Kakak keduanya ini. Ya karena cerewet abis, dah gitu posesif plus overprotective lagi. Eh tapi, jangan salah nilai yah. Walaupun Lisha ini cerewet, aslinya mah dia itu sadis abis. Bahkan di dunia hitam dia itu dijuluki sebagai princess of psychopath, jadi jangan sampe bikin dia marah yah. Beuh bisa-bisa badan kita ntar dicincang habis-habisan sama dia. Umurnya? Cuma beda setahun ko sama si Rico, yaitu 22 tahun. Dan profesi adalah pemimpin atau ketua dokter di rumah sakit milik keluarganya, ZN Hospital. Salah satu rumah sakit besar nan mewah dengan fasilitas lengkap, yang pastinya rumah sakit tersebut hanya menerima pasien berkantong tebal saja.
" Kura-kura dalam perahu. Pura-pura gak tau! " Jawab Dandy auto ngegas. Ntah lah, lagi pms kali tu anak.
" Yee..asem. Bukannya ngejawab pertanyaan Abang sama Kakak nya, eh dia malah pantun. " Tanggap Rico yang diangguki saudara-saudaranya.
" Bodo amat! " Balasnya sadis, membuat muka tampan Rico berubah menjadi sepet. Pahit.
" Ck, lo pada kan yang nyuruh para pengikut lo itu buat jadi satpam, tukang kebun, sama penjaga kantin di sekolah gue, ya kan?! " Dan seketika itu, mereka semua ntah mengapa malah kembali fokus pada gadget and gawai nya mereka masing-masing.
" Ya terus masalah gitu? " Celetuk Rico, si kucing garong itu.
" Ya masalah lah! Risih tau liatnya!!! " Amuk Dandy. Nah kan, udah dibilang kalo mereka tuh jarang akur terbukti sekarang.
" Oh gitu. Jadi cuma gara-gara bodyguard doang kamu ngedumel dari terbitnya fajar sampai tenggelemnya matahari? Ck, keterlaluan kamu Dek! " Ingin rasanya Dandy menghajar habis-habisan muka buluk Abangnya yang satu itu.
" Oy, yang keterlaluan tuh lo pada, bukan gue!!! " Teriaknya marah campur frustasi, tau lah gimana rasanya kalo ada di posisi Dandy? Terlebih lagi dia kan anak cowok, masa dikekang? Kan gak etis. Pikir Dandy.
-Dandy Alfarel_
Mau tau dengan cerita and kisah keseharian Dandy bersama para Kakak plus para Abangnya?
Yok ikutin cerita nya... Eits, jangan lupa voment juga...
Terima kasih, and babay...
See you..
By jhnaulyhtrni_26
#jadilah pembaca yang baik dan bijak🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDY ALFAREL ( Slow Update )
Teen FictionHm, kira-kira gimana jadinya yah jika seorang Dandy Alfarel memiliki 2 Kakak dan juga 2 Abang yang protective? Bahkan overprotective? " Huwaa.. hidup gue ko gini amat sih?! " " Apaan sih Dek? Berisik tau! " " Iyah, kenapa sih Dek? " " Heran Abang sa...