purnama

208 30 0
                                    

[Bumi 11.15 am KST]

☆☆☆

Siang ini, Kyungsoo sengaja menyicil tugas nya dan mengerjakan nya di perpustakaan. Jika ia mengerjakan seluruh tugas nya di rumah, bisa di pastikan itu tidak akan selesai karena keberisikan dari para suadara nya berhasil membuat nya hilang konsentrasi.

Berjalan keluar perpustakaan setelah sebelum nya menyapa penjaga perpustakaan yang sudah kenal dekat dengan Kyungsoo, bahkan bisa di bilang Kyungsoo adalah langganan di perpustakaan kampus.

Kyungsoo bukanlah orang yang anti sosial, juga bukan orang yang sering hangout dengan teman-teman nya.

Ia punya teman, hanya beberapa, tapi cukup untuk membuat nya tak merasa sendirian di kampus. Jika mereka mengajak Kyungsoo keluar, kadang ia menerima ajakan mereka walau lebih sering nya ia menolak.

Koridor kampus cukup ramai siang ini, mungkin karna sudah jam nya makan siang, membuat mereka dengan cepat menyerbu kantin untuk mendapat makanan.

"YAKK AWAS AWAS" teriakan beberapa orang dari arah belakang nya membuat Kyungsoo tak sempat menghindar dan tertubruk mereka yang berlarian tak tentu arah.

Kyungsoo sempat oleng tapi berhasil menjaga keseimbangan nya dengan menjadikan tembok sebagai pegangan nya. Ia bernafas lega, lalu merasa terganggu ketika menyadari semua orang menatap ke arah nya dengan wajah terkejut.

"Dii-dinding nya" ucap salah satu mahasiswa membuat Kyungsoo langsung menatap dinding yang ia sentuh sudah retak-- tidak, bukan retak lagi tapi bahkan hampir bolong hingga terlihat ruangan di balik nya.

Kyungsoo keringat dingin di tempatnya, bagaimana bisa? ia hanya menyentuhnya untuk menjadikan nya pegangan.

"Emm tembok nya sudah rapuh sepertinya" ucap Kyungsoo sambil menatap canggung ke arah mereka semua lalu segera pergi dengan cepat.

"Aishh kenapa bisa?!" Kyungsoo mengomel sepanjang perjalanan menuju halaman belakang kampus.

Ia duduk di bawah pohon dan mulai memikirikan kejadian tadi, ada apa dengan nya? biasanya tidak seperti itu.

Jantung nya mulai berdetak dengan cepat, ia menggeram sambil memegang dada nya yang terasa nyeri.

Tangan nya dengan penasaran mengenggam pohon di belakang nya, hanya menggengam--ia tak menekan nya kuat tapi bagian batang pohon yang di pegang nya hancur dan mengeluarkan serbuk-serbuk kayu di dalam nya.

Dengan cepat Kyungsoo segera mengecek kalender, mendapati bahwa malam ini akan terjadi bulan purnama.

Ia menghela nafas lelah, "Bodoh bagaimana bisa aku lupa kalau nanti malam bulan purnama?!"

Ayah mereka sudah memberi tahu bahwa bulan purnama adalah hal buruk bagi mereka. Pertama kalinya mereka merasakan bulan purnama adalah saat Xiumin hyung berumur 10 tahun, itu sudah lama sekali.

Dan hari ini mereka akan merasakan kembali, tapi yang benar saja?! apa harus mereka merasakan nya saat mereka sedang di bumi?

Kekuatan mereka akan bertambah kuat dan tanpa sengaja akan selalu terpakai tanpa bisa di kontrol, seperti yang tadi ia alami. Berbahaya rasanya jika manusia lain tak sengaja melihat kekuatan mereka.

"Tenang Kyungsoo" ia menarik nafas dalam dan menghembuskan nya.

"...ini tidak akan lama"

Ia berharap para saudara nya sudah mengetahui bahwa nanti malam akan terjadi bulan purnama, sehingga mereka bisa mengawas diri.

Kyungsoo harus segera pulang.

•••

Segelas kopi yang tadi nya mengepul karna masih panas, kini sudah berubah menjadi kepulan asap karna membeku.

Planet 24/7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang