Chap 3

5.2K 811 88
                                    

Pagi telah tiba, matahari muncul dan bersinar menerangi bumi. Tampak seorang gadis kecil yang masih tertidur di tempat tidurnya.
Chirp....chirp...chirp. suara burung di luar sembari mengetuk jendela, seperti berusaha membangunkan sang putri tidur di dalam kamar.

"Hoaaaam... Selamat pagi dunia." (Name) bangun dari tempat tidurnya dan langsung ke bersiap-siap untuk melewati hari.

Gaun sederhana tapi terlihat mewah berwarna hijau tosca terbalut di tubuh kecilnya, sangat cocok dengan tone kulitnya yang cerah.
Setelah bersiap-siap (name) langsung mengambil hadiah untuk ayahnya.

Kenapa (name) memberikan hadiah untuk ayahnya padahal (name) yang berulang tahun? Yah itu adalah salah satu janji yang pernah dia buat.

(Name) berjalan keluar kamar menuju kantor ayahnya, dan mengetuk pintu besar berwarna putih didepannya.

CEKLEK. Pintu di buka dan muncul seorang kesatria berambut merah. "Ehem, permisi." Tanya (name), suara kecil yang dikeluarkan (name) membuat laki-laki itu melihat ke kanan kiri untuk mencari orang yang bicara tadi.

'Astaga, aku sependek itu ya?' batin (name) sweatdrop. "Ehem, saya disini tuan kesatria." Baru laki-laki itu melihat ke bawah terlihatlah gadis kecil bersurai (h/c) dan mata ber-iris biru sapphire.

"Oh, silahkan tuan putri." Kesatria itu membuka jalan lebar, dan (name) langsung masuk ke dalam. Sudah terlihat sang ayah yang sedang duduk di kursi kantornya sambil bergelut dengan kertas-kertas yang bertumpuk tinggi.

"Em... A-ayah." Yang di panggil menongakkan kepala ke arah (name). "(Name) ingin memberikan ha-hadiah untuk a-ayah." Sambil berusaha menunjukkan senyum terbaik untuk ayahnya itu.

Claude hanya mengalihkan pandangannya tidak peduli, (name) hanya menundukkan kepala kecewa. Kesatria itu menghela nafas lelah "Nona, biar saya taruh hadiahnya di meja." Senyum manis (name) dapatkan dari kesatria berambut merah.

"Umm... Silahkan. Tuan...?" (Name) mengangguk, "Felix, nama saya Felix, kalau boleh tau siapa nama nona?" Ku pindahkan hadiah dari tanganku ke tangan Felix. "(Name), itu namaku senang bertemu tuan Felix. Kalau begitu saya permisi" Balasku menunjukkan senyum manis, Felix mengajakku ke arah pintu kantor dan aku kembali ke kamar.

Felix Pov.

Tok..tok..tok. Ku buka pintu setelah mendengar ketukan.
"Ehem, permisi." Terdengar suara kecil di depan pintu masuk, tapi aku tak menemukan siapa pun di sana.

"Ehem, saya disini tuan kesatria." Ku turunkan kepala ku untuk melihat siapa orang tadi. 'Eeee.... Anak kecil toh.' batin Felix. "Oh, silahkan tuan putri." ku miring kan tubuhku membuka jalan untuknya.
'lucunyaaa' batin Felix berbunga-bunga.

Felix Pov end.

"Haaah.... Sepertinya tidak berjalan seperti yang diharapkan ya." (Name) duduk di kursi sambil melihat pemandangan di luar kamar.

'Sepertinya aku akan berusaha lebih keras lagi untuk kedepannya.' batin (name).
(Name) menutup mata mengistirahatkan diri.

'Tahun depan... Tidak, maksudku tahun-tahun berikutnya setiap ulang tahunku, akan ku berikan yang terbaik untuk ayah.

Aku janji, akan ku buat ayah menyukaiku.
Meskipun aku tau mungkin itu tidak akan berhasil,
tapi tidak salah kan mencoba kan.'
-(name)


TBC.
=========

Hai, gaes
Yeayyy.... Double update.
Di chapter ini aku buat POV untuk pertama kalinya, memang pendek karena aku nggak terlalu bisa buat POV.

But, i try my best for u guys.
Byeee
Jangan lupa vote. Thank you ❤️


Sel, 26 Jan 2021

[REVISI]

[✓] I Promise You (WMMAP x reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang