Chap 15

4.3K 675 109
                                    

Warning! Cerita akan panjang
.
Baca sambil putar lagu di atas agar pengalaman membaca lebih baik.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Matahari akhirnya mengeluarkan diri dari tempat persembunyiannya. Semua prajurit sudah bangun dan bersiap-siap, baik membersihkan tubuh atau mengganti perban pasukan lain.

(Name) yang tidur cuma 1 jam bangun dan melihat teman-temannya yang sedang meregangkan badan.

"Pagi." Ucap (name). "Pagi, (name) bagaimana tidurmu?" Tanya Rosella.

"Lumayan, meskipun cuma tidur 1 jam." Jawab (name) sambil berjalan menuju ke persediaan air untuk membasuh wajah.

"Jadi bagaimana rencana ke depan?" (Name)
"Kemungkinan kita akan ketambahan anggota nanti siang" Rosella.

"Heyy kalian! Ayo makan aku sudah membawakan sarapan." Panggil Natalia.
Menu sarapan kali ini tidak terlalu mewah dan banyak seperti saat latihan.

Kali ini makanan hanya roti dan air, yahh dalam keadaan di medan perang memangnya masih sempat buat makan? Syukur-syukur ada roti.

∆∆∆∆

"Kita akan mendapat bantuan nanti siang jadi persiapkan diri kalian dengan baik. Yang paling penting jaga senjata kalian dengan baik. Mengerti?" Ucap pemimpin pasukan.

""BAIK"" jawab seluruh pasukan.

Sekarang keadaan berubah menjadi lumayan baik dari pada yang kemarin, luka para prajurit sudah ada yang sembuh. Belum lagi nanti siang akan ada bantuan dari istana.

"Hahh.." (name) menghela nafas lelah.
"Aku berharap tidak akan ada korban, tapi karena adanya 5 kesatria itu entah mengapa harapanku langsung pupus." Gumam (name).

Puk...
Seseorang menyentuh pundak kanan (name). "Tenang, percayakanlah pada kami dan percayalah pada dirimu sendiri."
(Name) mengadah dan melihat Rosella orang yang bicara tadi.

(Name) hanya mengangguk dan melihat ke depan. Berusaha untuk berpikir positif dan membuang semua perasaan yang buruk.

∆∆∆∆

Sore hari telah tiba perasaan tegang dan takut meliputi semua prajurit. Inilah saatnya di mana perang sesi ke 2 dimulai.
.

.

.

.

.

.

.

.

Kini lapangan menjadi lautan darah, semua prediksi dari pemimpin pasukan salah besar. Kesatria yang berasal dari kerajaan musuh ternyata lebih kuat dari yang di perkirakan.

Kini (name) hanya dapat memandang kosong pada keadaan yang berada di depan mata. Dimana teman karibnya yang pergi terlebih dahulu meninggalkan dia.

"Tenang, percayakanlah pada kami dan percayalah pada dirimu sendiri."

"Cih, kau bilang tenang ha. Percaya? Aku sudah mempercayaimu bodoh!! Tapi.... Hiks.. mengapa... Hiks... Kau merusak kepercayaanku! Hiks..." Tangisan (name) pecah tetapi di redam oleh suara hujan yang lebat.

(Name) mengangkat kepalanya dan melihat musuh dengan tatapan tajam seperti hewan buas yang ingin menerkam mangsanya.

Di angkatnya pedang yang sudah di selimuti oleh darah dan di hunuskannya ke pada prajurit tersebut.

[✓] I Promise You (WMMAP x reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang