THREE DAYS [Park Jisung X NCT X EXO]

Tiga🔫

Derap langkah diiringi gemerisik daun kering terdengar saat seseorang berlari. Di kejauhan gonggongan anjing memekakkan telinga.

Pijakan yang tak hati-hati membuatnya beberapa kali terperosok namun tak menghentikan langkahnya.

Cahaya senter menerangi hutan. Beberapa tentara bersenjata lengkap, anjing polisi dan para agen pun turut ikut berlari menyusuri hutan.

○○○

Di dalam gedung terlihat Taeyong yang duduk dengan keadaan topless, lengan kirinya terbalut kain kasa yang dihiasi bercak merah.

Dengan wajah datar ia berkata, "Kita telah menemukan salah satu tersangka yang terlibat dalam pembunuhan Presiden."

Keheningan melanda ruangan tersebut, semua terfokus pada Taeyong. Mereka menanti kelanjutan dari ucapan sang pria.

"Dia, Agen Park Jisung."

○○○

Jisung terus berlari hingga jarak yang tercipta cukup jauh. Ia menyandarkan tubuhnya pada sebuah pohon besar, kelelahan tenaganya seperti terkuras.

Namun Jisung tetap waspada, sesekali mata tajamnya mengintip untuk mengetahui keadaan sekitar.

●●●

90 menit yang lalu.
5 Maret, Jam 8 Malam.

Suasana di Villa presiden nampak tenang hingga lampu jalan mulai padam secara beruntun. Terdapat 2 orang agen yang tengah mengawal presiden dari jarak dekat pada area pemancingan.

Salah satu diantara mereka dengan sigap melaporkan adanya pemadaman listrik melalui walkie talkie.

Sedangkan kantor di Villa mulai dipenuhi oleh laporan dari para agen melalui walkie talkie. Kun mengernyit heran. Beberapa saat kemudian listrik di gedung lumpuh total.

Orang-orang di kantor panik, mereka dengan cepat bergerak mencari penyebab putusnya arus listrik.

"Cepat hubungi para agen!" Teriakan lantang Kun menggema di ruangan itu. Bawahannya bergerak cepat meraih alat komunikasi.

Haechan dengan cepat meraih walkie talkie. "Walkie talkie tidak berfungsi."

"Ponsel juga."

"Komputer tidak bisa berfungsi!"

Laporan itu membuat Kun terdiam, semua orang menjadi panik. Bermodalkan senter di genggaman, seluruh agen yang tengah berada di kantor berlarian di koridor. Tujuannya adalah lokasi pemancingan.

Di persimpangan koridor mereka bertemu seorang kepala tim pelaksana. Para agen dengan segera melaporkan keadaan.

"Ada apa ini?"