« 02 - Two -

6K 468 5
                                    

'Snif snif'

Indera penciuman seorang Drake berhasil menangkap harum semerbak yang saat ini sudah merembes masuk kedalam kamar megah nan elegan miliknya itu. Diduga harum tersebut berasal dari arah dapur.

Jam yang masih menunjukkan pukul 04.48 tak membuat Drake mengurungkan niatnya untuk bangkit dari tidurnya, dengan setelan kaos oblong berwarna putih yang mencetak bentuk tubuh kekarnya sempurna dia berjalan santai menuju dapur. Dituruninya anak tangga itu satu persatu untuk pergi ke tempat tujuannya.

Ketika melihat punggung Rain yang sudah terpampang jelas dihadapannya, tanpa basa basi kedua lengan kekarnya langsung memeluk pinggang ramping Rain erat erat, melilitkan kedua tangan kekar itu keperut Rain dari arah belakang.

"Ah! Kau mengejutkanku Drake..." Ucap Rain tersenyum.

"Hmm... Selamat pagi sweetie." Sahut Drake berbisik disamping telinga Rain dengan suara bariton seraknya itu.

"Haha, selamat pagi, kau masih mengantuk Drake."

"Hmm..."

Drake kembali memejamkan matanya dan meletakkan kepalanya pada ceruk leher Rain, membuat Rain langsung menepuk lengan Drake lembut.

"Hey, jika kau masih mengantuk kembalilah ke kamar."

"No... Apa yang sedang kamu lakukan dipagi buta seperti ini hm?"

"Aku sedang membuat macaroon."

Setelah mendengar kata 'Macaroon' manik Drake langsung terbuka lebar lalu lilitan lengan pada perut Rain pun segera dilepasnya.

"Macaroon? Apa kau sangat ingin memakannya sampai kau membuatnya sendiri?"

"Tidak, ini bukan untukku."

"Maksudmu?"

"Begini... Jadi hari ini aku memiliki janji untuk bertemu dengan kenalanku, dan kau tahu! Dia sangat menyukai macaroon buatanku, jadi aku memutuskan untuk memberinya macaroonku."

"Kenapa? Apa dia berarti untukmu?"

"Tentu saja, haha... Setelah beberapa tahun terlewati akhirnya kami memiliki waktu untuk bertemu kembali, jadi aku cukup merindukannya." Jawab Rain dengan senyuman manis juga semburat merah dipipinya, maniknya terus memandang kearah macaroonnya tanpa menatap wajah Drake.

Ternyata wajah masam dan sinislah yang tercetak jelas di wajah tegas Drake sekarang. Melihat sudah ada beberapa macaroon yang sudah jadi Drake mengambilnya lalu memakannya, menghela napas dalam dalam untuk menahan pujian yang ingin di lontarkannya lantaran sangat enak. Dipagi buta seperti ini moodnya sudah memburuk.

"Kau tak boleh pergi." Rain terkejut karena mendengar ucapan dingin Drake, kepalanya langsung mendongak untuk menatap wajah masam Drake.

"Ah? Tapi kenapa Drake?"

"Batalkan saja!"

"Maaf tapi aku tidak bisa."

Manik Drake memincing memandang Rain tajam, dahinya pun juga ikut mengerut, dia cukup terkejut karena Rain membantahnya.

"...Lakukan sesukamu." Sepasang kaki jenjang milik Drake kembali melangkah pergi meninggalkan Rain sendirian didapur, entah apa yang terjadi Rain tidak tahu mengapa kakaknya itu melarangnya pergi.

Dilanjutkannya aktifitas membuat macaroon tanpa memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dengan Drake. Rain hanya berpikir jika pagi ini mood kakaknya itu sedang tidak baik, Drake tak pernah seperti ini.

.
.
.
.

Ketika semuanya sudah siap, Rain langsung menyambar tas ransel putih miliknya lalu berpamitan dengan Drake untuk pergi ke kampus.

Fall For You Brother! [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang