Saat ini Rain tengah berdiri dihadapan Drake cemas. Tak berani menatap, dia hanya bisa terus menundukkan kepalanya menunggu Drake mengatakan sesuatu.
Walaupun begitu, hal tersebut tak membuat Drake meluluhkan sikapnya. Terduduk diatas sofa ruang tamu dengan manik tajamnya yang terus memandang Rain dengan tatapan yang sangat tidak mengenakan membuat perasaan ngeri menjalar kedalam diri Rain.
"Rain... Apa kau sudah menyadari apa kesalahanmu hm?" Tanya Drake datar dengan suara bariton ciri khasnya membuat kepala Rain menggeleng pelan, Rain tidak tahu. Merasa tak puas dengan jawaban Rain, dahi Drake berubah menjadi mengerut sempurna.
'Brak!'
Dilemparkannya sebuah tab hitam keatas meja dengan kondisi sedang memutar sebuah video rekaman yang merekam seluruh kegiatan Rain dan Logan saat berada dicafe. Tak menyangka, manik Rain reflek terbelalak.
"Sekarang, apa kau sudah menyadari dimana letak kesalahanmu?!" Tanya Drake kembali dengan menekankan kata diakhir kalimatnya. Walaupun sudah melihat rekaman video tersebut Rain tetap tidak merasa ada yang salah dengannya. Dia pulang tepat waktu, dia juga tidak melewatkan jam makannya lalu apa yang salah dengannya? Rain sama sekali tidak mengerti.
Kembali memberikan gelengan kepala sebagai jawaban membuat Drake langsung mengambil posisi berdiri dan melangkah lebih dekat kehadapan Rain.
"Dia memelukmu bukan?"
"A-apa maksudmu Drake?"
"Keparat itu memelukmu bukan?!!"
"Keparat? Apa itu Logan?"
Dengan wajah marahnya, Drake hanya terdiam tanpa jawaban, tentu saja Rain menyadari jika 'Keparat' yang di maksudnya adalah Logan, itu membuat Rain mengangguk.
"Ah.. Ya dia memang memelukku, namun apa yang salah dengan itu semu--" Belum sempat melanjutkan kalimatnya tiba tiba Drake menarik tangan Rain kasar, untuk mengajaknya pergi ke kamar mandi.
Setelah sampai Drake mendorong Rain paksa kedalam bathtub membuat dia langsung meringis kesakitan.
Belum sempat mengambil napas Drake menyiram sekujur tubuh Rain dengan air dingin menggunakan shower membuat tubuh ringkih itu meringkuk menahan dingin.
"Akh!! Drake! Apa yang sedang kamu lakukan?!! Hen-hentikan!"
"Tch!! Kau ternodai, bahkan parfum bajingan itu masih menempel pada tubuhmu!" Drake tak mengenal kata ampun sekarang, dia terus menyiram Rain dengan air dingin tanpa memperdulikan jika saat ini Rain sudah menggigil kedinginan.
"Kau murahan sekali." Tatapan Drake semakin mendingin setelah mengatakan kalimat tersebut seolah memandang Rain rendah.
Rain terkejut, entah kenapa hatinya terasa begitu sakit, bagaimana bisa seorang Drake mengatakan hal tidak pantas seperti itu kepadanya? Rasanya Rain ingin menangis.
"Dra-Drake! Jangan air dingin! Kumohon ini dingin sekali!" Tak mendengarkan permohonan Rain, Drake terus menyiramnya menggunakan air dingin dan mulai melucuti pakaiannya satu persatu.
Rain mulai memberontak membuat amarah seorang Drake semakin menebal, ketika tatapan tajam nan dingin Drake memandang langsung kepada iris Rain tubuhnya seperti membeku karena tiba tiba tidak dapat digerakkan, dia takut.
Diapitnya kedua pipi Rain menggunakan ibu jari serta telunjuknya dengan sangat kuat membuat Rain langsung meringis kembali.
Manik mereka terus memandang satu sama lain dalam beberapa waktu membuat Rain merasa sangat takut sekaligus canggung, apalagi dengan jarak sedekat ini.
Tak terduga sebuah sensasi hangat dan kenyal tiba tiba terasa diatas permukaan bibirnya, maniknya terbelalak. Ternyata Drake menciumnya.
"Apa ini?!" Batin Rain,
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You Brother! [DISCONTINUED]
RomanceI'm so sorry guys :")) Status: [DISCONTINUED] Awalnya hubungan persaudaraan antara Drake dan Rain baik baik saja. Namun semenjak kepergian Drake keluar Negeri untuk mengurus urusan bisnisnya selama hampir 1 tahun Drake berubah. Dia menjadi sangat an...