47. Finally

10.6K 512 75
                                    

Tara's Pov

"Hai!" Dia benar-benar terlihat cantik dengan dress berwarna merah itu. Rambutnya yg bermodelkan messy bun, sangat cocok pada dirinya. Wajahnya juga yg hanya dipolesi sedikit makeup, tetap terlihat sangat cantik di mataku.

Bela duduk di hadapanku dengan mengembangkan senyumnya.

Aku benar-benar terpaku oleh kecantikannya. Mataku tak bisa lepas dari wajahnya itu.

"Tara?" Bela melambaikan tangan di depan wajahku.

Aku pun tersadar, "Eh, iya?"

"Kamu kenapa sih, ngeliatin akunya gitu banget? Aku gak cocok ya sama baju ini? Apa sama makeupnya gak cocok? Kemenoran ya? Aduh..." Dia jadi heboh sendiri.

"Enggak enggak." Aku berusaha menenangkannya.

"Maaf ya kalo penampilan aku kaya gini. Aku cuma pengen nyesuain sama suasananya. Kamu kan udah capek-capek nyiapin dinner kaya gini." Bela cemberut.

"Enggak... Kamu, kamu, kamu cantik banget, sayang..." Aku tersenyum.

Pipi Bela memerah. "Apaansi..." Ucapnya malu-malu.

"Yaudah, ayo dimakan." Aku mengambil garpu dan pisau yg tersedia di atas meja.

Lalu kami pun mulai menyantap steak di hadapan kami ini. Ditemani dengan alunan musik yg lembut, suasana jadi semakin terasa romantis.

"Gimana butik kamu?" Aku memulai obrolan kembali.

"Lancar kok. Banyak yg dateng juga. Mereka suka sama pakaian-pakaian yg ada di butik aku. Kamu sendiri, gimana kerjaan kamu? Sama lukisan kamu?"

"Kerjaan aku juga lancar. Lukisan juga makin banyak yg beli. Kadang, aku sampe kewalahan ngebagi waktu buat ngelukis sama kerjaan di kantor. Tapi, ya namanya suka, jadi rasanya seneng aja gitu ngerjainnya."

"Aku gak sabar pengen tinggal bareng kamu. Jadi, kita gak kaya gini terus. Susah nyari waktu buat ketemu."

"Sabar ya, kan tinggal beberapa minggu lagi."

"Sebenernya, kamu yg terlalu sibuk. Aku sering tau punya waktu luang! Tapi, kamunya gak keburu terus..."

"Iya maaf... Namanya juga kerjaan. Kalo aku punya waktu luang, kan aku juga usahain buat nemuin kamu."

Bela menghela napas. Sepertinya dia lelah harus menungguku yg selalu sibuk ini.

"Oh iya! Katanya, Rika minggu depan nikah ya? Aku belum ketemu dia lagi. Terakhir ketemu, 3 taun yg lalu." Ucapku.

"Iya. Rika sama Fikri tuh cocok banget! Untung ya, dulu Fikri bisa ngelawan penyakitnya itu, dan sekarang udah sembuh total. Itu juga pasti berkat dukungan Rika. Aku juga udah lumayan lama gak ketemu dia. Soalnya kan, kita sama-sama sibuk juga."

Aku mengangguk.

"Tara, kita usahain ya buat dateng ke nikahan dia."

"Iya, pasti!"

"Oh iyaaa! Dua hari yg lalu, Jihan dateng ke butik aku! Sama suami dan anaknya. Katanya, dia pengen banget ketemu kamu. Semenjak dia nikah, dan dia tinggal sama suaminya di luar kota, kita jadi jarang ketemu dia."

"Susah juga ya kalo udah punya kesibukan masing-masing kaya gini. Gak kaya dulu pas masih sekolah. Kita bisa bebas dateng ke rumah temen kapanpun."

"Iya... Tapi, aku juga ngasih tau Jihan kalo Rika bakal nikah. Mungkin dia bakal dateng, dan kita semua bisa ketemu lagi."

Lagi-lagi aku hanya mengangguk.

Kami terus bercengkrama hingga waktu menunjukkan pukul 10 malam.

Sekarang, kami sudah berada di parkiran dan aku hendak mengantar Bela pulang.

YOU'RE CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang