bagaimana?

302 48 1
                                    

.
.

"Hai gantengnya jevan,"  kaget jevan mencoba menjahili teman (hidup) nya itu yang tengah asyik menyelesaikan makalah penting dari sekolah.

"Bisa ngga sih ga usah gangguin aku dulu?" Rajuknya.

tapi bukan namanya Jevan jikalau tak keras kepala seperti saat ini,

ntah keberanian darimana, tangan kanannya menggelitik perut Jeano hingga sang lawan heran sekaligus merasa kesal akan tingkah absurd temannya itu.

"Jevannn! Sudahhh! Nanti bunda lihat,"

Tawa Jeano berdengung di kamar minimalis itu, berbeda dengan Jevan yang kini mulai gencar menjahili Jeano.

"VANNN TABOK NIH," sontak kedua tangan yang menari apik di pinggang Jeano berhenti.

Ingatkan jika Jevan masih takut dengan tebasan dari Jeano.

"iya iya maaf," mohon Jevan menautkan kedua belah tangannya, seolah-seolah dia tengah memohon ampun kepada mama nya dirumah.

Hanya menghela nafas jengah, tubuh pucat dengan bahu yang tegap itu kembali menghadap ke semula guna melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda karena lelaki didepannya ini.

"Anooo maaf," kekeuh pemuda Agustus itu yang tak ada rencana akan beranjak dari sana,

ya bagaimana bisa ditinggalkan? kalau bayi besarnya saja sudah merajuk, gitu kata Jevan.

Jengah, "mending kakak pulang, berbenah" ucap sang April dengan gamblang membuat otak kecil Jevan mau tak mau ikut berpikir keras makna dari kata yang baru saja diucapkan kekasihnya itu.

"Sewa gedung,"

lontaran gamblang dari Jeano membuat Jevan sedikit membuatnya tersinggung,

Setelah kian lama mereka tak lama berjumpa, keinginan Jevan adalah hanya pergi ke kediaman Jeano untuk sekedar melepas rindu dan sedikit menceritakan sebuah drama hidupnya walau tidak banyak.

tetapi Jevan sudah menyiapkan! begitu katanya

"Kita baru aja long distance relationship kalau kata sutradara. Harusnya kamu sama kakak saling berpelukan, memendamkan seluruh wajah dalam ceruk lawan. tapi kenapa malah nyeleweng dari skenario?"

Jevan bukan marah, dia hanya mengeluarkan batu sandung yang selama ini dia pendam sejak perjodohan itu.

Bukan apa-apa,
Tetapi sifat Jeano lah yang berhasil membuat hati Jevan uring-uringan mencari rumahnya yang tiba-tiba semakin longsor.

"aku ngga bermaksud, hanya mengingatkan," sungutnya rada kesal saat mendengar nada jengkel dari kekasihnya.

"tujuan ku itu cuma ngingetin kamu. Aku yang kena kalau sampai kamu lalai kaya gini? lupa apa sengaja amnesia?"

Jevan tau, Jeano memang lelah. Tapi ya bukan seperti ini caranya.

Berterima kasihlah kalian.
Suara gerusan pensil menggores rapi di tatanan buku itu berhasil membuat alunan kecil ditengah kesunyian ego kedua pria yang kini sedang memendam segala potongan kata nya jauh didunia mereka.

Satu dengan hati yang keras

yang satu sudah malas bergerak lagi.

"Jevan, didalam?" Keheningan terus berlanjut hingga suara bunda menginterupsi keadaan mereka.

"Iya bunda," balasnya lalu menatap kekasihnya yang kini masih sibuk dengan kertas keramat itu. "Buka ngga?"

Aneh?

Tidak. Jeano hanya memegang teguh ke privasiannya, termasuk tentang kamar dan kehidupan pribadinya

Anggukan yang diterima Jevan, lepas itu kakinya langsung melangkah laju guna membuka pintu jati itu.

Kenop pintu dibuka dan menampilkan sosok bunda dan wanita rantau Canada yang baru saja menginjakkan kakinya di Korea pagi tadi.

"Ano," sapanya membuat sang April menoleh melupakan sebentar makalahnya.

Matanya menyipit membentuk sabit mencoba melihat siapa yang tumben datang bertamu dirumahnya.

"Kak kathrin?" Katup Jeano tak percaya mengingat kakak angkatnya itu memberi informasi tentang keberangkatannya dari Canada Korea baru sampai Minggu depan.

Jeano tau sekarang, Jeano dibodohi.

Tetapi juga tidak bisa dipungkiri bahwa Jeano senang melihat kembali wajah sang kakak yang telah lama pergi mencari ilmu di Canada dan baru kembali saat mendengar kabar bahwa dia jodohkan dengan Jevan oleh bunda.

Jevan? Jangan ditanya lagi, pemuda itu sedikit terkejut ketika melihat khatrin lebih dulu sampai daripada perkiraannya.


Malam Minggu nih wkwk
Btw makasih buat support nya😭😭😭

Khatrin,

"Lagi bangun rumah tangga sama Wira"


Karina butchyable banget tolong huhu, tp ku stay mba Ryu
Yuk bisa yuk





Jeano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang