1; The Hunter

2.4K 222 12
                                    

[Adam POV]

.
.
.

Malam ini aku sedang berburu di hutan.

Dan jika kalian bertanya-tanya apakah aku pemburu atau bukan, maka ya, aku memang seorang pemburu. Walaupun bukan sebagai pekerjaan, dan menjadikannya sebagai hobi, tapi aku menyukai kegiatan ini. Mengingatkanku pada Ayah. Aku biasanya mencari rusa ataupun hewan liar lain yang bisa kujual, atau sekedar menangkap mereka dan memberikannya kepada pamanku, ayah dari temanku. Aku menyukai kegiatan ini, walaupun aku melakukannya hanya beberapa minggu sekali.

Sebenarnya malam ini aku berburu bersama 2 temanku yang lain, hanya saja kami terpisah saat mengejar rusa. Aku tidak tahu mereka kemana, jadi aku tetap berjalan memasuki hutan sendirian. Aku tidak perlu repot-repot berteriak yang hanya akan mengundang binatang buas untuk mendekat. Berjalan dikegelapan seperti ini sudah biasa bagiku, jadi aku tidak akan ketakutan hanya karena suara burung hantu, ataupun saat angin menerpa ranting dan membuat suara aneh. Bisa dibilang aku sudah cukup terbiasa.

Malam semakin larut, dan tidak terasa aku berjalan semakin jauh ke dalam hutan. Aku berjalan mengendap-endap, masih dengan memegang busurku. Berusaha agar tidak membuat suara terlalu besar dan mengundang perhatian para hewan. Beruntung jika yang datang adalah rusa atau kelinci. Tapi jika yang datang adalah serigala, tentu itu akan jadi masalah. Apalagi saat ini aku sedang sendirian. Tidak mungkin aku melawan binatang buas sendirian.

Bulan purnama sedang cerah di atas sana. Cukup cerah sampai aku bisa melihat di kegelapan hutan ini tanpa memakai senter yang sebenarnya aku bawa. Aku menyimpannya di saku jaketku.

Aku memegang busurku dengan posisi siaga, mata fokus menatap ke segala arah. Sepatu yang kugunakan menapak tanah yang sedikit basah dan membuat suara keciplak. Sesekali aku mendengar suara melolong dari para serigala, namun aku tidak takut. Aku sudah pernah melawan mereka bersama dengan kedua temanku. Serigala itu berakhir menjadi karpet. Lagipula aku tidak hanya membawa busur. Aku membawa belati dan senapan dipunggungku. Aku hanya menggunakan busur ketika akan menembak rusa supaya mereka tidak lari karena terkejut.

Aku sudah belajar berburu ketika usiaku masih 13 tahun. Aku biasa berburu bersama ayah di hutan untuk mencari rusa ataupun hewan liar yang lain seperti kelinci ataupun tupai. Mungkin karena itulah badanku cukup terbentuk walaupun usiaku masih 17 tahun.

Omong-omong, namaku Adam. Adam Linton. 17 tahun, bersekolah di Bronzegate High School, kelas 11.

Ibuku meninggal saat melahirkanku, yang berarti aku sudah membunuh seseorang saat aku lahir. Ayah meninggal 2 tahun lalu karena diserang beruang saat kami sedang berburu. Saat itu aku sedang berjalan berdua dengan ayah, dan ayah tiba-tiba menyuruhku untuk pergi begitu ia melihat sesuatu.

Seekor beruang besar berwarna cokelat.

Saat itu aku panik, bersembunyi di balik pohon, melihat beruang itu sekilas dan yang bisa aku lakukan hanyalah berlari untuk mencari bantuan. Beruntung teman pemburu ayahku belum jauh dari sana, jadi aku bisa meminta bantuan kepadanya. Kami bergegas pergi ke tempat itu, hanya saja kami terlambat, ayahku sudah tewas saat kami tiba di sana.

Krkk!

Aku melebarkan pandang ke segala arah, memasang posisi siaga ketika indra pendengarku menangkap suara berisik di semak belukar. Aku juga mendengar suara geraman. Shit! umpatku dalam hati. Aku tau suara geraman apa itu.

Serigala.

Serigala itu mengeram dan aku bisa mendengar lebih dari satu serigala.

Hell!

Aku melihat tiga ekor serigala dengan mata berwarna merah menyala sedang menatap ke arahku, marah, setelah mereka melompat keluar dari semak-semak.

Jenis serigala apa itu? Aku tidak tau kalau seekor serigala bisa memiliki mata berwarna merah. Dan ... tiga ekor? Kalau hanya satu ekor mungkin aku bisa mengatasinya, tapi tiga ekor? Mungkin tidak. Apalagi badan mereka nampak lebih besar dari ukuran serigala yang pernah kulawan bersama teman-temanku.

My Hunter Mate [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang