48; Another shocked fact || Moth?

372 50 4
                                    

·
·
·

Setelah Ethan lebih tenang dan berhenti meronta, Ervan lalu kembali berbicara, setelah ia meminta maaf kepada Ethan dan Adam. "Daddy belum selesai, oke? Tolong jangan menginterupsi sebelum daddy memintanya." Kali ini suaranya lebih lembut, dan ia lalu menghampiri Adam yang mencoba menghentikan tangisannya. Ervan berjongkok lalu mengusap rambut Adam. "Dengarkan aku dulu, oke? Aku masih memiliki sesuatu untuk diberitahukan kepada kalian," ucapnya pada Adam, dan Ethan juga.

Adam mengangguk walaupun masih terisak menyedihkan sementara Ethan menatapnya datar, masih dengan tatapan membunuhnya.

Ervan bersedekap dengan wajah menatap lantai, lalu menghela nafas. "Seperti yang tadi kalian dengar. Semua itu bukan kebohongan, dan aku memang melakukannya. Pemerkosaan itu ... aku bahkan menyesalinya setengah mati." Tiba-tiba nafas Ervan berubah berat, dan ia menoleh kearah Adam. "Ayahmu ... bagaimana dia mati?" tanyanya.

Adam mengusap pipinya lalu menjawab. Suaranya nyaris hilang dan bergetar. "Dia ..., dia diserang oleh seekor beruang," lirihnya.

"Lalu ibumu? Bagaimana dia mati?" tanya Ervan lagi, membuat Adam mendongak dan memiringkan kepalanya, bingung.

"Ayah bilang dia mati saat melahirkanku," ucapnya setelah satu menit lamanya ia meneliti wajah Ervan. Dalam kepalanya ia berpikir tentang kenapa Ervan menanyakan hal itu. Apa sebenarnya yang ia cari dalam semua pertanyaan itu?

Ervan mengangguk kecil lalu kembali menunduk. Setetes air mata tiba-tiba menetes dari pelupuk matanya dan menetes ke lantai. "Ada satu cerita lagi yang ingin aku sampaikan kepada kalian," beritahunya. "Dan aku harap kalian bisa menerimanya, dan kalau tidak ..." Ervan tiba-tiba mengeluarkan sebuah pisau lipat dari kantung celananya dan meletakkannya di atas lantai-berhubung karena Ethan sudah menghancurkan meja yang ada disana. "... kalau tidak ... kalian bisa membunuhku. Aku tidak akan—"

"Apa kau gila?!" seru Ethan tidak habis pikir. Apa daddy-nya sudah gila? Bisa-bisanya dia mengatakan hal seperti itu. Ethan memang marah dan kesal padanya, tapi ia tidak akan tega untuk melakukan semacam itu kepada ayahnya sendiri. Ia memungut pisau itu dan melemparnya ke sudut ruangan. Matanya memicing penuh intimidasi kearah Ervan.

Bahkan Adam menatap Ervan tidak percaya atas apa yang baru saja ia katakan. Apa memang cerita itu akan membuat mereka memiliki keinginan untuk membunuh Ervan? Sebenarnya cerita apa yang ingin ia katakan? Entahlah, Adam hanya bisa bertanya-tanya dalam hatinya.

"Bisakah kau hanya mengatakan apapun yang ingin kau katakan?!" seru Ethan kesal, dengan tidak sopannya ia berteriak kearah ayahnya, bahkan menggunakan kata "kau" sebagai kata ganti namanya. "Tidak perlu berbasa-basi. Kami ingin segera pergi dari tempat ini. Aku muak satu ruangan dengan seorang pengecut sepertimu," desisnya tajam dan penuh tekanan, membuat Ervan mencelat perih di tempatnya, merasa dadanya dihantam oleh sesuatu yang sangat keras dan membuatnya sesak nafas.

"Maafkan daddy, Eth. Maafkan daddy," gumam Ervan pedih.

Mendengar gumaman penuh kepedihan itu, Ethan menyadari kalau ia sudah menyakiti ayahnya tanpa ia sadari. Kalimat-kalimat yang terlontar dari mulutnya seolah bukan ia yang mengatakannya. Seolah ada seseorang yang mengontrolnya dari jauh dan membuatnya mengatakan hal se-menyakitkan itu. Ia berjalan dengan cepat dan memeluk ayahnya yang sudah mulai terisak.

Apa kata-katanya begitu menyakitkan, sampai-sampai Ervan menangis seperti ini? Ethan benar-benar sudah menyakiti hati orang yang membuatnya bisa terlahir ke dunia ini.

Disisi lain, Ethan merasa bersimpati dengan apapun yang terjadi kepada ayahnya dimasa lalu. Tetapi, disisi lain ia membencinya karena sudah melakukan hal-hal seperti yang ia katakan. Seorang werewolf yang menolak mencintai mate-nya adalah mustahil, apalagi jika ia mencintai seseorang melebihi mate-nya sendiri. Itu terdengar seperti ikan yang menolak untuk basah, sekalipun ia tinggal di dalam air.

My Hunter Mate [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang