🐣🐣🐣
"Kei, nitip bentar dong, gue kebelet."Gilang menahan pergelangan tangan Kei, saat cewek berkulit putih susu itu melewati dirinya di area lapangan parkir belakang kampus.
"Nggak ah, buang aja, kan tinggal dikit, gue juga udah mau masuk kelas." tolak Kei, sambil melirik jam dipergelangan tangannya dan melangkah pergi.
"Janganlah, sayang tahu, kelas aja masih lama, sok rajin lo, datang pagi-pagi." Gilang, menahan pergelangan tangan Kei lagi.
"Terserah gue!, mau sok rajin, itu bukan urusan lo, jadi jangan sewot." jawab Kei ketus.
"Sorry, sorry, becanda kok." Gilang tersenyum takut.
"Nitip ya Kei." ucapnya setengah memohon.
Kei berdecak kesal. "Buang aja!, entar kalau dosen liat dan sampai tegur gue, gimana?, berabe entar urusannya. Entar gue lagi yang dikira ngerokok." sambung Kei dengan wajah masam.
"Lagian, lo kan masih bisa beli lagi, anak orang kaya kok pelit." sindir Kei sambil bersidekap dada.
"Bukan pelit kali Kei, tapi sayang. Yah udah, lo nggak usah pegang, lo, jagain aja." kata Gilang.
"Ini, gue taruh di sini."
Gilang mengambil batu kecil dan meletakan putung rokoknya yang masih berasap di atas batu tersebut yang dia letakan di atas jok motor ninja miliknya.
"Jagain yah, Kei."
Teriak Gilang, sambil melengos pergi menuju toilet yang terletak di pojokan ujung tempat Kei berdiri dan meninggalkan Kei di area lapangan parkir yang lagi sepi berhubung masih jam pelajaran.
"Gilang!" panggil Kei cukup kencang, tapi sahabatnya itu sudah masuk ke dalam toilet.
"Nyusahin banget sih, itu bocah." gerutu Kei kesal.
Dia pun, mengeluarkan benda pipi dengan casing berwarna ungu dari kantung celana dan mengirim pesan untuk menanyakan keberadaan Metta-sahabatnya.
Mata hitam pekat milik Kei, kini melirik jam di layar hapenya. Sambil berdecak kesal, Kei melihat ke area toilet.
"Jangan-jangan itu bocah, nyetor." ucap Kei kesal.
Kei kembali menyenderkan pinggang mungilnya ke motor milik Gilang. Karena terlalu kuat saat bersandar, putung rokok tersebut tergelincir dan jatuh ke tanah yang sedikit lembab.
"Yah, kotor lagi, untung masih nyala."
Kei memungut putung rokok tersebut. Dia mengeluarkan selembar tisu dari dalam tas kulit yang dia pakai. Sebelum jari-jari kurusnya membersikan putung rokok itu, Kei terlebih dahulu meletakan hapenya ke atas jok motor Gilang.
Dia nggak mau benda yang sudah seperti nyawa baginya itu, terpapar polusi asap rokok.
Seenggaknya, Kei masih tipikal orang baik, walaupun suka ngomel. Dia nggak tegah liat Gilang menghisap putung rokok yang sudah kotor. Entar, Gilang tambah beloon lagi dan yang bakalan kena imbas pasti Kei dan Metta.
Saat Kei sibuk membersikan kotoran yang menempel di putung rokok ditangannya. Kei mendengar suara teriakan dari arah depannya. Kepalanya menonggak dan seketika mata almon miliknya melebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Killer And Me
Ficção Adolescente❕Please, jangan cuman jadi SIDER, tinggalan jejak kalian setelah membaca ya :) (Di sarankan untuk follow author terlebih dahulu, thank) Entah dosa apa yang pernah diperbuat Keira Kusuma Adinata semasa hidupnya dulu, sehingga takdir harus mempertemuk...