3

61 25 7
                                    

"jadi, dia adalah"

semua merapatkan duduknyaーtidak sabar dengan jawaban yang akan keluar dari mulut Umji.

"aku tidak tau"

"yaampun ni bocah, untung belom gua telen lu ya" Ucap Dahyun yang berusaha tidak mengeluarkan umpatan nan sumpah serapah dari mulutnya.

"bangsー"

"jangan kau melontarkan kata kata seperti itu di depan bangsa Angel" Ucap Suga yang tiba tiba datang bersama Hyunjin.

"hih" Ucap Minju mengerucutkan bibirnya.

"jan marah ntar gua beliin tayo deh" Ucap Hyunjin tersenyum lebar.

"tayo? apa tuuu?" Tanya Dahyun menaikkan satu alisnya.

"kereta warna biru, masa lo semua gatau?"

"tayo? tayo itu bis oon, mana ada tayo kereta" Protes Minju menonyor kepala Hyunjin sampai doi mengeluh kesakitan.

"ya gua suka nyebut dia tayo" Ejek Hyunjin mengeluarkan lidah nya ke arah Minju.

"anak anjing" Umpat Minju.

"apakah kereta berwarna biru itu bukan lah Thomas?" Tanya Suga dengan segala kesopanan nya dalam hal berbicara.

maksudnya paling sopan ketimbang yang lain.

Jaemin mengangguk, "iya anjir kereta biru itu Thomas, kalo bis biru baru Tayo."

Hyunjin mengulum bibirnya, ia merasa kalah akan perdebatan yang mendebatkan hal yang tidak masuk akal, kereta berwarna biru yang bernama Tayo, huftt spesies seperti apa ini.

sedetik kemudian, seorang gadis berambut pendek sebahu berlari kecil menghampiri kami, eum atau maksudnya menghampiri Umji.

adik Umji tersenyum,"ku cari kemana mana ternyata kau disini"

Jaemin menaikkan satu alisnya, "siapa?"

"ah!, ini adikku, Ryujin namanya."

Ryujin membungkuk sopan.

"apakah kita hanya bisa bermain di sini?, aku ingin berjalan jalan" Rengek Dahyun.

Minju menonyor kepala Dahyun, "apesi ni bocah, udah sini ae ngapa anying."

"ga seru ah kak!"

"hai" Panggil seseorang dari arah belakang.

reflex pemuda pemudi ini langsung menoleh secara bersamaan ke arah gadis di belakangnya.

Hyunjin melirik gadis itu malas, "siapa anjir?"

"kudet banget ampe ga kenal ma gue" Ia mendengus.

"lah emang gatau, situ siapa?" tanya Umji menaikkan satu alisnya.

"GUE TUH PUTRI MAHKOTA DARI KERAJAAN FAIRY" bentaknya.

Ryujin menutup lubang telinganya, "kurang kenceng mba Yuqi !" lalu Ryujin terkekeh, "kencengin lagi mba Yuqi, kalo ga bisa kenceng pake toa masjid !" seru Umji dan Dahyun berbarengan.

"kau kira hanya kau yang bisa menaikkan darah tinggi Song Yuqi?!!!"ー Umji, Minju, Ryujin, Dahyun.

"aishh!!" Yuqi mendengus sebal, "berani kok bawa squad" ejeknya.

"yeuu si gembel sekate kate kalo ngomong, sini slepet dulu" Dahyun tertawa jahat.

Yuqi mengernyit heran, "gembel gembel mata lo, gue ni royal ga kek lu, haha."

"batu, gunting, kertas!" seru Jaemin.

plak!!

Umji menampar pipi seorang Na Jaemin dengan lumayan keras, karna sudah terlihat pipinya sekarang sudah berubah warna yang semula putih bersih menjadi merah merona.

sakit ga tuh.

"BISA BISA NYA LO MAEN BATU GUNTING KERTAS DI TENGAH TENGAH KERIBUTAN AMA ORANG HUTAN YANG TIBA TIBA DATENG KEK JAILANGKUNG!!!" bentak Ryujin.

berbagi peran, sang kakak yang menampar, sang adik yang mengomeli, perpaduan yang bagus wahai Umji!.

"weitss, ngomong apa ente ta-"

"udah diem, enek gua dengernya" Suga membekap mulut Yuqi lalu menyeretnya, dan yang terakhir melemparkannya ke dalam danau.

eum oke, tarik kembali ucapan ku yang tadi berbicara jika Suga adalah yang paling sopan diantara yang lain.

"pintー"

Hyunjin, lelaki itu meringis tatkala Minju menjewer telinganya hingga memerah.

"a-ah sakit goblok" karna sudah perih Hyunjin menarik tangan Minju agar melepaskan jeweran di telinganya.

dan akhirnya jeweran itu terlepas.

"lo tuh" Minju menoleh ke arah Suga, "putri mahkota kok di ceburin di sungai, dah ilang image kerennya" Suga dan yang lainnya hanya terkekeh.

"kerajaan Fairy ya" tiba tiba Jaemin mengangguk angguk.

"ada apaan emang di kerjaan Fairy Jaem?" tanya Hyunjin.

"Fairy?! kerajaannya mantan pacar si Umji" Ryujin tertawa lalu mendapatkan tatapan tajam dari sang kakak yang membuatnya berhenti tertawa.

"hehe maaf......"




















❁❁❁

"minju....." Umji memanggil minju yang berada tepat di depannya lalu ia mengeluarkan air mata.

entah apa yang umji pikirkan minju tak tau, tanpa ba-bi-bu minju langsung memeluk umji, "lo gapapa kan ji?" minju mengusap rambut hitam milik umji.

umji memeluk minju dengan erat, ia tetap menangis, tidak berniat sedikit pun menjawab pertanyaan minju.

minju melepaskan pelukan itu, "gaboleh nangis okey?"

"o - okeyy" umji mengusap air mata nya.

minju dan umji merebahkan tubuh mereka di tanah, mendongak melihat langit biru cerah yang di selimuti awan putih dengan angin sepoy sepoy yang menembus tubuh mereka.

"cita cita lo apa?" minju menoleh ke arah umji lalu tersenyum.

"pilot, kamu?"

"berantem sama kamu" Minju menjambak rambutnya frustasi, "yang bener patek"

"e-eh iya neng atuh jangan marah, aku ingin saat aku menangis ada seseorang mengejarku, memegang tanganku lalu memelukku sambil berkata 'semua bakal baik baik aja, percaya sama gue, okey?'"

minju mendengus, "bucin"

"dih si anjing, emang cita cita lo apa?"

minju menghela nafasnya, "yang gue mau cuma satu.....










....kita semua ketemu lagi di kehidupan selanjutnya"

































Magic Kingdom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang