mengalami kejadian buruk dimasa lalu memang membuat kita sangat menderita , kejadian buruk itu bisa jadi trauma kecil untuk kita , bukan hanya soal kelurga ataupun cinta apapun itu yang namanya keangan buruk akan selalu menjadi luka
sama hal nya dengan ku , ah kenalkan namaku lisa , lalisa manoban ini sedikit cerita tentangku , bukan kisah romansa yang indah tapi hanya sekedar romansa yang menyedihkan
aku pernah mencintai seseorang begitu tulus , bahkan aku mencintai nya melebihi diriku sendiri , dari awal yang bukan apa apa aku bisa menempuh nya dengan cukup waktu yang lama bersamanya
walau aku pada akhirnya kisah cintaku berakhir begitu tragis aku di khianati , aku di bohongi , dan inilah aku sekarang lalisa dengan kepribadian yang baru
lalisa yang dingin tanpa perasaan lalisa yang penyendiri , tak ada yang menarik dalam hidup lalisa sekrang semuanya monoton dunia berwarna jika di lihat orang orang tertawa namun tidak bagi lalisa semuanya abu abu
bahkan sosok teman pun lisa sudah tidak punyaa ia benar benar menyendiri sekarang , salah siapa? bukan kah dunia terlalu kejam padanya?
"bagaimana dengan pernikahan yang mamah tanyakan kemarin ? jawaban mu apa li ? "
"terserah mamah saja ya , lisa cape mau istirahat"
pagi itu hal mengejutkan bagiku setelah semua luka yang aku alami , kini rasanya semakin memburuk dengan perjodohan yang akan di lakukan oleh kedua orang tua
menghela nafas menatap langit langit kamar , semua nya nampak begitu melelahkan , bisakah aku beristirahat sejenak ?
"li boleh papah masuk?"
aku kembali membuka mata , berjalan membukakan pintu
"masuklah pah"
"kau tampak begitu kacau hari ini , semua baik baik aja li?"
aku tersenyum , inilah aku , aku tidak memperlihatkan wajah murung dan capek ku pada kedua orang tua ku , kalian tau bagaimana rasanya itu? menunjukkan senyuman ketika hati kira benar benar berantakan
"semua baik baik aja pah"
"soal pernikahan mu , semoga kamu menerima nya , bukan kah kau capek terus bekerja seperti ini pulang malam , jika punya suami tentu ada yang mengurusi mu"
andai papah tau andai mamah tau , kalau aku ini tidak menyukai laki laki , dan andai mereka tau jugaa kalau saat ini aku benar benar berantakan , andai mereka tau hatiku sedang menjerit ingin sekali rasanya mengadu pada mereka namun itu tidak mungkin , selama ini aku menyembunyikan seksualitas ku dari mereka
malam ini keluarga dia yang akan di jodohkan denganku datang ke rumah , tentu untuk proses lamaran dan menentukan tanggal pernikahan , aku merenung di kamar belum mau keluar kamar meskipun sodaraku memanggil sejak tadi menyuruhku keluar
"apa ini rencanaMu? dengan pernikahan ini akan kah kehidupan ku jauh lebih baik lagi? akan kah semua penderitaan yang aku alami dari dulu hingga sekarang semuanya akan berakhir? jika iya aku akan menerima nyaa dan mungkin ini bisa membuatku kembali ke jalan yang benar mencintai sosok laki laki seperti pada umum nyaa" ucap ku tak terasa air mataku lolos begitu saja
"kak?"
rose adik sepupuku memanggil , aku menoleh lantas tersenyum , aku tau rose tidak tega denganku ia pasti melihat jejak air mata di kedua pipiku
"aku akan segera keluar rose , tunggu ya" rose mengangguk
aku pun bersiap , menghela nafas , berkata pada hati bahwa semua akan baik baik saja
