Bab 38 (End)

9.6K 307 21
                                    

Haloo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo... Sepertinya ini bab terakhir 😭 terimakasih sudah menemani mas Arsen dan Mbak Vanya 😊❤️

'
'
'

Sampai di rumah sakit ternyata Vanya belum bisa melakukan proses persalinan, karena mulut rahim belum terbuka dengan sempurna. Ia terus mengalami kontraksi yang kuat, sakit perut dan mulas yang hebat, suhu tubuh meningkat dan mengeluarkan banyak keringat. Vanya seperti terlihat sangat kesakitan.

Daritadi Arsen tak beranjak kemanapun, terus menemani Vanya sambil membacakan ayat suci Alquran. Tangannya terus menggenggam tangan istrinya.

Vanya sedikit merasa tenang mendengar alunan ayat suci Al-Quran yang keluar dari mulut Arsen. Beruntung sekali dia mendapatkan suami yang Sholeh seperti Arsen ini. Demi apapun ia tidak akan pernah meninggalkannya.

"By....Aww.." Vanya kembali mengalami kontraksi yang hebat. Sepertinya si bayi sudah meronta ingin segera keluar dari perut ibunya.

"Kenapa Sayang?" Tanya Arsen panik.

"Panggil dokter cepet, nggak usah banyak tanya!" Jawab Vanya sambil menahan rasa sakit.

Arsen langsung memencet tombol bel dan beberapa saat kemudian, dokter Alena beserta suster datang.

"Sepertinya sudah waktunya si bayi keluar." Ucap dokter Alena, "Suster cepat siapkan semuanya untuk persalinan, sekarang!"

Para tenaga medis mulai sibuk dengan tugasnya masing-masing.

"Semangat ya sayang!" Kata Arsen berbisik di telinga istrinya sambil mengelap keringat yang terus menerus keluar dari dahi sang istri.

Dokter Alena sudah siap dengan sarung tangannya. Membimbing Vanya untuk terus mengejan agar si bayi pertama cepat keluar.

"Ayo Bu tarik nafasnya ya, hembuskan perlahan!" Kata dokter Alena memberikan aba-aba.

"Sak--it by!!!" Jerit Vanya kesakitan, tapi ia tidak menyerah sama sekali. Ia harus kuat setidaknya sampai kedua anaknya lahir ke dunia.

Vanya mencengkeram erat lengan suaminya. Kukunya yang panjang menancap di kulit putih suaminya. Arsen tak keberatan sama sekali meskipun dirasa sangat perih. Namun ini tidak sebanding dengan sakit yang sekarang sedang Vanya rasakan.

"Ayo Bu sedikit lagi!!!"

"Semangat sayang kamu pasti bisa!!" Arsen terus-terusan menyemangati istrinya.

Oekkkk....oekkkkkk.......oekkkk.......

Bayi pertama telah berhasil keluar dan ternyata berjenis kelamin laki-laki. Si jagoan yang akan melindungi ibu dan adik-adiknya saat Arsen sedang jauh.

"Selamat ya Pak, Bu anak pertama kalian laki-laki." Kata Dokter Alena memberikan selamat. "Ayo Bu sekali lagi ya? Kita bantu keluarkan adiknya."

Selang puluhan menit kemudian si bayi kedua yang berjenis kelamin perempuan telah lahir. Seorang putri yang akan melengkapi keluarga kecil Arsen dan Vanya.

Perfect Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang