4

2.9K 94 0
                                    

giselle pov

gue memegang penis shotaro yang belom sepnuhnya menegang. sedangkan shotaro masih memperhatikan apa yang gue lakukan dengan adiknya itu.

gue kocok pelan pake tangan dan gue kecup pelan bagian kepalanya. shotaro berekasi dengan melenguh pelan. setelah cuku[ tegang gue masukin deh penisnya ke dalem mulut gue buat melakukan blow job.

"nghhh...." desah shotaro keenakan menengadhkan keapalanya dan mulutnya ke buka tanda gue berhasil bikin dia horny. lagian mana ada sih cowo normal diginiin ngga horny?

karena gue ngga mau dia orgasme di mulut gue, akhirnya gue melepasnya. dan shotaro terlihat kecewa dengan kelakuan gue.

"kenapa?" tanyanya dengan mata sayu.

"i want you ride me to heaven," ucap gue naik ke pangkuannya dan melumat bibirnya itu.

"mhhhh... akhhh..." shotaro mengigit bibir bawah gue pelan dan lidahnya masuk menerobos baru tau gue dia lumayan jago ciuman.

shotaro melepaskan tautan kita beralih mengecup rahang hingga leher gue. 

"enghhh..." desah gue saat shotaro bikin hickey di leher gue sedangkan tangannya meremas pantat gue yang masih mengenakan rok dan celana dalam. 

penisnya yang tegang pun menggesek-gesek vagina gue yang basah tertutup celana dalam.

"sayang, mainnya di kasur aja ya ahhh..." ucap gue berusaha keras untuk mengatakannya.

shotaro mengangguk dan mengecup pelan pundak gue. ia menggendong gue menuju kamar dan menurunkan pelan ke kasur.

tanpa banyak bicara shotaro melepaskan semua celananya yang memang sedari tadi belum gue lepaskan secara full saat gue melakukan blow job. selanjutnya shota yang full naked tersenyum ke arah gue.

tangan gue menuntun kedua tangannya untuk meremas payudara gue. tentu saja gue menikmati sentuhannya. tangan gue memeluk leher shotaro yang sedang melihat mata gue intens, sedangkan gue mendesah pelan.

karena gue  menginginkan lebih, gue mendorong tengkuk shotaro agar menghisap dada gue. tangan kiri gue menyelinap ke dalam undarware gue sendiri dan memasukan jari telunjuk dan tengah gue ke dalam vagina untuk pemanas sebelum memasukan penis shotaro ke lubang gue. reflek gue agak ngelebarin kaki, biar lebih leluasa gerakin jari.

"ahhh.... shhhh... emhhhehh..." desah gue karena akan mencapai pelepasan padahal itu cuman pake jari gue sendiri.

shotaro yang sadar gue ternyata main sendiri, dia menyingkirkan tangan gue menggantinya dengan dua jarinya yang dengan cepat mengocok vagina gue.

"enak ngga?" tanyanya melihat ke arah gue yang udah kelimpungan. 

gue menganngguk sebagai jawaban, lalu sekitar lima menit gue mencapai puncak pelepasan. vagina gue udah basah banget.

"aku masukin ya? keluar di luar kan?" tanyanya meminta persetujuan gue.

"yes, fuck me," kata gue tersenyum. "bisa masukinnya?" 

"bisalah. aku ngga sepolos yang kamu pikirin, sayang."

shotaro mengocok pelan penisnya dan memposisikan penisnya di bibir vagina gue.

"shhhh.." gue mendesis pelan. 

shotaro masih serius untuk mencoba memasukan penisnya. sampe dia berhasil dan ya jelas kita mendesah enak karena penyatuan kita.

sumpah ini cowo gue rasanya udah pernah deh having sex soalnya dia gerakinnya brutal banget dan ngerti gimana manjain gue biar sama-sama enak. gue jadi malah curiga sebenrnya ini bukan pertama dia ngelakuin. tapi at all gue menikmatinya.

"akhh.." desahnya pelan semakin cepat menggerakan pinggulnya memegang paha gue agar semakin lebar untuk mengangkang.

"mhhh enghh cepetinh," pinta gue karena gue akan mencapai orgasme.

shotaro dengan senang hati melakukannya, "kamu juga ikut gerak dong."

gue akhirnya ikut gerakin pinggul gue berlawanan arah sambil meremas seprei. shotaro yang tau gue akan sampai dia menekan-nekan klistoris gue otomatis gue menggelinjang dan mencapai pelepasan. gue lemas dan berhenti untuk gerakin pinggul, sedangkan shotaro masih menggenjot gue dengan tempo yang sama.

"cium," pintanya mendekatkan kepalanya ke muka gue.

kita saling melumat, saking panasnya kegiatan kita keringat shotaro pun banyak mengalir jatuh ke muka gue. tangannya meremas, memilin dan menekan-nekan nipple gue dengan ibu jarinya.

"emphh.." desah gue desela-sela lumatan karena gue udah sampe lagi.

saking semangatnya cowo gue genjot, tetisnya sampe kerasa banget nyentuh bokong gue. dan tentu aja menimbulkan suara penyatuan dari kita. sebenernya gue udah lemes banget, tapi shotaro belom juga sampe orgasmenya. dan ini udah setengah jam lebih padahal.

shotaro melepas ciuman panasnya, "aku mau nyoba gaya kamu nungging dong," ucapnya serius tanpa melepaskan penisnya ia membalikan badan gue.

"sayang tapi aku pengen keluar di dalem," ucap shotaro nawar mulu dari tadi.

gue ngangguk, "tapihh remes lagi da ahh da akuhh.." daripada dia ngambek kan, lagian ini bukan masa subur gue. tapi besok-besok gue bakal wajibin dia pake kondom aja deh soalnya ya kali nanti dia keterusan, gue yang repot kalo jadi anak.

tangan kanannya meremas payudara gue sedangkan tangan kirinya mengelus-elus bagian dalam paha gue. sumpah rasanya tuh nikmat banget. 

"aku capeh enghh.." ucap gue udah ngga kuat lagi buat nungging karena lagi-lagi gue orgasme.

shotaro melepaskan miliknya dan menggendong gue menuju dinding dekat kaca menuju balkon. dia menghimpit gue ke tembok hingga payudara gue menempel di dadanya yang bidang, melingkarkan kedua kaki gue ke pinggangnya. 

"emppph.. anghhh...." desahnya semua ototnya menegang antara menahan tubuh gue dan berusaha menggerakan pinggulnya untuk mencapai klimaksnya.

setelah lima sentakan kuat penis shotaro berkedut di dalam gue tanda akan mencapai orgasme. gue mencakar pelan punggungnya. 

"akhhhhh..." desahnya memelankan tempo gerakkan pinggulnya lega karena spermanya membanjir hingga keluar menetes kelantai.

"seneng ngga keluar di dalem?" tanya gue menyembunyikan wajah di ceruk lehernya.

"seneng lah, besok-besok boleh lagi ngga?" tanyanya senang dan membawa gue berbaring di kasur tanpa melepaskan tautan kelamin kita.

"boleh, tapi kamu pake kondom."

dia tersenyum tetap senang mengecup pipi gue. "aku mau lagi, boleh ya?"

"sekarang?" tanya gue heran karena gue udah lemas.

"iya, women on top. pelan juga gapapa," ucapnya menarik gue untuk mendudukan gue di pinggulnya.

gue bergerak pelan, karena emang udah ngga bertenaga. sedangkan shotaro cuman diam meletakkan kedua tangannya di belakang kepala memperhatikan gue yang kewalahan bergerak di atasnya.

"cantik banget kalo di liat dari sini," katanya pelan.


----

vote ma komen yee tangan gue pegel nih ngetik panjang banget 

a cup of sprite; [shotaro x giselle]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang