Paul's Action

113 13 1
                                    

Percy tidak pernah sekalut ini sebelumnya. Pemuda itu selalu menganggap semuanya mudah. Tapi kali ini berbeda. Ibunya, Sally tidak lagi ingin sendiri. Oke, bukan sendiri dalam artian selalu ditinggal oleh Percy. Tapi, sendirian dalam artian pasangan hidup. Ibunya memang sudah lama melajang semenjak Gabe berubah menjadi patung bernilai fantastis dan Percy akui dirinya memang sering meninggalkan Sally karena misi dan musim panas yang ia habiskan di camp.

Tapi, bukankah ini terlalu cepat? Demi Hades, Percy belum rela harus memanggil orang lain dengan sebutan 'papa'.

Memikirkannya saja Percy sudah bergidik sendiri.

Kali ini ia berjalan tertatih menuju ujung tangga. Berusaha mengintip Sally dan Paul yang masih terlihat pucat. Yah, bagaimana tidak pucat? Percy dan kawan-kawan datang dengan tiba-tiba dengan luka menganga ditubuh lalu sembuh dengan sendirinya. Magic macam apa yang mampu membuat semua luka sembuh seketika hanya dengan meminum ramuan?

Orang waras tentu akan tertawa jika mendengarnya. Dan sayangnya, ada orang waras yang melihat secara langsung kesembuhan luka menganga ditubuh mereka itu.

Oh mist. Kenapa bisa tidak berfungsi pada pria itu?

"Perlu aku mempertanyakan kesungguhan mist untuk melindungi para Demigod?" Percy meruntuk pelan. Tangannya menggenggam pegangan tangga dengan erat. "Atau jangan-jangan dia sama dengan ibu?"

Percy menggeleng pelan. Tidak, tidak mungkin. Bisa saja mist sedang error hari ini hingga Paul bisa melihat semuanya.

"Aku tahu, banyak yang harus kujelaskan padamu. Tapi tidak hari ini, Paul. Maafkan aku."

Suara ibunya terdengar lirih. Membuat Percy meneguk air liur nya dengan susah payah.

"It's okay. Aku akan menunggu. Apapun itu, aku tetap percaya padamu."

Percy menarik nafas dalam. Sesering-seringnya dia menenggelamkan diri kedalam air, tidak pernah sedikitpun ia merasa kekurangan oksigen seperti saat ini. Rasanya seperti seseorang membekap mulut dan hidungnya.

Paul, sesosok pria yang baru saja datang kekehidupan Percy dan mencoba masuk kedalam kesehariannya. Percy tidak mengenalnya, dia tidak berharap untuk bisa mengenal orang itu karena Paul hanyalah orang asing. Paul tidak bisa masuk begitu saja kedalam kehidupan Percy dan Sally.

Tapi, kenapa suaranya barusan terdengar jujur dan sungguh-sungguh?

Ingatkan Percy untuk memeriksakan diri ke dokter THT. Karena Percy berharap ia salah mendengar.

"Omong-omong, putramu terlihat hebat, dia terlihat seperti sosok pejuang."

Percy hendak tertawa. Tangannya hampir saja tergelincir. Namun, semua masih bisa ia kendalikan untuk tetap berdiri tegap. Dirinya terlihat seperti sosok pejuang? Kheh, yang benar saja.

Dia memang seorang pejuang. Seharusnya Paul tahu bagaimana ia mengacungkan Reptide-nya tanpa gentar kehadapan monster-monster. Menebasnya tanpa ampun hingga butir-butir debu berhembus menerpa wajahnya.

Dan seharusnya Paul tahu bagaimana Percy takluk dihadapan ibunya hanya karena kue biru yang sudah habis dan tidak ada sedikitpun sisa didalam toples. –Lupakan bagian ini-

Hingga akhirnya lamunan Percy terbuyar karena seseorang yang hendak menyentuh pundaknya. Refleks Percy menangkis dan hendak memukul orang itu. Tapi, Percy urungkan karena sosok Annabeth yang berwajah masam.

"Ingin memukulku, Otak Ganggang?" Katanya datar.

Percy menggeleng. Menurunkan tangan kanannya dan tersenyum sedikit. "Maaf." Ucapnya singkat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Percy's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang