"uhmm permisi boleh...kenalan" tangan kanan gadis itu pun terulur
Barel yang melihat tanpa mau menerima uluran tangan tersebut hanya menatap manik hitam gelap seorag gadis didepan nya ini tanpa menjawab dirinya hanya menjawab dengan gerakan mata yang turun kearah tepat tetera kearah ukiran nama Barelsyah Alfa Gazsa gadis tersebut pun menarik uluran tangan nya dan tersenyum
"oala Barel kenalin Natrisya Nata weldan panggil aka Nana apa enggak sayang juga boleh ehhhehe" ucap gadis yang baru mengenal kan namanya sambil terkekeh, Barel yang mendengar nya langsung membuang muka dan memainkan handphone nya kembali kedua teman Barel hanya menggeleng gelengkan kepala
"halo kk natrsiya salken saya Varo" ujar ucap seorang cowok memakai baju putih serta kalung yang melekat pada lehernya itu
"salken kk saya Henry" ucap seorang cowok sedikit blasteran
" oh hai salken juga jangan formal hihiih sama kk, kk nya gk enak"
"oh iya maap ganggu ya tadi dare di kasih sama temen temen" Varo dan Henry hanya menganguk Nana pun segera berbalik langsung teringat sesuatu
"oh iya Barel ada wa enggak? ini bukan dare kok kan sayang udh disini gk tapi gk minta wa hehehe" Nana pun mengeluarkan handphone nya dan mengulurkan nya ke Barel, Henry yang di samping Al menyikut lengan cowok tersebut hanya melirik tajam ke Henry , Varo yang melihatnya pun mengambil handphone Nana
"sini biar gue aj kk yang ketikan sekalian wa gue sama Henry " ucap Varo sambil mengetik nomor di handphone Nana, Nana hanya mengangguk mengiyakannya
Henry yang sedari tadi melihat ke Nana meneliti gadis tersebut dan matanya pun tertuju ke tangan gadis tersebut yang terlillit perban
jadi dia yang gue tabrak pantesan gk asing . batin Barel
"kk itu tangan nya kenapa" ucap Henry, Varo dan Barel sontak melirik tangan nana
"ohh ini tadi waktu olahraga gk hati hati" ucap nana sembari tersenyum Henry pun hanya mangut mangut
"nih kk udah" ucap Varo, Nana pun menerima handphone nya dan mengeceknya dengan cara menelpon nama yang tertera di handphone nya, handphone Barel berdering pertama kali setelah itu disusul Varo dan Henry
" heheheh nyambung berarti enggak hoax yaudh kalo gitu kk duluan ya dan terimaksihh " ucap Nana sambil berbalik baru 2 langkah Nana berjalan ia pun berbalik lagi
"Barell! kalo Nana suka sama barel gimana" sontak saja Varo Henry tersedak air liur sendiri jangan lupakan muka Nana yang polos ,wah wah sungguh kakak kelasnya ini baru kenal tapi sudah menyatakan perasaan pikir mereka berdua dan langsung terkekeh pasalnya gadis cepol asal satu itu tidak takut akan aura dan lirikan tajam dari Barel
Barel yang mendengarkan nya hanya melirik tajam kakak kelasnya itu dan langsung membuang muka, Nana yang melihat itu pun merengut sebal ia pun maju selangkah
"Barell itu tadi bukan dare suerr" ntah sejak kapan pipi gadis itu merah mungkin karena menahan malu? dan kedua jari yang membentuk peace oh satu lagi manik hitam legam yang sedikit bengkak habis menangis menambah kesan imut?
Barel pun hanya berdiri dan dengan segera keluar dari kanti, Henry dan Varo yan melihat itu sontak saja langsung berdiri dan meminta maaf kepada kakak kelas nya ini atas perilaku Barel, Nana hanya tersenyum kemudia kembali kemejanya
"nape muka lu bete he" tanya Lia
" masa iya Nana bilang suka ke dia dianya kabur" ucap Nana sambil memanyunkan bibir nya sontak saja membuat Fira dan Lia melotot dan
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik kelas (ON GOING)
Teen FictionWARNINGG!!! PERINGTAN!!! . . Sebelum itu saya minta maaf ini bukan cerita bad boy maupun bad girl ini hanya cerita biasa dari cerita pantasi sebelum tidur and don't copy my Cerita ") "barel udah suka belum sama nana?" "gk" "besok pasti udah suka sam...