05 - Hereditas (2)

1.8K 617 3.2K
                                    

Assalamualaikum....

Selamat pagi Jumat. Shollu 'ala nabi.

Jangan lupa solawat yang banyak.

Apa kabar kalian? Berharap kalian semua dalam limpahan anugerah dan bahagia.

Bagaimana nih bab kemarin?

Jangan stres dulu sama bab kemarin. Itu baru dimulai. Yang bikin stres masih ada di depan, yang bikin sesenggukan buanyak banget di depan, yang bikin nggak bisa tidur jangan ditanya, yang epik tenang aja ada, yang bikin baper juga ada, dikaretin warna kuning.

Makasih ya sudah setia nungguin unggahan cerita ini. Saya mensyukuri kalian sebanyak adanya. Semoga tetap betah.

Bab ini saya tulis selama dua hari secara berkala dan menghabiskan waktu fokus belasan jam. Sama bab kemarin karena ini dibagi dua. Bab ini saya rajut hati-hati dan penuh konsentrasi. Karena penggalannya bakal terasa berbeda sebab disambung oleh POV Sel.

Di UYS 1 kan lagu tema utamanya Remember Me by Prince Husein. Nah, di bab ini saya bakal memperkenalkan lagu tema utama untuk UYS 2 yang tentu saja nggak kalah berkesan. Saya memilih lagu ini karena semua aspeknya cocok. Sinematik, liriknya sesuai, musiknya nyatu, dan vibes UYS 2 banget. Langsung kalian cari dan putar sambil untuk bab ini.

Judulnya 1000x by Jarryd James ft. Broods. Dijamin bakal jadi lagu favorit kalian selanjutnya dan bakal bikin kalian ingat sama UYS 2 sebagaimana Remember Me by Prince Husein. Please banget, jangan baca bab ini tanpa lagu itu. Kalau nggak kalian bakal kehilangan momentum pertama ketemu kesannya.

Jangan lupa komentar yang banyak. Minimal tembus 4K komentar bakal saya unggah bab selanjutnya. Jadi, selamat patungan.

Selamat membaca dan bantu saya temukan typo.

**********
*************

05 - Heriditas (2)

[Selena]

Aku dan Kansas bertatapan cukup lama bersama keheningan yang menjalin banyak pertanyaan. Aku benar-benar berusaha untuk mencari celah dari apa yang Kansas ceritakan, dan kutemukan beberapa. Burung peregrin di pundak Kansas mulai merentangkan sayapnya, dia sudah kembali memikirkan untuk pergi. Tapi sebelum dia semakin yakin, rakunku segera kuubah menjadi peregrin pula, betina berbulu cantik, agar Kansas merasa aku sedang berada dalam pikiran yang sama. Kuletakkan tanganku di lutut Kansas, dia memperhatikannya, lalu menatapku. Dan dia mulai berpikir aku mempercayai ceritanya.

Peregrin punyaku terbang ke kursi, sedikit merayu dengan rentangan sayap agar peregrin Kansas tidak berpikir untuk kabur. Dan itu berhasil. Peregrin Kansas menyusul. "Terus?" tanyaku agar Kansas melanjutkan ceritanya.

"He told me the origin story of why I was named right after him. Kansas adalah pemberian dari Ayah karena dia pengin aku punya nama yang selaras seperti namanya. Dan Greyson adalah pemberian dari Bunda."

Mataku melebar. "Kenapa aku mulai berpikir Tante Lexi selama ini tahu tentang Grey?"

"She is. Dia tahu," jawab Kansas dengan alis mengendur dan seperti pahit untuk mengatakannya.

"Dan ayahmu nggak pernah tahu itu?" tanyaku lebih hati-hati.

Kansas mengembuskan napas. Lalu menyeka air mata di wajahnya yang sepanjang dia bercerita tadi nggak berhenti mengalir. Padahal selama ini aku nggak pernah lihat Kansas menangis.

Maksudku, pikirannya pasti bertumbuk dan merasa nggak tahu harus percaya yang mana. Aku pun sama. Semuanya terasa nggak bisa disanggah. Lima belas tahun hidup, ternyata dia bukanlah dirinya yang dia tahu. Itu seperti Kansas baru saja diberi tahu bahwa dia adalah anak adopsi atau semacamnya. Bukan sesuatu yang buruk, tapi kadang hal-hal menjadi bias ketika kenyataan keluar dari cangkangnya, dan itu menjadi sangat sulit untuk disejajarkan dengan realita yang selama ini kita percayai.

Under Your Spell 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang