jenlisa story!!!
seorang wanita dijodohkan dengan wanita?! sudah gila dunia ini. semua berawal dari aku yang dijodohkan oleh orangtua ku dengan wanita cuek, sombong, dan super dingin. seketika aku merasa mimpi buruk menjadi nyata-jennie
cerita fiksi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
lisa pov
call
"halo bambam"
"ya phi?"
"jangan pulang terlalu malam dan ingat jangan bawa pulang wanita!"
"tenang sajaa phi, aku akan pulang sebentar lagi aku hanya bertemu teman-temanku"
"hati-hati bam!"
"okee, terimakasih phi!"
tutt
sekarang sudah jam 9 malam, sejak tadi makan siang bambam pergi bertemu dengan teman-temannya sedangkan aku dan chaeyoung kembali ke kantor. sekarang aku sedang menunggu di lobby mall untuk menjemput jennie. dia habis meeting dengan klien untuk endorse di instagramnya, ya dia selain model dia juga selebgram.
aku sudah melihat jennie dari kejauhan. dia sedang berpamitan dengan manager shim. jennie menggunakan baju crop t-shirt yang lumayan memperlihatkan perut ratanya. aish kenapa dia harus menggunakan baju yang begitu terbuka ketika meeting dengan klien.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kau pakai baju seperti itu saat meeting dengan klien? apakah itu tidak terlalu terbuka" ucap ku pada jennie yang baru saja memasuki mobil dan duduk di kursi sebelahku.
"apa? ada yang salah? aku memakai coat ini tadi" katanya dan memperlihatkan coat yang ada digenggamannya. oh dia memakai coat, aku hanya mengangguk.
"dimana taeyoung ahjussi?" tanya jennie padaku
taeyoung yang selalu menjemput dan mengantarnya dulu manager shim yang selalu menjemputnya tapi entah mengapa perasaanku lebih tenang jika orang yang benar-benarku kenal yang menjaganya.
"kenapa? dia sedang menemani bambam"
"oh, aku bisa di antar manager shim. dari kantormu ke sini jauh dan pulang ke rumah juga jauh, lebih dekat dari kantor ke rumah"
"anni, aku mau mengantarmu kemana saja menjemputmu dimana saja asal kau baik-baik saja" itu benar karena dia tanggung jawabku.
"aish mulut manismu itu pantas saja banyak yang terbuai dengan omonganmu"
