Chapter 2

13 3 0
                                    

📃📃📃

Happy reading 💕

*
*
*

I'm leaving
~ Disyara ~


"Guys gue pulang duluan yaa ada urusan".
Ucap Disyara dengan senyuman terukir di bibirnya yang mungil itu.

"Ehhh Ra gue mau ngomong soal the jack, besok ada yang nantangin kita balapan di sirkuit Ra."
Ucap Didit sedikit berteriak.
Disyara cukup mengacungi jempolnya, pertanda setuju. Lalu dia naik ke motor nya dengan menjalankan kecepatan penuh.

"Dasar anak itu selalu saja begitu,huh dahlah biarin aja."
Lanjut Didit sambil naik ke motor nya dan menjalankan nya dengan santai.

Skip...
~ Rumah Disyara

"Assalamualaikum Omah, Opah."
Ucap Disyara sambil masuk ke dalam rumah Yang sepi layaknya tak berpenghuni.

"Bi mana Omah sama Opah kok sepi sih,"
Tanya Disyara sedikit berteriak diruang tamu sambil jalan ke arah tangga untuk naik keatas kedalam kamarnya.

"Itu non nyonya besar lagi dikamarnya lagi beres-beres buat berangkat besok ke Bandung."
Balas bi Ida ART dirumah sambil membersihkan patung-patung harimau milik tuan George.

"Oh iya bi makasihhh."
Ucap Disyara sambil berlari ke atas ke arah kamar omah dan opahnya.

Setelah diatas dia kaget liat kamar omah dan opahnya berantakan baju yang udah ada di koper, sepatu-sepatu yang tak terpakai yang sudah dimasukkan ke dalam dus yang sudah siap dibagikan ke yang lebih membutuhkan, dus dus berisi barang omah dan opah nya yang udah tertata untuk diangkut ke bawah untuk dimasukkan ke mobil.

"Omah Opah kalian kok udah pada beres-beres sih, katanya ke Bandung nya 2 harian lagi. Tapi kok udah pada beres sih,"
Ucap Disyara sambil menggerutu seperti bocah.

Yaa Disyara ketika bersama keluarga nya yaa seperti ini kayak bocah.

"Ehhh kamu Sya ayo sini masuk."
Ajak Omah sambil melirik Disyara dan melambaikan tangan mengajak Disyara masuk.

"Iya omah Disyara masuk."
Disyara masuk dengan berjalan gontai lesu.

"Omah kata bi Ida bener besok pindahnya?aku kan belum siap-siap ditambah lagi belum ngucapin perpisahan sama temen sekolah aku."
Ucap Disyara sambil memperhatikan opahnya yang sedang memasukkan senjata-senjata kesayangannya.

"Iya sayang maafin omah yaa,ini ngedadak banget karena kantor Opah  yang ada di Bandung lagi direnovasi jadi kita semua harus ke sana, gak mungkin dong harus bulak balik Jakarta Bandung kan gak lucu sayang."
Ucap omah dengan penuh kasih sayang.

"Iya deh omah kalo gitu aku beres-beres dulu yaa,"
Setelah itu Disyara bangkit dan menjinjing tasnya.

"Sya jangan lupa minta bantuan sama mas Dadang ya."
Ucap omah dengan membawa koper-koper itu keluar.

"Siap omah laksanakan, hehe".
Balas Disyara dengan lelehan lucunya.menggemaskan uhhh

***

"Aduh gak siap gue harus terpisah sama para gesrek,hehe ntarr gue bakal kangen banget sama kalian."
Monolog Disyara sambil melamun tentang kenangan-kenangan bersama mereka.

DISYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang