Siapa Kamu

3 1 0
                                    

Meskipun malam ini kita makan dirumah baru tetangga kita, tetapi ibuku membawa makanan juga untuk disana, sekalian nyicipin masakan ibu.

Malam sudah tiba, aku dan keluarga ku siap-siap untuk pergi makan malam. Aku hanya berpakaian santai, celana jeans dan kaos saja, tapi tetap keliahatan rapih, karena aku menata rambut ku dengan baik.

Saat tiba didepan rumah nya, ibu ku memencet bell rumah nya. Lalu pintu dibuka, aku melihat seorang wanita yang aku yakin dia adalah ibunya.

"Oh, kalian sudah tiba, silahkan masuk, aku sudah menyiapkan semuanya" kata wanita itu.

"Terima kasih, aku juga membawa sedikit makanan" kata ibuku

"Oh yaampun, terima kasih, mari masuk"

Kita pun masuk dan diantar ke meja makan malam, disana aku melihat dua pria sedang duduk, ya, cowok itu dan ayahnya.

Untuk pertama kali aku melihatnya dari dekat. Oh jadi dia.

"Ayo silahkan duduk" kata suaminya. Kami pun duduk bersama. Aku duduk di depan cowok itu.

"Ooh ini anak mu ya? Cantik nyaa" puji ibunya.

"Terima kasih" kataku. Aku melihat cowok itu, sepertinya dia masih sangat asing melihatku, karena dia terus melihat kearah ku, padahal aku pernah melihatnya, meski dari jauh.

"Ah, kay.. Ini anak tante, kemarin tidak sempat ketemu kan. Ayo kenalan" kata ibuku. Aku mengulurkan tangan ku untuk berkenalan dengan nya "Kirana". Dia balas menjabat tangan ku "Kayavine".

"Baiklah, ayo ayo silahkan makan" kata ibunya. Kami pun makan bersama. Disana kita sambil bercerita bagaimana aku dan keluarga ku bisa tinggal di thailand.

"Kirana, gimana sekolah di thailand?" tanya ibu kay. Ah, karena dia lebih tua dari ku, aku memanggil nya P'kay.

"Baik tante, semua nya menyenangkan disana" jawab ku.

"Baguslah, udah pernah keliling kota ini?" tanya nya lagi.

"Belum tante" jawab ku.

"Ah, dia memang tidak suka berkeliling, katanya tidak ada yang bisa diajak untuk nemenin keliling. Padahal temen di kampus nya banyak. Tapi gak pernah keluar hanya untuk sekedar jalan-jalan" kata ibu ku, 100% benar.

"Oh, kalau gitu, keliling bareng kay aja, gimana?" aku tersedak sedikit mendengar pertanyaan ayah nya P'kay.

"Ah aku tidak mau merepotkan P'kay om"
"Ooh ayo aku ajak sekarang" sahut P'kay tiba-tiba. Aku bingung harus jawab apa, sama teman kuliah ku aja belum pernah jalan-jalan bareng, tapi sekarang sama P'kay? Yang baru aja aku kenal.

"Udah sana, sekalian kamu kenal kota ini lebih luas" bujuk ibuku. Haa ini sungguh berat. Tapi mau gimana lagi?

"Baiklah" kataku. P'kay langsung berdiri dari meja makan nya "Aku siap-siap dulu" katanya. Aku bingung, kenapa dia sangat bersemangat?

-
P'kay mengambil kunci mobil dan sudah siap "Ayo" katanya.

"Bu, yah, aku pergi ya, om, tante, permisi" kataku sopan lalu menyusul P'kay.

Aku menghampiri P'kay yang sudah di dalam mobil. Ha, aku merasa pergi dari rumah memang sudah rencana dia. Tapi karena ada aku, dia jadi tidak bisa pergi. Makanya semangat ngajak aku. Menyebalkan.

Aku masuk kedalam mobil P'kay. Dia tersenyum ke arah ku. Aku menatap nya bingung.

"Ada apa?" kataku.
"Tidak ada" lalu dia mulai menyetir. Entah mau kemana. Aku tidak senyum sama sekali dikondisi ini, tidak jutek juga. Hanya tanpa ekspresi, perasaan mager buat pergi.

"Kau mau kemana?" tanya nya.
"Kemana saja"
"Baiklah"
Sepi seketika, hanya radio yang terdengar disana.

P'kay memberhentikan mobilnya di taman dekat danau.

"Turunlah, kita sudah sampai" katanya. Taman? Aku fikir dia mau ngajak muter-muter kota.

Kita duduk dibangku taman yang didepan nya ada danau. Kita diam sebentar disana sambil memandang langit malam. Benar-benar sangat indah.

"Kau tidak mengenalku?" tanya nya tiba-tiba. Lah, kan tadi udah kenalan.
"Tau"
"Serius? Siapa?" tanya nya senang
"P'kay"
"Hmm" senyum nya tiba-tiba hilang.
"Tadi kita udah kenalan. Kenapa bertanya lagi?"
"Gini deh, tau film Who are You?"
"Tau"
"Udah nonton?" senang nya lagi mengharapkan harapan yang tidak aku pahami.
"Belum, aku mendengarnya saat pergi ke toko tadi, saat ingin membayar, orang dibelakang ku membicarakan itu, bukan kah itu drama korea?"
"Oii mereka pasti membicarakan remake nya yang dari thailand."
"Oh ya? Baru tau"
"Kau tidak pernah melihat sosial media?"
"Aku lebih lama tinggal di Indonesia dan Korea selatan. Sosial media ku isinya tentang korea dan indonesia semua."
"Ooh, kau harus melihatnya nanti, kamu akan paham kenapa aku bertanya, boleh pinjam hp nya?"

Aku bingung, tapi aku berikan. Dia save nomor dia di nomor ku lalu chatt ke nomor dia.
"Sekarang kamu punya nomor ku, dan aku punya nomor kamu. Jaga-jaga siapa tau kau merasa beruntung setelah menyimpan nomor ku." katanya, aku sangat-sangat bingung, apa maksudnya? Aneh. Aku hanya tersenyum tipis dengan wajah bingung.

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang