Ibu ku dan Mereka

7 1 0
                                    

- BESOKNYA -

Aku dan Alfan banyak menghabiskan waktu bareng sejak saat itu. Dia banyak mengajak ku ketempat yang belum pernah aku kunjungi, terlebih kita berdua berbicara menggunakan bahasa asli kita setelah sekian lama.

"Kirana, boleh gak sekali-kali gw mampir kerumah lu?"
"Boleh"
"Besok ya, gw mau kenalan sama orangtua lo, siapa tau makan gw jadi sehat haha"
"Haha iya iya, tapi ibu ku besok kerja, jadi mungkin tidak akan lama untuk mengobrol"
"Tidak apa"

Karena sudah malam Alfan mengantar ku pulang, disana ada P'kay yang sedang berdiri didepan halaman rumah nya, apa yang dia lakukan?

"Kirana" panggil P'kay.
"Lo kenal?" tanya Alfan menggunakan bahasa indonesia
"Yaiyalah, tetangga gw" kata ku. P'kay menghampiri ku dan Alfan.
"Ooi, kenapa telfon nya nggak diangkat?" tanya P'kay.
"O? Maaf, aku tidak melihat handphone ku"
"Kau tau, aku khawatir" katanya. Khawatir? Untuk apa?

"Ini temen SMA kamu?" tanya P'kay sambil memandang Alfan.
"Um, benar" jawab ku
"Kau mengenalku?" tanya P'kay
"Apa kita pernah bertemu?" tanya Alfan dengan bahasa thailand
"Oii, kalian samanya" kata P'kay.
"P'kay.. Sebenarnya kau ingin teman ku tau soal kamu atau tidak sih?" tanya ku
"Haha aku hanya bercanda" kata P'kay. "Yasudah, pulang sana, terima kasih sudah mengantar Kirana" kata P'kay sambil tersenyum lebar ke Alfan.
"Kirana, gw pulang ya" katanya menggunakan bahasa Indonesia.
"Iya" jawab ku.

Alfan akhirnya pulang

"Kirana, kemana aja kamu tadi?"
"Kenapa kau harus tau?"
"Kau ini teman ku, kenapa aku tidak boleh tau?"
"Hanya mencari angin"
"Kenapa gak bilang aku? Aku bisa nemenin kamu"
"Oo, kapan-kapan ya"
"Kau ini, yaudah masuk sana. Udah malam"
"Baiklah, aku masuk dulu ya"
"Iya"

-
PAGI

Pagi ini Alfan akan datang kerumah, jadi ibu dan mbok Sumi menyiapkan bahan masakan untuk nanti. Ibu dan mbok Sumi menyiapkan masakan Indonesia untuk Alfan yang sudah lama di Thailand yang hanya seorang diri.

Lalu tidak lama kemudian Alfan datang,

"Ooh ini yang nama nya Alfan" kata ibuku, selama kita satu negara, kita berbicara menggunakan bahasa Indonesia.
"Iya, halo tante, saya Alfan, teman SMA Kirana"
"Ayo ayo masuk" ajak ibuku.

"Tante bakal nyiapin makan buat kamu, pasti kamu udah kangen banget kan masakan Indonesia"
"Wah iya tante, makasih banyak"
"Yaudah, kalian ngobrol dulu ya. Kirana, ambil minum buat Alfan"
"Iya bu" Ibu ku langsung pergi ke dapur untuk bantuin mbok sumi masak.
"Lo mau minum apa?"
"Apa aja"
"Gw ambilin teh botol ya"
"Iya, maaf ya jadi ngerepotin"
"Santai, udah lama gak ketemu temen dari Indonesia"

Saat aku mengambil minum untuk Alfan. Tiba-tiba ada yang memencet bel di depan rumah.

"Oh? Sebentarr" kata ku ingin membuka pintu, tapi Alfan menahanku.
"Biar gw aja" katanya.
"Gapapa gw aja"
"Udah, gw aja" dia langsung pergi untuk membuka pintu. Gw pun membiarkan nya dan kembali ke dapur untuk mengambil minum.

Saat Alfan membuka pintu, ternyata itu P'kay.

"Ada apa?" kata Alfan
"Ooi aku ini tetangga nya, aku ingin main kerumah Kirana"
"Siapa Al?" tanya ku. Saat aku lihat, "Oh? P'kay? Ada apa?"
"Tentu saja ketemu ibu mu, ini kue dari ibu ku, sekalian mau main"
"Ya ampun, makasih ya, yaudah ayo masuk" ajak ku.

P'kay dan Alfan pun masuk ke ruang tamu.

"Kirana, aku ingin ketemu ibu mu" kata P'kay
"Ayo, ibu lagi masak di dapur sama mbok Sumi. Al, bentar ya" kata ku. Aku sedikit tidak enak dengan Alfan. Kenapa P'kay datang disaat yang tidak tepat sih.

-didapur-

"Bu ada P'kay" kata ku
"Ooh P'kay, halo"
"Halo tante, halo Mbok sumi. Aku membawa kue buatan ibu ku"
"Yaampun, makasih banyak.."
"Iya tante, dapet salam juga tadi dari ibu"
"Iya salam balik yaa"
"Tante lagi buat apa?"
"Ah, apa kau lapar?" tanya ibuku
"Oo, soal makanan tidak perlu tunggu lapar tante hehe"
"Haha kebetulan, tante lagi masak masakan Indonesia, kamu harus cobain"
"Waah, terima kasih tante, mau aku bantuin?"
"Aah tidak usah, tunggu saja diruang tamu, disana juga ada teman SMA Kirana"
"Baik tante, aku akan menunggu, terima kasih banyak"
"Iya iya"

Aku dan P'Kay pun kembali keruang tamu, ha, dasar P'kay.

"Sebelum nya kalian kan belum saling kenal. Sekarang silahkan kalian kenalan" kata ku.
"Hai, nama ku P'kay"
"Alfan"

Alfan agak terlihat bete karena ada P'kay. Aku jadi tidak enak dengan nya.

"Al, lo gapapa?" tanya ku dengan bahasa Indonesia, sengaja, biar P'kay tidak mengerti.
"Kenapa dia disini?"
"Aku juga tidak tau, ini mendadak" jawab ku.
"Oii, apa yang kalian bicarakan?" tanya P'kay
"Tidak ada" jawab Alfan cepat.

Lalu akhirnya makanan nya sudah jadi.

"Ayo, makan yuk" ajak Ibu ku.
"Oh iya tante" kata Alfan.

Kita bertiga makan di meja makan

"Alfan sama Kirana dulu deket ya?" tanya ibuku dengan bahasa Indonesia
"Oh, iya tante, lumayan deket" jawab Alfan.
"Bu, Alfan udah ngajak aku keliling kota loh" kata ku dengan bahasa Indonesia
"Oh ya? Bukan nya juga pernah sama P'kay?" tanya ibu lagi.
"Oo? Ada apa? Kenapa nama ku disebut?" tanya P'kay
"Aah, bukankah kamu pernah mengajak Kirana keliling kota?" tanya ibu dengan bahasa Thailand.
"Ooh, iya, tapi tidak semua, tadinya mau ngajakin lagi"
"P'kay, Alfan udah ngajak aku keliling kota ini, jadi kau tidak perlu repot-repot mengajak ku berkeliling"
"Oii, kapan kalian jalan-jalan? Tanpa aku?"
"Iya" jawab Alfan.

Haa suasana agak canggung dan aneh untuk ku.

"Tante, makasih banyak ya, enak banget masakan nya, udah lama nggak makan masakan Indonesia" kata Alfan dengan bahasa Indonesia. Alfan sengaja pakai bahasa Indonesia, biar P'kay gak nyamber pas lagi ngomong.
"Iyaa sama-sama, yaudah, kalian makan, tante mau berangkat kerja dulu. Kirana, ibu pergi dulu ya"
"Iya bu, hati hati" jawab ku.
"Hati hati Tante" Kata Alfan.

"Bro, pakai bahasa Thailand aja dong ngomong nya, aku tidak mengerti sama sekali" kata P'kay. Aku tidak sengaja tersenyum. Entah kenapa aku tersenyum. Karena menurut ku itu lucu. P'kay melihat ku tersenyum.
"Sengaja, biar lu gak ikut-ikutan" kata Alfan dengan bahasa Indonesia. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala ku sambil tertawa kecil.
"Oi, apa dia mengejek ku?" tanya P'kay ke aku.
"Aah tidak-tidak" kata ku.
"Lihat saja, aku akan belajar bahasa Indonesia"
"Untuk apa?" tanya Alfan.
"Biar ngerti apa aja yang kalian bicarakan kalo gak pake bahasa Thailand"
"Coba dah kalo bisa" kata Alfan.

Melihat mereka berdua benar-benar sangat lucu.

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang