Part 1|Sahabat Nata

5 2 0
                                    

Sahabat itu seperti pelangi "perbedaan" tak akan menghalanginya untuk membuat keindahan

~~~





Cahaya matahari menerobos masuk melewati jendela kamar gadis yg masih terlelap dibalik selimut tebalnya.


"Nataaaaa bangun taaa" teriak seseorang dari luar kamarnya


Samar samar gue denger Bunda teriak² berusaha membangunkan gue, gue yg baru bangun, masih menyesuaikan cahaya yg masuk ke mata


"hoaahhh.... Selamat pagii duniaa" ucap gue dengan suara khas orang bangun tidur

"Nataa Ya allah itu anak, Udah gede juga masih aja susah bangunnya" teriak bundanya

"Nataaa!!!!" seru bunda nya lagi

"Iyaa bunda Nata udah bangun, Nata siap² dulu" jawab gue sambil berjalan menuju kamar mandi


Tak berselang lama Nata sudah rapi dengan seragam sekolahnya.


"Ayo nak sarapan" ucap laki laki yg berperawakan tinggi dengan pakaian pahlawan tanpa tanda jasa itu

"Eh iya Yah" Jawab gue lalu duduk di meja makan yg ada di ruang keluarga


Kemudian Bunda nya datang menghampiri sambil membawa nampan yg berisi 3 piring nasi goreng lengkap dengan telur diatasnya


"nah sarapan sudah siapp,ayo dimakan dulu" ucap bunda lalu ikut bergabung di meja makan

"wahh makasih ya bunda" kata Ayah

"iya" jawab bunda


Sambil makan hanya ada keheningan dengan dentingan sendok dan piring yg terdengar,lalu Ayah mulai membuka suara


"Nata gimana sekolah kamu nak? Aman?" tanya Ayah mengawali topik pembicaraan

"Aman Yah ada satpam nya 2 sekarang" jawab gue se kena nya

"Nataaa, ayah serius!"

"Iya iya Yah Nata cuma bercanda, Sekolah Nata aman kok,nilai² Nata alhamdulillah masih terkendali,semua temen² Nata juga sayang sama Nata termasuk Guru² nya juga sayang sama Nata tiap hari selalu ngasih Nata tugas" tutur Nata

"Kamu ini ada² aja, Ayah juga guru loh, kesindir nih Ayah"

"Nah makanya Ayah jangan sering" kasih tugas ke murid Ayah, biar mereka ga ngedumel kaya Nata"

"Kasih tugas kan biar mereka belajar di rumah nak, biar lebih paham lagi, ga cuma main² hp aja"

"Iyaaa ayahh" jawab gue dengan memanyunkan bibirnya

High School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang