"Kamu memang bukan wanita yang aku banyak perbincangkan pada yang lainnya, tapi namamu lah yang aku laingitkan pada saat sujud di tengah malam."
****
Hari kedua di Vila.
Saat ini Intan, Keyla dan Zahriana tengah asik memasak bersama di dapur. Mereka sedang membuat kue brownis pisang bersama, mungkin lebih tepatnya hanya Intan dan Zahriana, Keyla hanya kebagian menuangkan gula atau mencari barang-barang yang di butuhkan saat membuat adonan kue.
Cling. Bunyi itu berasal dari mesin oven yang menyatakan kalau kue mereka telah selesai di panggang.
"Alhamdulillah, udah matang!" seru Keyla senang, melihat kue brownie yang sudah berada di atas piring.
"Keyla, boleh minta tolong, Nak?" ujar Intan yang sedang memotong kue yang baru saja di keluarkan dari dalam loyang.
"Boleh kok, Tan, minta tolong apa?" jawab Keyla setuju.
"Tolong antarkan kue ini ke teras yah, di sana ada suami tante dan ayahmu, mereka tadi sedang minum kopi jadi biar ada temannya."
"Biar aku saja, Tan, biar Keyla hantar ke dalam kamar Ardi saja, di sana ada Raja juga kan?" sahut Zahriana mengganti tugas untuk putrinya.
Intan hanya menggangguk saat Zahriana bertanya itu padanya. Keyla mengambil sepiring kue yang di tangan Intan lalu mulai berjalan menuju kamar Ardi.
Sampai di kamar Keyla mengetuk pintu dulu, dia masih ingat kalau ada Raja di dalamnya jadi Keyla harus menjaga prilakunya.
"Eh, kamu, Key." Bukannya Ardi ternyata Raja yang membukakan pintu buat Keyla.
"Ini ada kue brownis buat kalian" ucapnya menyerahkan sepiring keu di tangannya ke Raja dengan senyuman yang mengembang sempurna.
"Makasih, Key"
"Sama-sama, Kak Raja" jawab Keyla lalu berjalan kembali ke dapur.
'Apa aku benar-benar jatuh cinta pada gadis itu?'
****
Kini Keyla sedang berada di balkon Vila, melihat rumah-rumah warga yang lampunya sudah menyala. Rasanya masih ingin berlama-lama di kota ini, selain pemandangannya yang indah dan cuaca yang tidak sepanas di tempatnya, Bandung seperti tempat terbaik untuk membuat cerita. Apalagi banyak buku cerita yang dia baca dengan latar tempat di kota ini. Mereka benar, Bandung adalah tempat yang pas untuk menghilangkan beban. Sayang, besok Keyla dan semuanya harus kembali ke Tangerang, dan keluarga Raja kembali Jakarta. Lebih tepatnya kembali ke kesibukan mereka yang semula.
"Memangnya tidak dingin?" suara seseorang membuyarkan lamunannya.
Keyla menoleh, dan mendapati Raja berdiri tidak jauh dari tempatnya dan juga sedang menatap luruh ke depan.
"Enggak, Kak. Tiga hari di sini kerasa cepet banget, yah? Kayaknya baru kemaren kita jalan-jalan ke perkebunan teh," ucap Keyla sembari melukiskan senyuman.
"Iya, hari akan kerasa semakin cepet kalau kita bahagia, Key," jawabnya dengan suara pelan.
"Key, apa kamu ingat kita pernah bertemu sebelumnya?" lanjur Raja menoleh ke Keyla sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKI-LAKI MASJID (END)
SpiritualBagaimana saat takdir melibatkanmu pada tiga orang yang membuatmu bingung menentukan pilihan? Saling menjaga demi cinta, dan rela melepas demi bahagia. Dan bagaimana kisah Keyla Azahra yang berusaha untuk menjadi putri yang baik dan juga menjadi wan...