2. meet

267 35 3
                                    




happy reading!





Siang ini restoran tempat Daniella begitu ramai, mungkin karena ini adalah akhir pekan.

Mencatat pesanan yang kesekian hari ini-dia tidak mengingatnya- membawanya kedapur, orang dapur juga begitu sibuk. Saling bentak, membuat hidangan dengan terburu-buru walaupun hanya mereka lakukan ketika bekerja.

"Satu piring macaron dan jus semangka!!"

"Ayolah Daniella, kami sedang sibuk. Kau buatlah saja, kau kan lebih daripada bisa." bilang seorang koki seumuran dengannya, bernama Ron.

Daniella menghela nafas, "baiklah, si kaki besar menyebalkan!" menjulurkan lidah dibalas delikkan tajam.

Kemudian gadis dengan mata biru tersebut benar-benar membuat pesanan itu, pengalaman tidak bisa membohongi sikap cekatan dan serba bisa Daniella -si buku berjalan- lalu mengantar pesanan tersebut.

Saat terdengar suara pintu berdecit berasal dari pintu masuk- yang harusnya telah diperbaiki- dan menengoknya.

Ternyata Sir Sherlock.

Dia adalah salah satu teman Daniella yang paling mengerti satu sama lain. Dia orang yang tidak mudah ditebak sejujurnya, suka membuat lelucon aneh, berpikiran terbuka dan merupakan orang yang bebas. Sejauh itu yang Daniella pahami. Tujuannya kemari jelas adalah makan, yang lain mungkin mencari pemecahan masalah bersama Daniella atau malah mengisi waktu luang saja.

Perlu diingat bahwa dia amat sangat tertutup tentang apapun, jarang menyuakan tentang dirinya pribadi tapi itu tidak masalah karena Daniella pun sama.

Resto ini merupakan tempat makan untuk penduduk menengah ke bawah yang sedikit terkenal. Mencoba tidak peduli Daniella segera membersihkan meja kosong dengan kursi sambung berhadapan berisi empat orang yang baru saja ditinggal para pengunjung berbadan gempal, penuh alat makan tak tertata dan remah makanan menghiasi meja yang sebelumnya bersih.

"Silahkan duduk, Sir. Seperti biasa?"

"Tentu, amour." balasnya sambil berkedip, pemandangan menggelikan yang biasa bagi Daniella.

Membawa pesanan favorit Sir Sherlock Daniella kemudian ikut mendaratkan pantatnya ke kursi dihadapan pria berkulit eksotis itu karena jam kerjanya sudah lebih dari habis, sebenarnya.

Daniella membawa nampan berisi susu juga untuk dirinya sendiri dan Sir Sherlock, "anggap saja bonus rekan kerja."

"Sepertinya aku akan terus sehat berisi jika menikah denganmu, Daniella." kalimat weird itu mendapat hantaman buku berukuran sedang namun bersampul keras di kepala. Daniella mengeluarkannya dari celemek usangnya ngomong-ngomong.

"Ouch"

"Bercandamu itu, Locky." tawa mereda berganti hening sejenak dengan Sir sherlock menghadap makanan dan Daniella menghadap buku yang pastinya pinjaman.

"Adakah kasus yang harus kubantu pecahkan lagi? Ada?" tanya Daniella dengan semangat secara tiba-tiba lantas membuat pria yang sedang makan itu tersedak.

"Bisakah diriku makan dengan tenang sampai beberapa saat kedepan?"

"sebenarnya tidak tapi akan kutunggu."

"yeah, tunggu juga rekanku yang dalam perjalanan kemari."

"kali ini ada rekan lapangan? Wow aku agak terkejut."

Sir sherlock bicara sambil menunduk menatap ke makanan di depannya, "Kau benar, dan secara teknis itu adikku." sekarang berganti Daniella yang tersedak ketika minum.

Just Care -Viscount Tewksbury [Louis Partridge]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang