1. the royal ball

383 43 2
                                    



Umurnya baru sebelas tahun kala itu ketika menghadiri pesta kalangan bangsawan untuk kalangan remaja seumurannya. Bisa dibilang ajang mengenalkan anak mereka sejak dini dan mencari muka untuk keluarga kerajaan. Dia hanya seorang keluarga bangsawan dari sebuah kota kecil yang mencoba peruntungan di ibukota.

Diawal acara terdapat penyambutan di halaman istana dengan kereta kuda yang berbaris dan memuntahkan para bangsawan muda dengan pakaian mahal dan anggun mereka, sangat jelas memperlihatkan status keluarga.

Dia, Daniella Devonte menatap dengan pandangan kagum, meneliti, agak geli, dan masam sesuai tingkah anak bangsawan kaya yang bervariatif, walau kebanyakan menjaga sikap. Dia bahkan tertawa ketika melihat bagaimana gadis yang terlihat manis itu melangkah dengan lebar, berhenti dan berotasi tiba-tiba sebanyak tiga kali, mengejutkan sekaligus menghibur.

Lalu di kereta terakhir keluarlah seorang remaja lelaki dengan wajah teramat datar, langkah yang mantap dengan etiket khas yang sopan melangkah dengan penuh percaya diri, hanya tersenyum tipis nyaris tak terlihat disusul penyebutan nama lantang meneriakan "Viscount Tewksbury".

Seorang viscount?

Tapi kenapa ada disana? Ada sesuatu yang belum diketahui Daniella tentang kerajaan ternyata. Diotak kepala kecil Daniella mungkinlah lelaki itu kerabat kerajaan atau semacamnya. Itulah daya tariknya yang berhasil menarik hati Daniella kala itu. Walau orang disekitar banyak berspekulasi baik mengelukan atau menghujat tentang jabatan ayahnya dicabut wanita bermata biru itu tidak peduli lagi.

Kepercayaan diri itu, ternyata awal langkah menuju rasa suka.

___

Acara dilanjutkan di aula besar kerajaan penuh dengan bangsawan muda, Daniella bingung ingin memulai pembicaraan dengan siapa atau membahas apa. Mereka semua seperti sudah membentuk kelompok dengan sendirinya membahas tentang apa yang mereka pakai, asal muasalnya dan lagi-lagi kekayaan bangsawan dengan dagu saling meninggi. Sangat tidak bisa bergabung.

Daniella menjadi sangat diam sekaligus takut karena tidak ada yang bicara padanya, atau memang tidak mau. Jadi dia menuju dinding dekat gelas-gelas mahal berisi minuman dan makanan kecil yang terlihat menggiurkan. Hanya memilin kecil gaun yang di pakai dengan tidak semangat. Sayang sekali kakaknya tidak bisa bergabung karena mengurusi bisnis bersama ayah.

"Hei, yang diam saja!" tersentak dengan gadis manis yang sangat tidak bangsawan sekali termasuk dalam barisan kereta tadi ternyata sedang mengajaknya bicara, atau mungkin begitu. Di belakangnya terdapat bocah lelaki yang terlihat malas tapi tetap berusaha menjaga etiket, Viscount tadi!

"a-aku bingung, mereka seperti sudah membentuk kelompok mereka sendiri," jawabku dengan serta merta melihat sekitar.

"kalau begitu bergabung dengan kami! Kau tak nampak seperti perhiasan berjalan macam mereka, jadi kau lolos seleksi!"

Demi kubangan lumpur kenapa bicaranya cepat sekali,"tunggu dulu, apa?"

"ck, ikut sajalah" suara itu, Daniella menatap wajah ganteng lelaki itu.

tindakan yang kurang tepat.

"nah, ayo!" tubuh Daniella tertarik menuju salah satu meja bundar berdiameter 1,5m dengan manner yang tersaji, di tengah perjalanan gadis manis itu membisiki Daniella tentang sifat si Viscount yang memang seperti itu, agak menyebalkan, lalu kami duduk melingkar pas karena hanya tersedia tiga kursi.

"jadi mari kita mulai dengan perkenalan diri,"

"kukira kita sudah saling mengenal, Enola." mulut lelaki ini sungguh.

Just Care -Viscount Tewksbury [Louis Partridge]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang